PERBEDAAN ILMU SOSIAL DASAR DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Februari 15, 2010 oleh
irwanpantau
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai
pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal
dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi
lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the
humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi,
lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa
the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus
atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus
mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan
tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan
budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof
Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan
mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan
menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu
dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini
kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil
penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk
mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara
manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman
dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar,
hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan
antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan
mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji
hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang
mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat
dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni
tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain
IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan
mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar
dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam
bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo
humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya,
melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan budaya.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak
dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi
IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain
dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa
menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga
mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,
terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka
tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis
mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara
serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam
sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4.menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu
berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para
akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah
pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang
lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing
keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan
(antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka
ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD,
nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam
pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana
hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri,
nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta
menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan
adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan
Sumber massofa.wordpress.com
Pengertian tentang ilmu sosial, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu sosial dasar.
Sumber dari segala ilmu pengetahuan adalah Philoshopia (filsafat). Dari filsafat lahir 3 cabang ilmu pengetahuan, yaitu :
- Ilmu alamiah adalah ilmu yang mempelajari tentang alam, yang
berhubungan lingkungan alam seperti fisika, kimia,
biologi,astronomi, botani dll.
- Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia di
lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi
sejarah, psikologi, geogrofi dll.
- Ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari adat istiadat atau
kebiasaan hidup manusia di suatu wilayah seperti bahasa, agama,
kesusastraan, kesenian dll.
Dari perkembangan ilmu sosial timbul paham study sosial yang disebut
ilmu pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan
dari sejumlah mata pelajaran sosial. Yang termaksud pada pelajaran IPS,
yaitu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dll.
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial yang digunakan dalam
pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar
kita. ISD memberikan dasar – dasar pengetahuan tentang konsep untuk
mengkaji gejala sosial.
2. Latar belakang ilmu sosial dasar
Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi, karena :
- Banyaknya kritik yang ditunjukkan pada sistem pendidikan di
perguruan tinggi bahwa sistem pendidikan yang diberikan masih
berbau kolonial dan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda.
Yang pendidikannya bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil
untuk menjadi tukang yang mengisi birokrasi mereka.
- Sistem pendidikannya masih tidak mengenali dimensi – dimensi
lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi dianggap seolah
– olah tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya sertak
perkembangan masyarakat.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan
profesional.
- Kemampuan personal
Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan
sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami
nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas terhadap
berbagai masalah masyarakat Indonesia.
- Kemampuan akademik
Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan
dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki
kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang
dihadapi.
- Kemampuan profesional
Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan
mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam
profesinya.
- Ilmu sosial dasar sebagai komonen MKDU
Diantara 3 kemampuan diatas yang diharapkan untuk dimiliki oleh
mahasiswa sebagai calon tenaga ahli adalah kemampuan personal dan
ditanamkan pada mata kuliah dasar umum. MKDU bertujuan untuk memperluas
pengetahuan agar mahasiswa tidak terbatas pada bidang keahlian masing –
masing, tetapi dapat membantu dirinya sendiri dan menempatkan diri dalam
perkembangan masyarakat. MKDU terdiri dari 6 mata kuliah, yaitu :
- Agama
- Pancasila
- Kewiraan
- Ilmu alamiah dasar
- Ilmu sosial dasar
- Ilmu budaya dasar
Tujuan ilmu sosial dasar adalah membantu perkembangan pikir mahasiswa
dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri
kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan terpelajar Indonesia
4. Ruang lingkup pembahasan
Ada 2 masalah yang dipakai sebagai pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ISD.
- Berbagai aspek yang merupakan suatu masalah sosial yang dapat
ditanggapi dengan pendekatan sendiri atau pendekatan gabungan antar
bidang.
- Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat.
Berdasarkan ruang lingkup di atas masih perlu penjabaran untuk bisa
dioperasionalkan ke pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Yaitu :
- Mempelajarai adanya berbagai masalah kependudukan dan hubungan dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
- Mempelajari adanya masalah individu dan masyarakat.
- Mengkaji masalah kependudukan dan sosialisasi.
- Mempelajari hubungan antar warga negara dan negara.
- Mempelajari hubungan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.
- Mempelajari masalah yang dihadapi masyarakat pedesaan.
Sumber rahman’s blog
Dengan demikian dapat disimpulkan perbadaan antara ISD dengan IBD sebagai berikut :
Ruang lingkup perkuliahan ISD diharapkan mempelajari dan memahami adanya:
- Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
- Maslah individu, keluarga, masyarakat.
- Masalah pemuda, dan sosialisasi.
- Masalah hubungan antar warga dan Negara.
- Masalah pelapisan social dan kesamaan derajat.
- Masalahmasyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
- Masalah pertentangan-pertentangan social dan integrasi.
- Pemanfaatan IPTEK bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara ruang lingkup IBD adalah:
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusia dan penderitaan
- Manusia dan keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan
Setelah melihat ruang lingkup kedua mata kuliah ini, baru lah kita
jelas arah dari keduanya. peka terhadap lingkungan), dan pandai
menempatkan diri. Sementara dalam IBD, lebih kepada kepribadian yang
diharapkan, berdasarkan nilai-nilai yang diakui masyarakat. Atau dengan
kata lain, pribadi yang diharapkan dari masyarakat. Mata kuliah ini
bukannya mengajarkan kita menjadi orang lain. Perlu diingat bahwa
terkadang ego dibutuhkan oleh kita sebagai manusia (secara individual).
Namun kita juga hidup bersama-sama dengan orang lain di dunia yang
semakin sempit ini. Jadi akan lebih baik, bila kita saling berbagi, dan
saling menghargai. Dan tentunya perasaan ingin dihargai adalah salah
satu kebutuhan dari ego kita (sebagai individual). Jadi kesimpulannya,
setelah di semester satu kita dihadapkan pada berbagai kenyataan sosial
yang ada, dan bagaimana kita menghadapi dan menempatkan diri, di
semester kedua ini kita diharapkan telah mengerti dan akhirnya
terbentuklah kepribadian jiwa dan pikiran, sebagai manusia yang siap
pakai, bukan karena keahliannya, tapi juga attitude yang benar-benar
diharapkan di masyarakat yang tengah mengalami dekadensi moral yang amat
sangat.
Sumber: Seri Diktat Kuliah Universitas Gunadarma Ilmu Budaya Dasar