BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meskipun istilah
kepribadian kadang kala digunakan dalam pengertian yang lebih luas, dalam
terminologi psikometri konfensional tes-tes kepribadian adalah instrumen atau
alat untuk mengukur ciri-ciri emosi, motivasi, antar pribadi dan sikap yang
dibedakan dari kemampuan.
Walaupun sejumlah
tes kepribadian digunakan sebagai instrumen penyaringan kelompok, sebagian
besar diterapkan dalam lingkungan klinis dan konseling. Dengan perkembangan
zaman dan teknologi saat ini kebanyakan tes kepribadian seharusnya dipandang
sebagai bantuan dalam penafsiran individu atau sebagai instrumen riset.
Dalam makalah ini
kelompok kami mencoba membahas tentang salah satu tes kepribadian yaitu EPPS (Edwards Personal Preference Schedule).
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian tes EPPS?
2.
Bagaimana sejarah alat tes EPPS?
3.
Aspek apa yang dapat diungkap melalui tes EPPS?
4.
Bagaimana cara menggunaan alat tes EPPS?
5.
Bagaimana cara memberikan penilaian atau skoring pada alat tes EPPS?
6.
Bagaimana tips-tips dalam menggunakan alat tes EPPS?
7.
Apa kekurangan dari alat tes EPPS?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian EPPS
Tes Edwards
Personal Preference Schedule atau yang sering kita sebut dengan tes EPPS ini
adalah tes kepribadian yang terdiri atas pilihan-pilihan jawaban yang
mencerminkan diri seorang individu. Tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar motivasi, kebutuhan, dan motif seseorang. Tes ini disusun oleh Edward
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh H.A. Murray mengenai kebutuhan.
Dalam tes EPPS ini
tidak ada jawaban yang benar ataupun jawaban yang salah. Namun tes ini hanya
untuk mengetahui apa kebutuhan, tipe-tipe motivasi dan kesukaan dari seorang
individu. Psikotes EPPS ini termasuk tes kepribadian yang obyektif.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1.
Dalam mengerjakannya tidak diberi batasan waktu.
2.
Ekspresi jawaban dibatasi oleh pilihan jawaban yang tersedia.
3.
Respon merupakan gambaran dari kondisi internal subyek.
4.
Norma memberi gambaran tentang kondisi subyek.
5.
Korelasi antara jawaban dan kondisi subyek yang sebenarnya adalah 0,871.
2. Sejarah EPPS
Sistem
Murray kebutuhan manusia telah mempengaruhi pembuatan tes kepribadian selama
bertahun-tahun . Dengan memasukkan teorinya ke dalam tes kepribadian , kita
dapat menentukan bagaimana seseorang dapat bertindak dalam situasi tertentu ,
sebagai karyawan , mahasiswa , orang tua ... Daftar berjalan dan terus ...
Berikut ini adalah gambaran tentang teori Murray .
Psikolog Amerika Henry Murray mengembangkan teori kepribadian yang diselenggarakan dalam hal motif , menekan , dan kebutuhan . Murray menggambarkan kebutuhan sebagai potensi atau kesiapan untuk merespon dengan cara tertentu dalam keadaan tertentu diberikan .
Teori kepribadian berdasarkan kebutuhan dan motif menunjukkan bahwa kepribadian kita adalah refleksi dari perilaku yang dikendalikan oleh kebutuhan . Sementara beberapa kebutuhan bersifat sementara dan berubah , kebutuhan lain yang lebih mendalam duduk di alam kita . Menurut Murray , kebutuhan-kebutuhan psikogenik berfungsi sebagian besar pada tingkat bawah sadar , tapi memainkan peran utama dalam kepribadian kita .
Psikolog Amerika Henry Murray mengembangkan teori kepribadian yang diselenggarakan dalam hal motif , menekan , dan kebutuhan . Murray menggambarkan kebutuhan sebagai potensi atau kesiapan untuk merespon dengan cara tertentu dalam keadaan tertentu diberikan .
Teori kepribadian berdasarkan kebutuhan dan motif menunjukkan bahwa kepribadian kita adalah refleksi dari perilaku yang dikendalikan oleh kebutuhan . Sementara beberapa kebutuhan bersifat sementara dan berubah , kebutuhan lain yang lebih mendalam duduk di alam kita . Menurut Murray , kebutuhan-kebutuhan psikogenik berfungsi sebagian besar pada tingkat bawah sadar , tapi memainkan peran utama dalam kepribadian kita .
Kepribadian
Form Penelitian dan Jackson Personality Inventory juga terstruktur tes
kepribadian berdasarkan teori Murray kebutuhan tapi dibangun sedikit berbeda
dari EPPS dengan harapan validitas meningkat
Tes EPPS ini telah
diterbitkan dalam jangka waktu yang lama oleh The Corporation Psikologis, dan
sekarang dikenal dengan Penilaian Harcourt. Pada tahun 2002 hak penerbitan di
seluruh dunia dikembalikan pada Harcourt Allen L. Edwards Life Trust. Untuk
wilayah Eropa, EPPS diterbitkan oleh Dimensi Test.
Dikembangkan oleh psikolog dan University
of Washington profesor, Allen L. Edwards,
Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) adalah
pilihan paksa, obyektif, persediaan kepribadian non-proyektif. Target audiens
di antara usia 16-85
dan memakan waktu sekitar 45 menit untuk menyelesaikan. Edwards, yang merevolusi penelitian
psikologi dengan teknik
statistik baru, berasal konten pengujian dari teori sistem kebutuhan manusia yang diusulkan oleh Henry Alexander Murray, yang
mengukur rating individu dalam
lima belas kebutuhan normal atau motif. The
EPPS dirancang untuk
menggambarkan relatif pentingnya
individu beberapa kebutuhan yang signifikan dan motif.
hal ini berguna dalam situasi konseling ketika tanggapan
ditelaah dengan terperiksa.
3. Aspek-Aspek dalam Tes EPPS
Dalam tes EPPS ini
ada 15 aspek yang dapat diukur, yaitu sebagai berikut :
1.
Achievement
2.
Deference
3.
Order
4.
Exhibirion
5.
Autonomy
6.
Affiliation
7.
Intraception
8.
Succorance
9.
Dominance
10.
Abasement
11.
Nurturance
12.
Change
13.
Endurance
14.
Heterosexual
15.
Aggression
Aspek (Variabel)
|
Skor Tinggi
|
Skor Rendah
|
Achievement
(ach)
|
Dorongan untuk
bertindak lebih baik, tertarik dengan tugas menantang dan rumit.
|
Dorongan untuk
meraih prestasi rendah, cepat menyerah dengan situasi rumit atau menghindar
apabila dihadapkan pada situasi yang kompleks.
|
Deference (def)
|
Kecenderungan
pribadi mudah terpengaruh oleh orang lain, ketertarikan akan kesuksesan orang
lain, banyak tergantung pada orang lain.
|
Tidak tertarik
dengan kesuksesan orang lain, fokus pada diri sendiri, sulit patuh terhadap
orang lain dan cenderung melakukan dengan caranya sendiri.
|
Order (ord)
|
Kecenderungan
memiliki keteraturan yang tinggi, terorganisir, rapi termasuk dalam
perencanaan dan aktivitasnya.
|
Cara kerja atau
bertindak cenderung tidak teratur, lebih dikuasai oleh situasi perasaan,
kurang terencana dalam bertindak dan sikapnya mudah berubah-ubah.
|
Exhibition (exh)
|
Kecenderungan
yang tinggi untuk pamer, menampilkan apa yang dimiliki ke lingkungan sekitar.
|
Tidak tertarik
dengan situasi sosial, cenderung cuek dengan lingkungan sekitar, cuek
terhadap apa yang dialami orang lain.
|
Autonomy (aut)
|
Pribadi mudah
untuk bertindak sesuai keinginan, tidak tergantung pada orang lain.
|
Ketergantungan
yang tinggi pada orang lain, dalam mengambil tindakan harus minta persetujuan
orang lain terlebih dahulu, menghindari tindakan yang menarik perhatian
sosial.
|
Affiliation
(aff)
|
Loyalitas tinggi
terhadap situasi sosial, mudah berpartisipasi dan beraktivitas.
|
Pribadi
tertutup, introversi tinggi, sulit bergaul.
|
Intraception
(int)
|
Mudah untuk
introspeksi, menilai dan mengevaluasi diri dan perasaannya.
|
Terlalu
mengabaikan perasaan dan sikap didominasi atas dasar logika.
|
Succorance (suc)
|
Sangat
tergantung pada orang lain.
|
Pribadi yang
independent, senang dengan aktivitas diri dan mengacuhkan situasi sosial.
|
Dominance (dom)
|
Dominasi
terhadap situasi sosial tinggi, pribadi yang mudah mengikuti dalam kelompok,
yes-man terhadap otoritas dan memiliki jiwa pemimpin.
|
Mudah
dikendalikan dan sulit menolak dalam kelompok.
|
Abasement (aba)
|
Pribadi yang
mudah merasa bersalah, menyesali diri dan mengarah pada inferioritas.
|
Pribadi yang
berpikir positif, terbuka, mudah memaafkan dan meminta maaf apabila terjadi
kesalahan.
|
Nurturance (nur)
|
Pribadi yang
terbuka, mudah membantu orang lain, santun dan mudah bersimpati.
|
Pribadi yang
tertutup, individu yang kaku, sulit bersimpati dan mudah berkata kasar.
|
Change (chg)
|
Sangat tertarik
dengan situasi baru, termasuk dalam bekerja berupaya dengan cara baru.
|
Merasakan
kenyamanan dengan situasi yang rutin, suka dengan aktivitas yang monoton dan
terkesan membosankan.
|
Endurance (end)
|
Tanggung jawab
tinggi terhadap pekerjaan, menyelesaikan apa yang telah dimulai dan tekun.
|
Daya tahan
rendah terhadap situasi yang menekan, mudah menyerah dan cepat jenuh.
|
Heterosexual
(het)
|
Ketertarikan
tinggi untuk bergaul dengan lawan jenis, berupaya mendapatkan afeksi dan perhatian
dari lawan jenis.
|
Tidak mudah
tertarik dengan lawan jenis, sulit dipengaruhi oleh orang lain.
|
Aggression (agg)
|
Dorongan agresi
tinggi, senang dengan konfrontasi.
|
Pribadi tenang,
menghindari konflik dan konfrontasi.
|
WAKTU DAN PENYAJIAN EPPS
Waktu: secara prinsip tidak mutlak dibatasi, tapi
untuk klasikal perlu ditentukan.
NAMUN BIASANYA
S1 -- 40 s/d 60 menit
Smu – 1 s/d
1 ½ jam
4. Cara Menggunakan Tes EPPS
Cara menggunakan atau menyajikan tes EPPS
adalah sebagai berikut :
1.
Berikan lembar jawaban kepada subjek, kemudian minta subjek untuk mengisi
identitas (nama, umur, jenis kelamin dan tanggal tes) terlebih dahulu.
2.
Bagikan buku soal pada subjek.
3.
Penguji memberikan penjelasan mengenai petunjuk kepada subjek tentang cara
mengerjakan tes.
4.
Penguji menanyakan kembali kepada subjek apakah ada yang ingin ditanyakan
lagi sebelum mengerjakan tes.
5.
Sebelum tes berakhir, penguji sebaiknya meminta subjek untuk mengecek
kembali apakah ada soal yang terlewati.
6.
Pastikan penguji untuk menyajikan tes sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, dan untuk di Indonesia waktu yang diberikan kurang lebih 60 menit.
Contoh soal tes
EPPS :
1.
Soal pertama
:
A. Saya suka menolong teman-teman saya,
bila mereka berada dalam kesulitan.
B. Saya ingin melakukan pekerjaan apa
saja sebaik mungkin.
2.
Soal kedua :
A. Saya suka memuji orang yang saya
kagumi.
B. Saya ingin merasa bebas untuk
melakukan apa saja yang saya kehendaki.
3.
Soal ketiga
:
A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal
saya kalah dibandingkan orang lain.
B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab
dan kewajiban-kewajiban.
Subjek (testee) diminta untuk memilih
salah satu dari pilihan pernyataan (A atau B)
sesuai dengan pribadi dari subjek (testee) tersebut.
5. Cara
Penilaian / Skoring Alat Tes EPPS
Cara memberikan nilai / skor pada alat
tes EPPS adalah sebagai berikut :
1.
Periksa
jangan ada item yang terlewat.
2.
Buatlah
garis merah melalui :
a. No. 1, 7, 13, 19, 25
b. No. 101, 107, 113, 119, 125
c. No. 201, 207, 213, 219, 225
3.
Buatlah
garis biru melalui :
a. No. 26, 32, 38, 44, 50
b. No. 51, 57, 63, 69, 75
C. No. 151, 157, 163, 169, 175.
4.
Bila ≥ 3 item tidak
diisi à hasil tes tidak valid.
5.
disebelah
kanan ada kolom bertuliskan :
● n (need)
● r (raw) :
○ Dihitung secara horisontal
○ Hanya dihitung A yang dilingkari, kecuali A yang kena garis
merah tidak dihitung (baik A yang dilingkari atau tidak)
● c (column) :
○ Dihitung secara vertikal
○ Hanya dihitung B yang dilingkari, kecuali B yang terkena
garis merah tidak dihitung (baik B yang dilingkari atau tidak)
● s (sum) :
○ Jumlah r + c.
Cara menghitung konsistensi pada alat
tes EPPSbini adalah sebagai berikut :
1.
Membandingkan
jawaban A/B yang kena garis merah dengan jawaban A/B yang kena garis biru.
2.
Bila sama
dalam kotak di bawah beri tanda Ö
, bila berbeda tidak diberi tanda apa-apa.
○ Sama à yang kena garis merah A, yang biru juga A.
○ atau à yang kena garis merah B, yang biru juga B.
3.
Jumlahkan
kotak yang diberi tanda Ö
4.
Tulis jumlah
tanda Ö pada con (consistency)
5.
Maksimal 15
dan minimal 10.
6. Tips
Mengerjakan Tes EPPS
Tips-tips dalam mengerjakan tes EPPS
adalah sebagai berikut :
1.
Sebaiknya
istirahat yang cukup sebelum mengerjakan tes ini.
2.
Cermati
setiap pernyataan dan lakukan apa yang diminta penguji.
3.
Jangan
asal-asalan dalam menjawab soal, karena jawaban sangat berpengaruh terhadap
hasil tes.
4.
Pilihlah
pernyataan yang benar-benar sesuai dengan pribadi anda dan jujur pada diri
sendiri. Jangan melakukan kebohongan dalam menjawab soal.
5.
Kerjakan
soal dengan rileks.
6.
Jadilah diri
sendiri saat mengerjakan tes EPPS ini.
VALIDITAS & RELIABILITAS EPPS
- TEKNIK SPLIT HALF (RELIABILITAS)
r = 0,74 – 0,8
(Edward, 1959)
r = 0,29 – 0,77
(Dalil, 1980)
- INTERNAL CONSISTENCY (RELIABILITAS) r = 0,6 - 0,87 (Edward,1959)
r = 0,2 - 0,84 (Dalil, 1980)
- TES RETEST (RELIABILITAS)
r = 0,74-0,88 (Gordon, 1967)
r = 0,40 – 0,70
(Soemodarsono,1962)
r = 0,40 – 0,79
(N. Rahmad,1962)
- EXTERNAL VALIDITY (EPPS & Study of Interpersonal Values)
r = 0,21- 0,62 (Gordon, 1967)
r = 0,43 – 0,96
(Dalil,1980)
APLIKASI EPPS
EPPS dapat digunakan dalam konseling untuk :
(Masalah orang normal).
• Orang Dewasa
• Anak-anak
sekurang-kurangnya berpendidikan sekolah menengah
Skor EPPS
bersifat skor “ipsative”. Skor ‘ipsative’
diperoleh jika menilai berbagai aspek kepribadian individu dengan mengadakan
komparasi antara aspek-aspek itu. Maksudnya, bahwa gambaran yang terlihat
sebagai satu profil kepribadian hanya berlaku dan bisa dibandingkan dengan
keadaan-keadaan lain yang terjadi dalam diri individu itu sendiri. Dengan
keadaan ini, dua individu yang mempunyai skor sama pada EPPS, akan berbeda
dalam kekuatan ’need’ mereka.
Dengan demikian, Skor EPPS dapat digunakan untuk
:
- Membandingkana individu yang satu dengan individu yang lain dalam satu atau beberapa variabel kepribadian saja.
- Membuat korelasi ”product moment” antara skor EPPS (skor ipsative) yang bersifat relatif dengan nilai normatif yang bersifat mutlak. Misalnya, bila skor EPPS dikorelasikan dengan prestasi belajar, maka akan terjadi bias.
Selain
dapat digunakan dalam konseling, EPPS juga sering dipergunakan dalam bidang
riset. Hal ini dimungkinkan karena EPPS :
•
Dapat dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
•
Penyajiannya mudah
•
Penyekorannya sederhana
Dalam bidang konseling EPPS dapat membantu
konselor dalam mengerti profil kepribadian individu, untuk menangani masalah
yang dihadapi oleh individu.
7.
Kekurangan dan kelebihan Alat Tes EPPS
Kekurangan dari alat tes EPPS ini adalah
:
1. Cara pemberian skor yang membutuhkan
ketelitian dan kejelian.
2. Ada kemungkinan subjek merasa bosan
ketika mengerjakan soal tes, dikarenakan jumlah soal yang tidak sedikit.
3. Ada beberapa pernyataan yang tidak
menggambarkan kondisi subjek sebenarnya.
4. Lembar jawaban yang membingungkan.
Kelebihan dari alat tes EPPS ini adalah
1. Tidak ada batas waktu untuk mengerjakan
2. Tes EPPS dapat disajikan
dengan mudah. Dalam arti tidak menuntut kemampuan yang banyak dari tester, selain kemampuan
menyampaikan petunjuk mengerjakan soal
3.
Ters EPPS dapat dilakukan secara individual maupun secara
kelompok
4. Tes EPPS dapat diterapkan
didalam bidang konseling & riset
Bab 3 Penutup
Kesimpulan
- Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) adalah tes yang valid dan reliabel
- Ters EPPS dapat dilakukan secara individual maupun secara kelompok
- Skor yang diperoleh dari tes EPPS bersifat ’ipsative’ dimana gambaran yang terlihat sebagai suatu profil kepribadian hanya berlaku dan bisa dibandingkana dengan keadaan-keadaan lain yang terjadi dalam diri individu.
- Tes EPPS adalah salah satu tes yang dapat mengungkap gambaran kepribadian seseorang
- Tes EPPS dapat disajikan dengan mudah. Dalam arti tidak menuntut kemampuan yang banyak dari tester, selain kemampuan menyampaikan petunjuk mengerjakan soal.
- Penyekoran tes EPPS sederhana, yaitu dapat dilakukan dengan tanggan.
- Tes EPPS dapat diterapkan didalam bidang konseling & riset.
Daftar
Pustaka
Anastasi, Anne dan Susana Urbina.
(2007). Tes Psikologi. Jakarta:
Indeks.
Prasetyono, Dwi Sunar. (2013). Ragam Tes Psikologi. Yogyakarta: DIVA
Press.
Psychological Testing :
history,principles, and applications / Robert J. Gregory – 4th
ed.
Http://lokerdirektori.com |
http://sentraloker.com . Taklukkan
Soal-Soal Psikotest BANK-BUMN.
Http://jaranireng.blogspot.com/2012/09/tes-epps.html
. (2012). "Tes EPPS" .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar