PENGECAPAN
Pengertian Pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera
pengecapan yaitu lidah. Pengecapan atau gustasi adalah suatu bentuk kemoreseptor langsung dan merupakan satu dari lima indra tradisional. Indra ini
merujuk pada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun. Pada manusia dan banyak hewan vertebrata lain, indra pengecapan terkait dengan indra penciuman pada persepsi otak terhadap rasa. Sensasi pengecapan
klasik mencakup manis, asin, masam, dan pahit. Belakangan, ahli-ahli psikofisik dan neurosains mengusulkan untuk menambahkan kategori lain, terutama rasa gurih (umami) dan asam lemak.
Pengecapan adalah fungsi
sensoris sistem
saraf pusat. Sel reseptor pengecapan pada manusia ditemukan pada permukaan lidah, langit-langit lunak, serta epitelium faring dan epiglotis.
Lidah
Lidah
merupakan massa jaringan pengikat dan otot lurik yang diliputi oleh membran
mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina
propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot. Pada bagian
bawah lidah membran mukosanya halus. Lidah juga merupakan suatu rawan
(cartilago) yang akarnya tertanam pada bagian posterior rongga mulut (cavum
oris) dekat dengan katup epiglotis yang menuju ke laryng. Lidah merupakan
bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian
yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk
merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang
masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda.
Bagian-bagian
lidah
Secara garis
besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan (yang disebut apeks)
dan 1/3 belakang (yang disebut dorsum)
Pada mamalia
dan vertebrata yang lain, pada lidahnya terdapat reseptor untuk rasa.
Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor.
Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup tersebut berbentuk seperti
bawang kecil atau piala dan terletak dipermukaan epitelium pada permukaan atas lidah.
Kadang juga dijumpai pada langit-langit rongga mulut, faring dan laring, walaupun
sedikit sekali. Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang
berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papilla. Terdapat empat jenis papilla, diantaranya:
Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor.
Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup tersebut berbentuk seperti
bawang kecil atau piala dan terletak dipermukaan epitelium pada permukaan atas lidah.
Kadang juga dijumpai pada langit-langit rongga mulut, faring dan laring, walaupun
sedikit sekali. Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang
berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papilla. Terdapat empat jenis papilla, diantaranya:
1.
Filiformis
·
terdapat
dibagian posterior
·
berbentuk
penonjolan konis, terdapat sangat banyak dipermukaan lidah
·
epitel
tidak mengandung putting pengecap
·
epitel
berambut
2.
fungiformis
·
dibagian
anterior dan diantara filiformis
·
menerupai
jamur, karena mempunyai tangkai sempit dan permukaan yang halus, bagian atas
melebar
·
mengandung
putting kecap, tersebar di permukaan atas
·
epitel
berlapis pipih, tak menanduk
3.
foliatel
·
pada
pangkal lidah bagian lateral, terdapat beberapa tonjolan-tonjolan padat
·
bentuk:
sirkumvalata
·
banyak
putting kecap
4.
Circumfalata
·
·
·
papillae
yang sangat besar dengan permukaanya yang pipih meluas diatas papillae lain,
susunan seperti parit
·
tersebar
di daerah “V” bagian posterior lidah
·
banyak
kelenjar mukosa dan serosin
·
banyak
putting kecap yang terdapat disepanjang sisi papilla
Setiap
kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel
penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang
pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap
melalui lubang-lubang pengecap (taste pores). Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon
empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Letak masing-masing rasa berbedabeda
yaitu:
penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang
pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap
melalui lubang-lubang pengecap (taste pores). Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon
empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Letak masing-masing rasa berbedabeda
yaitu:
1.
rasa
asin: lidah bagian depan
2.
asa
manis: lidah bagian tepi
3.
rasa
asam: lidah bagian samping
4.
rasa
pahit: lidah bagian belakang
Sumber dari rasa asin, manis, asam, dan
pahit pada lidah
1.
Pahit
: ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan. Alkaloid ialah zat-zat organik yang aktif
dalam kegiatan fisiologis yang terdapat dalam tumbuhan. Contohnya ialah kina,
cafein, nikotin, morfin dan lain-lain. Banyak dari zat-zat ini bersifat
racun.
2.
Asin
: ditimbulkan oleh kation Na+, K+ dan Ca+
3.
Manis
: ditimbulkan oleh gugus OH- dalam molekul organik. Gugus ini terdapat pada
gula, keton dan asam amino tertentu.
4.
Asam
: ditimbulkan oleh ion H+
Menurut Prof. Dr. Jenny Sunariani, drg., M.S., Guru
Besar Universitas Airlangga dalam bidang Ilmu Biologi Oral, tubuh memiliki mekanisme
keseimbangan yang disebut dengan homeostasis. Salah satu sensor homeostasis
terdapat di rongga mulut, tepatnya di indera pengecap.
Menurut Guru Besar
ke-383 Universitas Airlangga ini, sebagai salah satu sensor gangguan
homeostasis, indera pengecap sensitif terhadap perubahan kondisi tubuh. Lidah
kita memiliki lima dasar pengecap, yaitu rasa asin, asam, manis, pahit, dan
umami. Kita pun bisa merasakan adanya gangguan tubuh itu melalui rasa di lidah
kita. Misalnya, perubahan rasa pengecap asin berhubungan dengan tekanan darah.
Apabila rongga mulut kita merasakan kurang asin dari biasanya, ada kemungkinan
kita mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal semacam ini berguna
untuk deteksi secara dini kondisi tubuh kita sebelum memeriksakan diri ke
dokter.
Rasa manis juga
merupakan indikator gangguan homeostasis. Apabila seseorang memiliki keinginan
mengkonsumsi makanan manis, artinya lemak dalam tubuh mulai tertimbun. Itu bisa
jadi merupakan tanda awal berbagai penyakit sistemik.
Rasa pengecap umami
adalah rasa gurih yang dapat meningkatkan nafsu makan. Rasa umami ini bisa
didapat dari penyedap masakan seperti vetsin. Meski mampu meningkatkan nafsu
makan, rasa ini juga merangsang sel dalam darah secara terus menerus. Akibatnya
sel akan mengalami kejenuhan (fatigue) dan menyebabkan kerusakan sel.
Akibatnya, tubuh terasa kaku dan mengalami nyeri kepala. Bahkan jika digunakan
dalam waktu lama, dapat menyebabkan terjadinya kanker.
Rasa pahit merupakan sistem
proteksi diri yang paling mudah ditemukan. Rasa pahit di lidah akibat tubuh
yang tidak sehat disebabkan adanya infeksi dalam tubuh. Tubuh segera bereaksi
dengan mengeluarkan kalsium dan merangsang rasa pahit tersebut. Apabila
merasakan rasa pahit, lebih baik segera melakukan antisipasi terhadap kerusakan
yang lebih luas akibat infeksi tersebut. Rasa pahit itu juga bisa dijadikan
acuan untuk mengetahui apakah infeksi yang terjadi diakibatkan kanker, kelainan
jantung, atau hanya sekedar terlalu keras berolahraga.
Indera pengecap juga
mampu mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Menurut Prof. Jenny, otak
mempengaruhi emosi karena pengaruh memori masa lalu. Saat lidah mengecap sebuah
makanan yang pernah dikenalnya, secara tidak sadar otak akan mengingat kembali
kapan saat makanan itu dirasakan. Bila makanan itu mengingatkan pada memori
sedih, bagian otak yang disebut punishment center akan mengeluarkan hormon
kortisol. Hormon kortisol diperlukan tubuh untuk menghadapi stressor (gangguan
atau tekanan dari luar) yang dapat menyebabkan stress. Jika terlalu banyak,
hormon ini akan mempengaruhi jumlah dan fungsi sel-sel kekebalan tubuh. Karena
itu, orang yang terlalu stress atau sering bersedih lebih mudah terkena
penyakit.
Sebaliknya, jika otak
mengingat sebuah makanan sebagai bagian dari memori yang menggembirakan, bagian
otak yang disebut reward center akan mengeluarkan endorfin. Endorfin ini
disebut juga groove hormone dan mampu merangsang regenerasi sel serta
meningkatkan kekebalan tubuh. Karena itu, orang dahulu bilang, senyum bisa
membuat orang awet muda, dan sedih bisa mendatangkan penyakit.
Proses
Pengecapan
pengecapan merupakan
hasil stimulasi ujung saraf tertentu. Dalam hal mampu membedakan kelezatan
makanan tersebut karena ada stimulasi kimiawi. Pada manusia, ujung saraf
pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah.Kuncup-kuncup pengecap
mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah di bagian depan hingga
belakang. Dalam satu papila terdapat
banyak kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk
bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel
pengecap sebagai reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan
seperti rambut yang menonjol keluar taste bud melalui taste pore (lubang).
Dengan demikian zat-zat
kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan merangsang
sel-sel kemudian timbul lah impuls yang akan menjalar ke syaraf no VII dan
syaraf IX otak untuk diteruskan ke thalamus dan berakhir di daerah pengecap
primer di lobus parietalis untuk kemudian diinterpretasikan. Makanan yang
dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian
atas. Di dalam makanan akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut
(Gustatory hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian
diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk
ke dalam mulut kita.
Bagaimana
Lidah Dapat Menentukan Rasa?
Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang
memiliki rambut berukuran mikro yang sensitif, disebut mikrovilli.
Rambut-rambut super mini ini pada saat berkontak dengan makanan akan
mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang
diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan yang kita makan. Ada
beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang
sensitif.
Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari. Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak bekerja maksimal. Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.
Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari. Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak bekerja maksimal. Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.
Fungsi lidah
Selain
mengecap rasa makanan dan mengatur menelan makanan, lidah berfungsi untuk
mengatur letak makanan didalam rongga mulut sehingga dapat dihancurkan dengan
baik oleh gigi. kemudian lidah juga dapat menunjukan kodisi tubuh. Selaput
lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolisme tubuh, terutama
kesehatan tubuh manusia. Setiap lidah manusia sering terdapt selaput berwarna
putih, semakin tebal lapisannya menandakan adanya aktivitas faktor patogen yang
kuat seperti masuk angin, tingkat dahak, panas tubuh akibat infeksi dan retensi
makanan, jika tidak ada selaput lidah mengindiktorkan adanya gangguan ginjal
dan kandungan empedu. Selanjutnya fungsi lidah lainnya adalah membasahi makanan
didalam mulut, membolak-balikan makanan, mengontrol suara, dan dalam
mengucapkan kata-kata.
Warna lidah
·
Kuning menandakan adanya infeksi
bakteri, jika warna kuning menuju
kehijauan adanya infeksi bakteri akut.
kehijauan adanya infeksi bakteri akut.
·
Merah menandakan aktivitas panas
tubuh, jika hanya terdapat pada ujung
lidah berarti adanya panas pd jantung,jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan adanya ganguan ginjal dan kandung empedu.
lidah berarti adanya panas pd jantung,jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan adanya ganguan ginjal dan kandung empedu.
·
Ungu berarti adanya aktivitas statis
darah, darah tidak lancar dan ada
gangguan.
gangguan.
·
Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang
menyebabkan statis darah.
Bentuk lidah
·
Tipis ,jika bentuk lidah tipis dan
berwarna pucat, menandakan defisiensi
(kekurangan) darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat, semakin
parah gangguan hati
(kekurangan) darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat, semakin
parah gangguan hati
·
Tebal, sirkulasi darah tidak normal
menandakan gangguan ginjal dan limpa
·
Kaku, menandakan masuk angin
·
Panjang, adanya akivitas panas pada jantung
·
Retak, adanya ganguan pada lambung limpa dan
jantung
Lidah tidak
Istirahat
Tidak seperti kelenjar saliva yang
“istirahat” pada saat kita tidur sehingga produksi saliva menurun, lidah tetap
beraktivitas meskipun kita sedang tidur. Lidah mendorong saliva ke tenggorokan
supaya bisa ditelan. Hal ini menguntungkan, karena kalau tidak di bantal akan
terbentuk pulau-pulau besar setiap kali kita tidur.
Reseptor
sistem gustatory atau perasa berada dilidah dan bagian-bagian rongga mulut.
Reseptor perasa disebut taste buds yang umumnya terletak disekitar kuncup
pengecap yang disebut papillae.
Reseptor perasa tidak memiliki
axon sendiri. Tiap neuron yang membawa impuls dari taste buds, akan menerima
input dari beberapa reseptor sekaligus. Sinyal yang timbul pada reseptor perasa
akan meluas kesistem second-order neuron yang akan disampaikan ke cortex.
Saraf afferen pada sistem
gustatory meninggalkan rongga mulut yang merupakan bagian dari saraf cranial
bagian facial, glossopharyngeal, dan vagu. Informasi bermula dari bagian depan
lidah, kebagian belakang lidah, akhirnya menuju kebagian belakang roongga
mulut. Saraf-saraf tersebut akan berakhir di solitary nucleus di medulla dan
bersinapsis dengan neuron yang akan menyampaikan pesan ke ventral posterior
nucleus di thalamus 9letaknya berbeda dengan bagian penerima implus dari
stimulasi oral yang motorik sifatnya. Axon-axon pada nucleus ventral posterior
akan membawa berita ke primary gustatory cortex dan ke secondary gustatory
cortex. Sistem gustatory juga akan menuju sistem lymbic. Proyeksi impuls ke
hypothalamus diperkirakan memiliki peranan penting dalam mengatur rasa lapar.
Satu hal lagi yang perlu diingat dalam sistem gustatory yaitu, berbeda dengan
sistem sensoris yang lain, sistem gustatory diproyeksikan secara ipsilateral.
ü
Kemampuan
mengecap seseorang tergantung pada :
A.
Faktor individual, contohnya seseorang yang
sedang sakit, maka kepekaan mengecapnya jadi berkurang.
B.
Nilai Ambang, nilai ambang ini tergantung
dari kebiasaan seseorang. Contohnya seseorang yang sudah biasanya makan makanan
yang asam, akan lebih tinggi daripada orang yang tidak terbiasa makan asam.
Konsentrasi,
contohnya seseorang yang makan garam satu mangkok garam, lama kelamaan tidak merasakan
asinlagi seperti pertama kali ia memakannya.
Saraf- Saraf Yang
Bekerja Pada Lidah
1.
Nervus
Trigeminus : Saraf ini berfungsi menghantarkan rangsang sensorik/ sensibilitas
dari wajah dan selaput lendir mulut dan hidung, sedangkan serabot motoriknya
mempersarafi otot-otot pengunyah dan mempersarafi juga kelenjar ludah
submaksilaris dan sublingualis
2.
Nervus
Facialis : cabang motorik saraf ini mempersarafi otot wajah. Saraf ini juga
berfungsi menghantarkan rasa pengecapan dari lidah 2/3 depan, selain itu juga
mempersarafi kelenjar ludah sublingalis
3.
Nervus
Glossopharyngeus: Serabut motorik mempersarafi otot stilopharyngeus, serabut
sensorik menghantarkan sensasi umum dari pharyng, palatum mole, sepertiga
belakang lidah, bagian atas tenggorokan, tonsil, tuba auditorius dan cavum
tymphani. Sedangkan serabut parasimpatik memperasarfi kelenjar ludah parotis.
4.
Nervus
Hypoglossus : saraf ini mempersarafi otot-otot intrinsik lidah
Gangguan pada lidah
Beberapa jenis
gangguan pada lidah antara lain:
1. Luka
: luka berat adalah hal yang paling sering menyebabkan ketidaknyamanan pada
lidah. Lidah tersebut mempunyai banyak ujung saraf untuk rasa sakit dan peraba
dan lebih peka terhadap rasa sakit dibandingkan kebanyakan bagian lain pada
tubuh. Lidah sering tiba-tiba tergigit tetapi cepat sembuh. Gigi yang tajam
atau rusak bisa sangat merusak jaringan yang mudah rusak tersebut.
2. ‘Berbulu’:
pertumbuhannya terlalu cepat dari proyeksi normal di atas lidah (Vili) bisa membuat lidah tampak berbulu.
Lidah tersebut bisa juga tampak berbulu setelah
demam, setelah pengobatan antibiotik, atau ketika pencuci mulut peroxide digunakan terlalu sering. ‘Bulu’ ini pada ujung lidah tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu. Leukoplakia berbulu terbentuk di sisi lidah dan merupakan karakteristik AIDS.
demam, setelah pengobatan antibiotik, atau ketika pencuci mulut peroxide digunakan terlalu sering. ‘Bulu’ ini pada ujung lidah tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu. Leukoplakia berbulu terbentuk di sisi lidah dan merupakan karakteristik AIDS.
3.
Perubahan
warna : Villi lidah bisa menjadi berubah warna jika
seseorang merokok
atau mengunyah tembakau, makan makanan tertentu, atau memiliki bakteri berwarna yang berkembang pada lidah.
atau mengunyah tembakau, makan makanan tertentu, atau memiliki bakteri berwarna yang berkembang pada lidah.
Ujung lidah
bisa terlihat berwarna hitam jika seseorang menggunakan sediaan
bismuth untuk gangguan perut. Penyikatan lidah dengan menggunakan sikat gigi atau kikisan dengan pengikis lidah bisa menghilangkan beberapa perubahan warna
bismuth untuk gangguan perut. Penyikatan lidah dengan menggunakan sikat gigi atau kikisan dengan pengikis lidah bisa menghilangkan beberapa perubahan warna
4. Luka dan benjolan : luka pada
lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus
herpes simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, atau sifilis tahapawal. Luka bisa juga disebabkan oleh alergi atau gangguan sistem kekebalan lainnya. Meskipun benjolan kecil pada kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat kanker. Daerah berwarna putih atau merah yang tidak bisa dijelaskan, luka, atau bengkak (menjadi keras) pada lidah khususnya jika tidak terasa sakit-kemungkinan tanda kanker dan harus diteliti oleh seorang dokter atau dokter gigi.
herpes simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, atau sifilis tahapawal. Luka bisa juga disebabkan oleh alergi atau gangguan sistem kekebalan lainnya. Meskipun benjolan kecil pada kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat kanker. Daerah berwarna putih atau merah yang tidak bisa dijelaskan, luka, atau bengkak (menjadi keras) pada lidah khususnya jika tidak terasa sakit-kemungkinan tanda kanker dan harus diteliti oleh seorang dokter atau dokter gigi.
5. Rasa tidak nyaman: Lidah yang
tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi oleh
makanan tertentu, khususnya yang
asam (misal, nanas), atau rasa tertentu di dalam
pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen karet. Beberapa obat-obatan bisa
menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah, sama seperti luka dan infeksi bisa
lakukan. Infeksi umum yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah adalah
thrush (candidiasis), dimana jamur berbentuk lapisan putih pada gigi yang terlalu
cepat bertumbuh yang menutupi lidah. Nyeri intensif pada seluruh mulut bisa
disebabkan oleh sindrom mulut terbakar.
pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen karet. Beberapa obat-obatan bisa
menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah, sama seperti luka dan infeksi bisa
lakukan. Infeksi umum yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah adalah
thrush (candidiasis), dimana jamur berbentuk lapisan putih pada gigi yang terlalu
cepat bertumbuh yang menutupi lidah. Nyeri intensif pada seluruh mulut bisa
disebabkan oleh sindrom mulut terbakar.
Kelainan
Pada Lidah
Berikut ini adalah beberapa kelainan indera pengecap dan
dampak psikologisnya:
1.
Oral candidosis.
Penyebabnya
adalah jamur yang disebut candida albicans. Gejalanya lidah akan tampak
tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
Dampak
psikologis : penderita akan mersa tidak nyaman dan gelisah, bisa
juga merasa malu karena nafas yang kurang sedap
2. Atropic
glossitis.
Penyakit ini
juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh
bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya
adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.
Dampak
psikologis : Penderita akan merasa kurang nyaman, gelisah, dan
sedikit terganggu
3.
Geografic tongue.
Lidah
seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu
berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
Dampak
psikologis : penderita akan merasa terganggu, gelisah, dan tidak
nyaman. Dia juga akan merasa malu bila membuka mulutnya.
4.
Fissured tongue.
Lidah akan
terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga
bercabang-cabang.
Dampak
psikologis : penderita kan mersa tidak nyaman dan gelisah
5.
Glossopyrosis.
Kelainan ini
berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar
tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena
psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
Dampak
psikologis : Penderita akan merasa sangat terganggu, tidak
nyaman dan selalu gelisah.
6.
Sariawan
Sariawan
adalah suatu luka terbuka atau radang pada rongga mulut (bibir atau lidah) yang
disebabkan oleh jamur candida albicans/moniliasis danhygiene.
Dampak
psikologis : penderita akan merasa tidak nyaman terutama saat
makan.
7.
Glosoptosis
merupakan penyakit pada lidah yang berupa
lidah yang tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak
kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya
menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa
menyebabkan kematian.
8.
Mikroglosia
Bila makroglosia merupak penyakit
pada lidah yang berupa pembesaran lidah, maka mikroglosia adalah kebalikannya.
Mirkoglosia merupakan penyakit pada lidah yang berupa pengecilan ukuran dan
bentul lidah.
9.
Makroglosia
merupakan penyakit sebagai akibat
dari pembesaran lidah yang mungkin merupakan bagian dari suatu sindroma yang
ditemukan dalam keadaan tumbuh - kembang seperti sindroma dowm. Pembesaran
lidah ini bisa juga sebagai akibat dari tumor (hernangioma atau limfangioma),
penyakit metabolik (seperti amilodosis primer) atau gangguan endokrin (seperti
halnya akromegali ataupun kretinisme)
10. Kanker lidah
Kanker lidah adalah kanker kedua
terbanyak setelah kanker bibir sebagai tempat kanker primer. Tembakau dan
alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai pemicu semakin cepatnya
pertumbuhan sel kanker lidah. Keganasan kanker lidah terjadi paling sering pada
bagian tengah lateral lidah dan seringkali asimtomatik. Penyebaran kanker ini
bisa meluas melalui submukosa ke basal lidah dan menyerang garis tengah
atau ke lateral menuju dasar mulut.
Daftar Pustaka
Puspitawati,ira.
1998. Ilmu Faal. Depok: Gunadarma
terima kasih ka, materinya sangat membantu tugas saya :)
BalasHapus