Nama : Farid Hikmatullah SOFTSKILL
(ARTIKEL 2)
NPM : 12512773 3
PA 01
Perbedaan antara psikoterapi dan
konseling
Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya,
pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Pengertian
psikoterapi mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu
dalam mengatasi gangguan emosional dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran,
dan emosinya seperti halnya proses reedukasi (pendidikan kembali), sehingga
individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah
psikisnya. Atau dengan kata lain bahwa Psikoterapi adalah suatu interaksi
sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis
untuk memebantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan
klien untuk membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan
masalah-masalah dalam hidup.
Sedangkan Konseling mencakup bekerja dengan
banyak orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri,
dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah. Tugas
konseling adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk mengeksplorasi,
menemukan, dan menjelaskan cara hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam
mengahadapi sesuatu. Konseling di desain untuk menolong klien untuk memahami
dan menjelaskan pandangan mereka terhadap kehidupan, dan untuk membantu
mencapai tujuan penentuan diri (self-determination).
Pendekatan psikoterapi terhadap
mental illness
1. Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan
ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara
memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar.
Psychodynamic (Psikodinamik) pertama kali diciptakan oleh Sigmund Feud
(1856-1939), seorang neurologist dari Austria. Teori dan praktek psikodinamik
sekarang ini sudah dikembangkan dan dimodifikasi sedemikian rupa oleh para
murid dan pengikut Freud guna mendapatkan hasil yang lebih efektif. Tujuan dari
metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang
sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah
di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah
sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka
seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui insight (pemahaman pribadi).
2. Behavior Therapy
Pendekatan
terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa
perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang
melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan classical
conditioning atau associative learning. Inti dari pendekatan behavior therapy
adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan
sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia
mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil
dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita
telah belajar bahwa “ketika saya melihat ular maka respon saya adalah
perilaku ketakutan”. Tokoh lain dalam pendekatan Behavior Therapy adalah
E.L. Thorndike yang mengemukakan konsep operant conditioning, yaitu konsep
bahwa seseorang melakukan sesuatu karena berharap hadiah dan menghindari
hukuman.
3. Cognitive Therapy
Terapi
Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu
dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy
lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku.
Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan
disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy
antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck. Tujuan utama dalam pendekatan
cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan
berpikir rasional
4. Humanistic Therapy
Pendekatan
Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia
sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan
keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam
terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan
saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk
mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan
kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri
5. Integrative / Holistic Therapy
Yang
sering saya temui adalah seorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis
yang mana tidak cukup bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja. Oleh
karena itu, saya menggunakan beberapa metode psikoterapi dan beberapa
pendekatan sekaligus untuk membantu klien saya. Hal ini disebut Integrative
Therapy atau Holistic Therapy, yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan
untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan. Itulah beberapa metode
psikoterapi yang sering saya gunakan dalam membantu klien-klien saya untuk
berubah. Selain metode yang saya sebutkan di atas, kadang juga saya menggunakan
metode-metode psikoterapi lain yang terbukti efektivitasnya. Karena begitu
banyaknya metode psikoterapi, maka tidak mungkin menjelaskan satu per satu di
halaman ini. Metode psikoterapi yang saya gunakan adalah metode yang tebukti
dan diakui manfaatnya dalam dunia psikologi modern.
Bentuk utama terapi
1 Teknik Terapi Psikoanalisa
Terapi ini menekankan pada fungsi
pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif
dari id.
2 Teknik Terapi Perilaku
Terapi yang menggunakan prinsip belajar
untuk memodifikasi perilaku individu. Antara lain: desensitisasi, flooding,
penguatan sistematis, pemodelan, dan regulasi diri yang melibatkan pemantauan
dan pengamatan perilaku diri sendiri.
3 Teknik Terapi Kognitif
Prinsip utama dari terapi ini adalah
fokus pada kemampuan pasien untuk mengembangkan cara berpikir melalui cognitive
style. Tujuannya adalah mengajarkan pada pasien bagaimana menerapkan pola
piker dan perilaku yang tepat, sehingga dapat membantu mereka membuang
pemikiran yang menyimpang atau maladaptif.
4 Teknik Terapi Humanistik
Membantu individu menyadari diri
yang sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang
minimal (client-centered therapy). Terapi tersebut percaya bahwa
karakteristik terapi yang penting untuk kemajuan dan eksplorasi diri klien
yaitu empati, kehangatan, dan ketulusan.
5 Teknik Terapi Integratif/Elektik
Memilih dari berbagai teknik terapi
yang paling tepat untuk klien tertentu, ketimbang mengikuti dengan kaku satu
teknik tunggal. Selain itu terapi ini merupakan suatu psikoterapi gabungan yang
bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.
6 Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga
Terapi yang memberikan kesempatan
bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang
lain yang memiliki masalah serupa. Sedangkan terapi keluarga adalah terapi
khusus yang membantu pasangan suami-istri atau hubungan orangtua-anak untuk
menangani masalahnya.
Sumber Referensi
Buku Psikologi
Klinis, Suprapti Slamet I.S- Sumarmo Markam.
Gunarsa, S.D,dkk. (2007). Konseling
dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia
Mujib, A.2002.Nuansa-Nuansa Psikologi Islam.Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Prof. DR. H. Muhammad Surya. (2003). Buku
Psikologi Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Prof. DR.
Singgih D. Gunarsa. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK gunung
mulia
Buku Andi Mappiane, AT. Pengantar
konseling dan psikoterapi. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar