Cari Blog Ini

Senin, 04 Agustus 2014

MAKALAH ALAT TES EPPS




 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meskipun istilah kepribadian kadang kala digunakan dalam pengertian yang lebih luas, dalam terminologi psikometri konfensional tes-tes kepribadian adalah instrumen atau alat untuk mengukur ciri-ciri emosi, motivasi, antar pribadi dan sikap yang dibedakan dari kemampuan.
Walaupun sejumlah tes kepribadian digunakan sebagai instrumen penyaringan kelompok, sebagian besar diterapkan dalam lingkungan klinis dan konseling. Dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini kebanyakan tes kepribadian seharusnya dipandang sebagai bantuan dalam penafsiran individu atau sebagai instrumen riset.
Dalam makalah ini kelompok kami mencoba membahas tentang salah satu tes kepribadian yaitu EPPS (Edwards Personal Preference Schedule).
B. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian tes EPPS?
2.      Bagaimana sejarah alat tes EPPS?
3.      Aspek apa yang dapat diungkap melalui tes EPPS?
4.      Bagaimana cara menggunaan alat tes EPPS?
5.      Bagaimana cara memberikan penilaian atau skoring pada alat tes EPPS?
6.      Bagaimana tips-tips dalam menggunakan alat tes EPPS?
7.      Apa kekurangan dari alat tes EPPS?





BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian EPPS
Tes Edwards Personal Preference Schedule atau yang sering kita sebut dengan tes EPPS ini adalah tes kepribadian yang terdiri atas pilihan-pilihan jawaban yang mencerminkan diri seorang individu. Tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan, dan motif seseorang. Tes ini disusun oleh Edward berdasarkan teori yang dikemukakan oleh H.A. Murray mengenai kebutuhan.
Dalam tes EPPS ini tidak ada jawaban yang benar ataupun jawaban yang salah. Namun tes ini hanya untuk mengetahui apa kebutuhan, tipe-tipe motivasi dan kesukaan dari seorang individu. Psikotes EPPS ini termasuk tes kepribadian yang obyektif. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1.      Dalam mengerjakannya tidak diberi batasan waktu.
2.      Ekspresi jawaban dibatasi oleh pilihan jawaban yang tersedia.
3.      Respon merupakan gambaran dari kondisi internal subyek.
4.      Norma memberi gambaran tentang kondisi subyek.
5.      Korelasi antara jawaban dan kondisi subyek yang sebenarnya adalah 0,871.

2. Sejarah EPPS
Sistem Murray kebutuhan manusia telah mempengaruhi pembuatan tes kepribadian selama bertahun-tahun . Dengan memasukkan teorinya ke dalam tes kepribadian , kita dapat menentukan bagaimana seseorang dapat bertindak dalam situasi tertentu , sebagai karyawan , mahasiswa , orang tua ... Daftar berjalan dan terus ... Berikut ini adalah gambaran tentang teori Murray .
Psikolog Amerika Henry Murray mengembangkan teori kepribadian yang diselenggarakan dalam hal motif , menekan , dan kebutuhan . Murray menggambarkan kebutuhan sebagai potensi atau kesiapan untuk merespon dengan cara tertentu dalam keadaan tertentu diberikan .
Teori kepribadian berdasarkan kebutuhan dan motif menunjukkan bahwa kepribadian kita adalah refleksi dari perilaku yang dikendalikan oleh kebutuhan . Sementara beberapa kebutuhan bersifat sementara dan berubah , kebutuhan lain yang lebih mendalam duduk di alam kita . Menurut Murray , kebutuhan-kebutuhan psikogenik berfungsi sebagian besar pada tingkat bawah sadar , tapi memainkan peran utama dalam kepribadian kita .
Kepribadian Form Penelitian dan Jackson Personality Inventory juga terstruktur tes kepribadian berdasarkan teori Murray kebutuhan tapi dibangun sedikit berbeda dari EPPS dengan harapan validitas meningkat
Tes EPPS ini telah diterbitkan dalam jangka waktu yang lama oleh The Corporation Psikologis, dan sekarang dikenal dengan Penilaian Harcourt. Pada tahun 2002 hak penerbitan di seluruh dunia dikembalikan pada Harcourt Allen L. Edwards Life Trust. Untuk wilayah Eropa, EPPS diterbitkan oleh Dimensi Test.
Dikembangkan oleh psikolog dan University of Washington profesor, Allen L. Edwards, Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) adalah pilihan paksa, obyektif, persediaan kepribadian non-proyektif. Target audiens di antara usia 16-85 dan memakan waktu sekitar 45 menit untuk menyelesaikan. Edwards, yang merevolusi penelitian psikologi dengan teknik statistik baru, berasal konten pengujian dari teori sistem kebutuhan manusia yang diusulkan oleh Henry Alexander Murray, yang mengukur rating individu dalam lima belas kebutuhan normal atau motif. The EPPS dirancang untuk menggambarkan relatif pentingnya individu beberapa kebutuhan yang signifikan dan motif. hal ini berguna dalam situasi konseling ketika tanggapan ditelaah dengan terperiksa.
3. Aspek-Aspek dalam Tes EPPS
Dalam tes EPPS ini ada 15 aspek yang dapat diukur, yaitu sebagai berikut :
1.      Achievement
2.      Deference
3.      Order
4.      Exhibirion
5.      Autonomy
6.      Affiliation
7.      Intraception
8.      Succorance
9.      Dominance
10.   Abasement
11.   Nurturance
12.   Change
13.   Endurance
14.   Heterosexual
15.   Aggression

Aspek (Variabel)
Skor Tinggi
Skor Rendah
Achievement (ach)
Dorongan untuk bertindak lebih baik, tertarik dengan tugas menantang dan rumit.
Dorongan untuk meraih prestasi rendah, cepat menyerah dengan situasi rumit atau menghindar apabila dihadapkan pada situasi yang kompleks.
Deference (def)
Kecenderungan pribadi mudah terpengaruh oleh orang lain, ketertarikan akan kesuksesan orang lain, banyak tergantung pada orang lain.
Tidak tertarik dengan kesuksesan orang lain, fokus pada diri sendiri, sulit patuh terhadap orang lain dan cenderung melakukan dengan caranya sendiri.
Order (ord)
Kecenderungan memiliki keteraturan yang tinggi, terorganisir, rapi termasuk dalam perencanaan dan aktivitasnya.
Cara kerja atau bertindak cenderung tidak teratur, lebih dikuasai oleh situasi perasaan, kurang terencana dalam bertindak dan sikapnya mudah berubah-ubah.
Exhibition (exh)
Kecenderungan yang tinggi untuk pamer, menampilkan apa yang dimiliki ke lingkungan sekitar.
Tidak tertarik dengan situasi sosial, cenderung cuek dengan lingkungan sekitar, cuek terhadap apa yang dialami orang lain.
Autonomy (aut)
Pribadi mudah untuk bertindak sesuai keinginan, tidak tergantung pada orang lain.
Ketergantungan yang tinggi pada orang lain, dalam mengambil tindakan harus minta persetujuan orang lain terlebih dahulu, menghindari tindakan yang menarik perhatian sosial.
Affiliation (aff)
Loyalitas tinggi terhadap situasi sosial, mudah berpartisipasi dan beraktivitas.
Pribadi tertutup, introversi tinggi, sulit bergaul.
Intraception (int)
Mudah untuk introspeksi, menilai dan mengevaluasi diri dan perasaannya.
Terlalu mengabaikan perasaan dan sikap didominasi atas dasar logika.
Succorance (suc)
Sangat tergantung pada orang lain.
Pribadi yang independent, senang dengan aktivitas diri dan mengacuhkan situasi sosial.
Dominance (dom)
Dominasi terhadap situasi sosial tinggi, pribadi yang mudah mengikuti dalam kelompok, yes-man terhadap otoritas dan memiliki jiwa pemimpin.
Mudah dikendalikan dan sulit menolak dalam kelompok.
Abasement (aba)
Pribadi yang mudah merasa bersalah, menyesali diri dan mengarah pada inferioritas.
Pribadi yang berpikir positif, terbuka, mudah memaafkan dan meminta maaf apabila terjadi kesalahan.
Nurturance (nur)
Pribadi yang terbuka, mudah membantu orang lain, santun dan mudah bersimpati.
Pribadi yang tertutup, individu yang kaku, sulit bersimpati dan mudah berkata kasar.
Change (chg)
Sangat tertarik dengan situasi baru, termasuk dalam bekerja berupaya dengan cara baru.
Merasakan kenyamanan dengan situasi yang rutin, suka dengan aktivitas yang monoton dan terkesan membosankan.
Endurance (end)
Tanggung jawab tinggi terhadap pekerjaan, menyelesaikan apa yang telah dimulai dan tekun.
Daya tahan rendah terhadap situasi yang menekan, mudah menyerah dan cepat jenuh.
Heterosexual (het)
Ketertarikan tinggi untuk bergaul dengan lawan jenis, berupaya mendapatkan afeksi dan perhatian dari lawan jenis.
Tidak mudah tertarik dengan lawan jenis, sulit dipengaruhi oleh orang lain.
Aggression (agg)
Dorongan agresi tinggi, senang dengan konfrontasi.
Pribadi tenang, menghindari konflik dan konfrontasi.

WAKTU DAN PENYAJIAN EPPS
Waktu: secara prinsip tidak mutlak dibatasi, tapi untuk klasikal perlu ditentukan.
NAMUN BIASANYA
                  S1  -- 40 s/d 60 menit
                  Smu 1 s/d 1 ½ jam

4. Cara Menggunakan Tes EPPS
 Cara menggunakan atau menyajikan tes EPPS adalah sebagai berikut :
1.      Berikan lembar jawaban kepada subjek, kemudian minta subjek untuk mengisi identitas (nama, umur, jenis kelamin dan tanggal tes) terlebih dahulu.
2.      Bagikan buku soal pada subjek.
3.      Penguji memberikan penjelasan mengenai petunjuk kepada subjek tentang cara mengerjakan tes.
4.      Penguji menanyakan kembali kepada subjek apakah ada yang ingin ditanyakan lagi sebelum mengerjakan tes.
5.      Sebelum tes berakhir, penguji sebaiknya meminta subjek untuk mengecek kembali apakah ada soal yang terlewati.
6.      Pastikan penguji untuk menyajikan tes sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan untuk di Indonesia waktu yang diberikan kurang lebih 60 menit.



Contoh soal tes EPPS :
1.      Soal pertama :
A. Saya suka menolong teman-teman saya, bila mereka berada dalam kesulitan.
B. Saya ingin melakukan pekerjaan apa saja sebaik mungkin.

2.      Soal kedua :
A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi.
B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki.

3.      Soal ketiga :
A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain.
B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban.
Subjek (testee) diminta untuk memilih salah satu dari pilihan pernyataan (A atau B)  sesuai dengan pribadi dari subjek (testee) tersebut.

5. Cara Penilaian / Skoring Alat Tes EPPS
Cara memberikan nilai / skor pada alat tes EPPS adalah sebagai berikut :
1.      Periksa jangan ada item yang terlewat.
2.      Buatlah garis merah melalui :
a. No. 1, 7, 13, 19, 25
b. No. 101, 107, 113, 119, 125
c. No. 201, 207, 213, 219, 225
3.      Buatlah garis biru melalui :
a. No. 26, 32, 38, 44, 50
b. No. 51, 57, 63, 69, 75
C. No. 151, 157, 163, 169, 175.
4.      Bila 3 item tidak diisi à hasil tes tidak valid.
5.      disebelah kanan ada kolom bertuliskan :
n (need)
r (raw) :
Dihitung secara horisontal
Hanya dihitung A yang dilingkari, kecuali A yang kena garis merah tidak dihitung (baik A yang dilingkari atau tidak)
c (column) :
Dihitung secara vertikal
Hanya dihitung B yang dilingkari, kecuali B yang terkena garis merah tidak dihitung (baik B yang dilingkari atau tidak)
s (sum) :
Jumlah r + c.
Cara menghitung konsistensi pada alat tes EPPSbini adalah sebagai berikut :
1.      Membandingkan jawaban A/B yang kena garis merah dengan jawaban A/B yang kena garis biru.
2.      Bila sama dalam kotak di bawah beri tanda Ö  , bila berbeda tidak diberi tanda apa-apa.
Sama à yang kena garis merah A, yang biru juga A.
atau à yang kena garis merah B, yang biru juga B.
3.      Jumlahkan kotak yang diberi tanda  Ö
4.      Tulis jumlah tanda  Ö pada con (consistency)
5.      Maksimal 15 dan minimal 10.

6. Tips Mengerjakan Tes EPPS
Tips-tips dalam mengerjakan tes EPPS adalah sebagai berikut :
1.      Sebaiknya istirahat yang cukup sebelum mengerjakan tes ini.
2.      Cermati setiap pernyataan dan lakukan apa yang diminta penguji.
3.      Jangan asal-asalan dalam menjawab soal, karena jawaban sangat berpengaruh terhadap hasil tes.
4.      Pilihlah pernyataan yang benar-benar sesuai dengan pribadi anda dan jujur pada diri sendiri. Jangan melakukan kebohongan dalam menjawab soal.
5.      Kerjakan soal dengan rileks.
6.      Jadilah diri sendiri saat mengerjakan tes EPPS ini.

VALIDITAS &  RELIABILITAS EPPS
  • TEKNIK SPLIT HALF (RELIABILITAS) 
      r = 0,74 0,8 (Edward, 1959)
      r = 0,29 0,77 (Dalil, 1980)
  • INTERNAL CONSISTENCY (RELIABILITAS) r = 0,6 - 0,87 (Edward,1959)
      r = 0,2 - 0,84 (Dalil, 1980)
  • TES RETEST (RELIABILITAS)
      r = 0,74-0,88 (Gordon, 1967)
      r = 0,40 0,70 (Soemodarsono,1962)
      r = 0,40 0,79 (N. Rahmad,1962)
  • EXTERNAL VALIDITY (EPPS & Study of Interpersonal Values)
      r = 0,21- 0,62  (Gordon, 1967)
      r = 0,43 0,96 (Dalil,1980)
APLIKASI EPPS
EPPS dapat digunakan dalam konseling untuk : (Masalah orang normal). 
      •         Orang Dewasa
      •         Anak-anak sekurang-kurangnya berpendidikan sekolah menengah
Skor EPPS bersifat skor ipsative. Skor ipsative diperoleh jika menilai berbagai aspek kepribadian individu dengan mengadakan komparasi antara aspek-aspek itu. Maksudnya, bahwa gambaran yang terlihat sebagai satu profil kepribadian hanya berlaku dan bisa dibandingkan dengan keadaan-keadaan lain yang terjadi dalam diri individu itu sendiri. Dengan keadaan ini, dua individu yang mempunyai skor sama pada EPPS, akan berbeda dalam kekuatan need mereka.
Dengan demikian, Skor EPPS dapat digunakan untuk :
  • Membandingkana individu yang satu dengan individu yang lain dalam satu atau beberapa variabel kepribadian saja. 
  • Membuat korelasi product moment antara skor EPPS (skor ipsative) yang bersifat relatif dengan nilai normatif yang bersifat mutlak. Misalnya, bila skor EPPS dikorelasikan dengan prestasi belajar, maka akan terjadi bias.
Selain dapat digunakan dalam konseling, EPPS juga sering dipergunakan dalam bidang riset. Hal ini dimungkinkan karena EPPS :
       Dapat dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
       Penyajiannya mudah
       Penyekorannya sederhana
Dalam bidang konseling EPPS dapat membantu konselor dalam mengerti profil kepribadian individu, untuk menangani masalah yang dihadapi oleh individu. 
7. Kekurangan dan kelebihan Alat Tes EPPS
Kekurangan dari alat tes EPPS ini adalah :
1.     Cara pemberian skor yang membutuhkan ketelitian dan kejelian.
2.     Ada kemungkinan subjek merasa bosan ketika mengerjakan soal tes, dikarenakan           jumlah soal yang tidak sedikit.
3.     Ada beberapa pernyataan yang tidak menggambarkan kondisi subjek sebenarnya.
4.     Lembar jawaban yang membingungkan.

Kelebihan dari alat tes EPPS ini adalah
1.     Tidak ada batas waktu untuk mengerjakan
2.     Tes EPPS dapat disajikan dengan mudah. Dalam arti tidak menuntut kemampuan yang  banyak dari tester, selain kemampuan menyampaikan petunjuk mengerjakan soal
3.     Ters EPPS dapat dilakukan secara individual maupun secara kelompok 
4.     Tes EPPS dapat diterapkan didalam bidang konseling & riset









Bab 3 Penutup
Kesimpulan
  • Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) adalah tes yang valid dan reliabel 
  • Ters EPPS dapat dilakukan secara individual maupun secara kelompok 
  • Skor yang diperoleh dari tes EPPS bersifat ipsative dimana gambaran yang terlihat sebagai suatu profil kepribadian hanya berlaku dan bisa dibandingkana dengan keadaan-keadaan lain yang terjadi dalam diri individu. 
  • Tes EPPS adalah salah satu tes yang dapat mengungkap gambaran kepribadian seseorang 
  • Tes EPPS dapat disajikan dengan mudah. Dalam arti tidak menuntut kemampuan yang banyak dari tester, selain kemampuan menyampaikan petunjuk mengerjakan soal. 
  • Penyekoran tes EPPS sederhana, yaitu dapat dilakukan dengan tanggan. 
  • Tes EPPS dapat diterapkan didalam bidang konseling & riset.












Daftar Pustaka

Anastasi, Anne dan Susana Urbina. (2007). Tes Psikologi. Jakarta: Indeks.
Prasetyono, Dwi Sunar. (2013). Ragam Tes Psikologi. Yogyakarta: DIVA Press.
Psychological Testing : history,principles, and applications / Robert J. Gregory 4th ed.
Http://lokerdirektori.com | http://sentraloker.com . Taklukkan Soal-Soal Psikotest BANK-BUMN.
Http://jaranireng.blogspot.com/2012/09/tes-epps.html . (2012). "Tes EPPS" .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar