NAMA : Farid Hikmatullah pembahasan : kedua
NPM : 12512773
KELAS : 1PA08
TUGAS : matematika dan ilmu alamiah dasar
Pengertian alam semesta mencakup
tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya.
Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Konsep pemikiran
manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para
ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi
nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat
yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris.
Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari
dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru
menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan
tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan
bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.
TEORI ASAL MULA ALAM SEMESTA
Teori Letusan Hebat
Berbagai teori
tentang jagad raya membentuk suatu bidang studi yang dikenal sebagai kosmologi.
Einstein adalah ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan
teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada
pendistribusian zat di luar angkasa. Pada tahun 1917 secara matematik
ditentukan bahwa tampaknya ada massa bahan yang hampir seragam yang
keseimbangannya tak tentu antara kekuatan tarik gravitasi dan kekuatan olek
atau kekuatan dorong kosmik lain yang tak dikenal.
Pada
tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia muncul dengan pemecahan soal itu secara
lain, yang mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak berperan bahkan jagad raya
terus meluas dan seluruh partikel terbang saling menjauhi dengan kecepatan
tinggi. Karena kekuatan tarik gravitasi, perluasan itu terus melambat.
Sebelumnya, partikel-partikel itu telah bergerak keluar bahkan lebih cepat
lagi. Dalam model jagat raya ini dahulu perluasan mulai pada saat yang unik
yang disebut “letusan hebat”.
Teori
letusan hebat rupanya begitu berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman
sekarang, yang mula-mula sedikit menarik perhatian. Akhirnya sebanyak bintang
dalam galaksi Bimasakti bukannya saling menjauhi satu sama lain, tetapi malahan
berjalan dalam orbit sirkular mengelilingi wilayah pusatnya yang padat. Akan
tetapi, pada tahun 1929 Edwin Hubble, ketika itu ahli astronomi di Observatorium
Mount Wilson, mengemukakan bahwa berbagai galaksi yang telah diamatinya
sebenarnya menjauhi kita, dan menjauhi yang lain, dengan kecepatan sampai
beberapa ribu kilometer per-detik.
Rupanya
galaksi-galaksi ini, seperti halnya Bimasakti kita, menjaga keutuhan bentuk
internalnya selama waktu yang panjang. Galaksi-galaksi itu secara
sendiri-sendiri mengarungi angkasa raya, kira-kira sebagain unit atau partikel
yang bergerak mengarungi ruang angkasa. Teori Einstein dapat diterapkan pada
berbagai galaksi, sebagai ganti bintang-bintang.[7]
Teori Keadaan Tetap
Kalau
kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang cukup untuk menguji
teori letusan hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli
astro-fisika Inggris mengajukan teori yang lain, teori keadaan tetap yang
menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa –asas
kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang sempurna.
Jadi, asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi “sempurna” atau
“lengkap” dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan
tetap berlawanan sekali dengan teori letusan hebat.
Dalam
teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai
galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus menerima bahwa
zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi,
sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitu sumber yang
menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Penciptaan
zat berkesinambungan dari ruang angkasa yang tampaknya kosong itu diterima
secara skeptis oleh para ahli, sebab hal ini rupanya
melanggar salah satu hukum
Anggota dari sistem tata surya yaitu
matahari, planet, satelit, steroid, komet, meteor, dan medium antar planet.
1. Matahari Matahari merupakan bola gas yang berpijar, matahari adalah bintang yang berada pada kelas spektrum G2. Matahari sangat panas sehingga berwujud gas. Tekanan yang dihasilkan luar biasa besar karena temperaturnya yang sangat tinggi di bagian intinya. Di inti matahari terjadi reaksi termonuklir. Matahari tersusun atas inti, fotosfer, kromosfer dan korona.
2. Planet
Ada beberapa hal yang menjadi
syarat bahwa benda langit merupakan sebuah planet diantaranya :
a. Orbit planet tersebut mengelilingi matahari. b. Memiliki massa yang cukup atau lebih besar dari 10-20 kg agar dapat menghasilkan gravitasi sendiri, dengan bentuknya mendekati bulat. c. Orbitnya tidak memotong orbit planet lain. Planet - planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. 3. Satelit
Hampir semua planet di tata surya memiliki
sistem sekunder, disebut satelit. Satelit bumi adalah bulan. Hampir semua
satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisinya
secara tetap menghadap planet induknya.
4. Asteroid
Penemuan asteroid sudah ada
sejak tahun 1801, yaitu oleh Piazzi seorang astronom Italia. Asteroid temuannya
dinamai Ceres. Ceres dianugerahi sebagai asteroid terbesar di tata surya dengan
diameter sekitar 900 km. Populasi asteroid adalah di daerah antara orbit planet
Mars dan Jupiter, dikenal sebagai Main Belt atau Sabuk Utama. Selain Ceres
adapila asteroid lain yang menempati orbit yang berbeda, yaitu Trojan dan
asteroid AAA (Asteroids-Amor, Apollo, Aten).
5. Komet
Komet adalah sekumpulan
partikel-partikel padat, berevolusi terhadap matahari dengan eksentrisitas yang
sangat besar. Komet berarti si rambut panjang. Orbit komet membentuk sudut
terhadap ekliptika. Jadi periode komet sangat besar, jarang terlihat.
Komet Halley muncul setiap 75 tahun sekali. Selang waktu kemunculan komet menunjukan revolusi komet itu sewaktu bergerak mendekati matahari. Ketika komet mendekati matahari materialnya menjadi sanagat panas dan menguap, dan membentuk awan gas yang bercampur dengan debu di sekitar inti padatnya. Tekanan radiasi matahari mendorong komet, pertikel-partikel komet dan membentuk ekor. Kepala komet berdiameter sekitar 20.000 km, dan panjang ekornya sampai jutaan km. Pada saat komet mencapai perihelion, maka terbentuklah ekor komat yang paling maximum. Seluruh massa komet diperkirakan mencapai sepersejuta dari massa bumi. Keberadaan komet ini seperti sepele tapi komet memang benar-benar ada.
6. Meteor
Cahaya uap yang dihasilkan seperti bintang
bergerak cepat melintasi langit dikenal sebagai bintang jatuh, adalah fenomena
hadirnya meteor. Jumlah meteor yang bertabrakan dengan bumi selama 24 jam
diperkirakan mencapai 200 juta meteor. Meteor itu dinamakan meteorid. Meteorid
dibedakan dalam 2 tipe, tipe pertama yaitu meteorid yang mengelilingi matahari
seperti planet orbitnya memiliki eksentrisitas yang kecil serta hampir sebidang
dengan bidang utama planet. Tipe lainnya yaitu komet yang memiliki
eksentrisitas yang besar, mendekati bumi dari segala arah seakan ingin
membombardir bumi dengan sudut kecil terhadap bidang orbit bumi. Meteor ini
sering menumbuk bumi secara berkelompok disebut dengan Shower.
7. Materi Antar Planet
Medium antar planet terdiri
dari debu dan gas. Debu antar planet merupakan distribusi yang jarang dari
mikrometeorit yang mengitari tata surya. Namun terdapat pula distribusi gas
disekitar sistem tata surya. Fakta adanya gas antar planet datang dari
penyelidikan luar angkasa dengan peralatan canggihnya mencatat gerakan atom dan
partikel yang bergerak dengan cepat. Gas antar planet terdiri dari ion dan
elektron yang dipancarkan matahari ke luar angkasa. Aliran ini dikenal dengan
sebutan angin solar.
Pengertian
Bumi
Bumi kita
berdiameter 12.756 km di equator dan 12.712 km pada arah Kutub, oleh sebab itu
Bumi tidak bulat melainkan lonjong. Luas permukaan bumi 510 juta km2 dimana 75%
terdiri dari lautan. Beratnya diperkirakan 5,976x 1021 . Lingkaran khatulistiwa
40.000km.
Dengan demikian ketika berotasi kecepatanya 1.673km/jam (464,82 meter/detik) pada khatulistiwa, karena berotasi sekali dalam 24 jam. Sedangkan ketika berevolusi kecepatannya 30.2567km/detik
Seperti
apakah susunan bagian dalam Bumi
Komposisi bagian dalam bumi adalah sebagai berikut;
Bumi
adalah bagian dari Tata Surya yang terdiri dari beberapa bagian :
2.Selimut (Mantel)
Lapisan
mantel merupakan lapisan tebal yang terletak di antara kerak dan inti bumi.
Sebelum mantel bumi, terdapat lapisan yang disebut diskontinuitas mohorovicic
(Lapisan Mohorovisik). 80% dari volume bumi merupakan mantel. Tersusun atas
mineral besi dan magnesium silikat. Mantel bumi ada yang bersifat cair dan
padat
|
|||||||
3.
|
Inti
(Core)
Inti
Bumi adalah lapisan bumi terdalam dengan batuan yang paling padat
dibandingkan dengan lapisan lainnya.
Terbagi dua : - Inti Luar yang bersifat cair dengan ketebalan 2.891-5.150 km - Inti Dalam yang bersifat padat |
Berdasarkan
sifat fisiknya lapisan bumi dibedakan menjadi:
Lapisan
Litosfer berasal dari kata lithos = batuan dan sphere = lapisan.
Unsur penyusun litosfer adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), alumunium (8,1%), besi 5%, kalsium 3,6%, natrium 2,8%, kalium 2,6%, magnesium 2.1%. Berada di bagian paling atas muka Bumi. Ketebalan sekitar 100 km.
Unsur penyusun litosfer adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), alumunium (8,1%), besi 5%, kalsium 3,6%, natrium 2,8%, kalium 2,6%, magnesium 2.1%. Berada di bagian paling atas muka Bumi. Ketebalan sekitar 100 km.
Lapisan
Mesosfer, Berada pada kedalaman antara 100-350 km. Pada lapisan ini batuan
mendekati titik lelehnya, sehingga lapisan ini mudah terdeformasi, panas, dan
bersifat plastis.
Lapisan
Astenosfer, Berada pada kedalaman antara 350-2.883 km. Temperatur sangat tinggi
karena dekat dengan inti Bumi. Batuan pada lapisan ini relatif kuat karena
mendapat tekanan yang sangat kuat.
Bumi bukanlah benda di jagat
raya yang muncul dengan sendirinya dalam bentuk yang sempurna. Bumi terbentuk
melalui proses yang panjang dan terus berkembang hingga terbentuk sekarang ini.
Para ilmuwan berpendapat bahwa proses pembentukan Bumi sudah dimulai sejak
bermiliar-miliar tahun yang lalu. Planet Bumi bermula dari awan raksasa yang
selalu berputar di antariksa. Awan raksasa tersebut akan membentuk bola-bola
yang menarik butir-butir debu dan gas. Bola-bola debu dan gas inilah awal mula
terbentuknya Bumi, planet-planet, serta bulan-bulan lain.
Saat gravitasi Bumi semakin besar, gas dan debu tersebut akan termampat dan semakin lama semakin padat. Hal ini menyebabkan Bumi semakin panas dan menjadi bola berpijar. Bagian luar Bumi lambat laun mulai mendingin dan mengeras. Tetapi Bumi belum dingin sama sekali. Bagian tengah Bumi masih sangat panas. Proses pembentukan Bumi di atas hampir sama dengan pendapat Kant-Laplace yang mengemukakan bahwa Bumi ini mulai terbentuk selama bermiliar tahun yang lalu ketika dilepaskan dari matahari dalam bentuk gas pijar, yang lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan.
Walaupun banyak teori atau pendapat dari para ilmuwan tentang proses pembentukan Bumi, tetapi tidak seorang pun yang sungguhsungguh mengetahui dengan pasti bagaimana dan kapan Bumi terbentuk. Ya, menjadi tantangan bagi dunia ilmu pengetahuan yang suatu saat bisa kamu pecahkan.
Proses perkembangan planet Bumi dari masa ke masa tidak dapat dipisahkan dengan sejarah terbentuknya tata surya. Hal ini dikarenakan Bumi merupakan salah satu anggota keluarga Matahari, di samping planet-planet lain, komet, asteroid, dan meteor.
Berdasarkan hipotesis nebula (teori kabut gas) yang dikembangkan oleh seorang ahli filsafat Jerman, Immanuel Kant (1755) serta ahli astronomi Prancis, Pierre Simon Marquis de Laplace (1796), diperoleh gambaran bahwa sistem tata surya berasal dari massa gas (kabut gas) yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan.
Massa gas tersebut secara berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Oleh karena massa gas itu berotasi dengan kecepatan yang makin lama semakin tinggi, pada bagian khatulistiwanya (ekuator) mendapat gaya sentrifugal paling besar, massa tersebut akhirnya menggelembung. Akhir dari bagian yang menggelembung tersebut, ada bagian yang terlepas (terlempar) dan membentuk bola-bola pijar dengan ukuran berbeda satu sama lain.
Massa gas induk tersebut akhirnya menjadi Matahari, sedang kan bola-bola kecil yang terlepas dari massa induknya pada akhirnya mendingin menjadi planet, termasuk Bumi. Pada saat terlepas dari massa induknya, planet-planet anggota tata surya masih merupakan bola pijar dengan suhu sangat tinggi. Oleh karena planet berotasi, ada bagian tubuhnya yang terlepas dan berotasi sambil beredar mengelilingi planet tersebut. Benda tersebut selanjutnya dinamakan Bulan (satelit alam).
Menurut hasil penelitian para ahli astronomi dan geologi, Bumi terbentuk atau terlepas dari tubuh Matahari sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Perkiraan kelahiran Bumi ini didasarkan atas penelaahan Paleontologi (ilmu yang mempelajari fosil-fosil sisa makhluk hidup purba di masa lampau) dan stratigrafi (ilmu yang mempelajari struktur lapisan-lapisan batuan pembentuk muka Bumi).
Saat gravitasi Bumi semakin besar, gas dan debu tersebut akan termampat dan semakin lama semakin padat. Hal ini menyebabkan Bumi semakin panas dan menjadi bola berpijar. Bagian luar Bumi lambat laun mulai mendingin dan mengeras. Tetapi Bumi belum dingin sama sekali. Bagian tengah Bumi masih sangat panas. Proses pembentukan Bumi di atas hampir sama dengan pendapat Kant-Laplace yang mengemukakan bahwa Bumi ini mulai terbentuk selama bermiliar tahun yang lalu ketika dilepaskan dari matahari dalam bentuk gas pijar, yang lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan.
Walaupun banyak teori atau pendapat dari para ilmuwan tentang proses pembentukan Bumi, tetapi tidak seorang pun yang sungguhsungguh mengetahui dengan pasti bagaimana dan kapan Bumi terbentuk. Ya, menjadi tantangan bagi dunia ilmu pengetahuan yang suatu saat bisa kamu pecahkan.
Proses perkembangan planet Bumi dari masa ke masa tidak dapat dipisahkan dengan sejarah terbentuknya tata surya. Hal ini dikarenakan Bumi merupakan salah satu anggota keluarga Matahari, di samping planet-planet lain, komet, asteroid, dan meteor.
Berdasarkan hipotesis nebula (teori kabut gas) yang dikembangkan oleh seorang ahli filsafat Jerman, Immanuel Kant (1755) serta ahli astronomi Prancis, Pierre Simon Marquis de Laplace (1796), diperoleh gambaran bahwa sistem tata surya berasal dari massa gas (kabut gas) yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan.
Massa gas tersebut secara berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Oleh karena massa gas itu berotasi dengan kecepatan yang makin lama semakin tinggi, pada bagian khatulistiwanya (ekuator) mendapat gaya sentrifugal paling besar, massa tersebut akhirnya menggelembung. Akhir dari bagian yang menggelembung tersebut, ada bagian yang terlepas (terlempar) dan membentuk bola-bola pijar dengan ukuran berbeda satu sama lain.
Massa gas induk tersebut akhirnya menjadi Matahari, sedang kan bola-bola kecil yang terlepas dari massa induknya pada akhirnya mendingin menjadi planet, termasuk Bumi. Pada saat terlepas dari massa induknya, planet-planet anggota tata surya masih merupakan bola pijar dengan suhu sangat tinggi. Oleh karena planet berotasi, ada bagian tubuhnya yang terlepas dan berotasi sambil beredar mengelilingi planet tersebut. Benda tersebut selanjutnya dinamakan Bulan (satelit alam).
Menurut hasil penelitian para ahli astronomi dan geologi, Bumi terbentuk atau terlepas dari tubuh Matahari sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Perkiraan kelahiran Bumi ini didasarkan atas penelaahan Paleontologi (ilmu yang mempelajari fosil-fosil sisa makhluk hidup purba di masa lampau) dan stratigrafi (ilmu yang mempelajari struktur lapisan-lapisan batuan pembentuk muka Bumi).
Ilustrasi siklus pembentukan Bumi terbagi menjadi:
(a) Bumi masih berbentuk bola pijar;
(b) Bumi mendingin berangsur-angsur membentuk litosfer;
(c) pembentukan atmosfer Bumi;
(d) Bumi terbentuk sempurna.
Pada saat terlahir sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi kita masih merupakan bola pijar yang sangat panas. Lama kelamaan secara berangsur-angsur Bumi kita mendingin. Akibat proses pendinginan, bagian luar Bumi membeku membentuk lapisan kerak Bumi yang disebut litosfer. Selain pembekuan kerak Bumi, pendinginan massa Bumi ini mengakibatkan terjadinya proses penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa. Proses penguapan ini terjadi dalam jutaan tahun sehingga terjadi akumulasi uap dan gas yang sangat banyak.
Pada saat inilah mulai terbentuk atmosfer Bumi. Uap air yang terkumpul di atmosfer dalam waktu jutaan tahun tersebut pada akhirnya dijatuhkan kembali sebagai hujan untuk kali pertamanya di Bumi, dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Titik-titik air hujan yang jatuh selanjutnya mengisi cekungan-cekungan muka Bumi membentuk bentang perairan laut dan samudra.
Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman yang bernama Alfred Wegener (1912), dalam teorinya yang terkenal, yaitu Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory) mengemukakan bahwa sampai sekitar 200 juta tahun yang lalu, di Bumi baru ada satu benua dan samudra yang maha luas. Benua raksasa ini dinamakan Pangea, sedangkan kawasan samudra yang mengapitnya dinamakan Panthalasa.
Sedikit demi sedikit Pangea mengalami retakan-retakan dan pecah. Sekitar 180 juta tahun yang lalu, benua raksasa tersebut pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di sebelah utara dinamakan Laurasia dan di bagian selatan dinamakan Gondwana. Kedua benua itu dipisahkan oleh jalur laut sempit yang dinamakan Laut Tethys. Sisa Laut Tethys pada saat ini merupakan jalur cebakan minyak Bumi di sekitar laut-laut di kawasan Timur Tengah.
Baik di antara Laurasia maupun Gondwana kemudian terpecah-pecah lagi menjadi daratan yang lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak berkisar antara 1–10 cm pertahun. Dalam sejarah perkembangan planet Bumi, Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua yang saat ini letaknya di sebelah utara ekuator (belahan Bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulaupulau kecil di sekitarnya. Adapun Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di belahan Bumi selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India, Australia, dan Antartika.
Pada tahun 1686, Issac
Newton(1643-1727) dengan teori gravitasinya ,menjelaskan bahwa bumi dan
planet-planet mengorbit karena primsip grapitasi .
1` IMMANUEL KANT, 1724-1804
Pada tahun 1755 dalam bukunya Allgemeine Naturgeschichte Und Theorie des Himmels nach Newtonischen Grundsatzen behandelt (sejara umum dan teori tentang tata surya berdasarkan hokum Newton)Immanul kant mengatakan jika bumi (planet –planet serta bintang)memang terjadi, maka proses-proses terjadinya selalu menurut hukum alam.permulaan proses adalah sebagai berikut :
Di angkasa raya terdapat suatu ruangan yang berisi macam-macam gas (kabut)Gas yang besar Menarik gas yang kecil sehinga terjadi kabut yang besar.Dalam proses tersebut terjadi benturan bolah-bola gas sehinga timbullah panas.panas ini menyebabkan perputaran kabut asal.Kabut berputar makin cepat sehinga menjadi dingin,semakin cepat berputar ,semakin mendingin Di bagian khatulistiwa terjadi pemisaha fragmen dari kabut tersebut Fragmen yang dilemparkan keluar mendingin,mengembuin,mencair,dan hahirnya menjadi padat,dan membentuk planet-planet.
2. PIERE SIMON MARQUIS DE LAPLACE, (1749-1827)
Pada tahun 1776,filsuf matematikawan Perancis mengutarakan teori terjadinya bumi sebagai berikut:
Di angkasa terdapat kabut asal yang telah berputar,berpijar dan panas.putaran kabut asal yang berpijar itu perlahan lahan menjadi dingin,semakin ceppat berputar,gas tersebut semakin mendingin dan menyusut sehingga bentuknya menyurupai lingkaran.semakin cepat putarannya ,semakin cepat ekuator.karena gaya gravitasi,bentuk gumpalan gas di bagian tegah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen..Fragmen tersebut berbentuk seperti cinci atau gelang yang bergerak mengelilingi induknya.setelah gelang fragmen pertama terlepas dari induknya,terlepas juga cincin fragmen yang kedua,ketiga,dan seterusnya sampai yang kesembilan,cincin itu semakin mendingin menyusut,lalu membentuk planet.semua mengorbit induknya satelit atau bulan yang mengelilingi planet-planet tersebut terjadi dengan cara yang sama .
3. HIPOTESIS
Lebih kurang seratus tahun setelah kabut Kant-laplace, pada taun 1905,Thomas C.Chamberlin (geologiwan)dan Forest R Moulton (astronom) dari Chicago,USA mengemukakan teori baru yang disebut bteori Planettesimal.Yaitu pada awalnya ada matahari kemudian matahari itu didekati bintang sehinga terjadilah tarik-menarik dan terjadilah peladakan hebat yang menyebabkan banyak gas mecuat keluar dari atmosfir matahari.gas yang mecuat tersabut berbentuk seperti kabut pilin (spiral),lalu mengebung dan membeku menjadi planetesimal.
Bintang mendekati matahari dan menarik gas yang ada didalam gas yang keluar itu mencair lalu mengecil dan memadat. Kemudian bersama sama dengan planetesimals membentuk planet
Planetesimal itu tumbuh terus, menarik bagian-bagian yang kecil sehingga terjadi satelit atau bulan. Meteorit yang jatuh kebumi merupakan bukti bahwa proses pertumbuhan bumi ( dan juga planet-planet) terus tumbuh
Ada juga planetesimal .yang saling bertubrukan sehingga menghasilkan panas,dan menyebabkan brysfir menjadi panas dan planet pun berotasi, adapun orbit yang mengelilingi matahari sudah berlangsungnya sejak terbentuknya kabut spiral. Atmosfir bumi terbentuk ketika bumi mempunyai ukuran setengah dari ukuran sekarang.
4. HIPOTESIS PASANG SURUT GAS
Dua orang ilmuan dari inggris, yaitu Sir James M. Jeans (Astrofisikawan) dan Harold Jeffry (Geofisikawan) pada tahun 1917 mengemukakan hipotesisnya yang disebut hipotesis pasang surut gas. Teorinya adalah sebagai berikut :
Sekitar 2 milyar tahun yang lalu, matahari didekati oleh sebuah bintang yang besar (mungkin sebesar matahari), tetapi tidak saling bertabrakan. Karena gaya tarik-menarik, terjadilah tonjolan lidah api yang berpijar dan merupakan gas yang panas. Bintang tersebut menjauh kemudian tonjolan lidah api yang berpijar dari matahari tersebut lepas dari matahari (dan tidak kembali ke matahari). Bentuknya seperti cerutu, yang ujung-ujungnya runcing. Inilah sebabnya bentuk-bentuk planet dimulai dari kecil, misalnya marcurius, semakin membesar, seperti yupiter dan saturnus, kemudian mengecil lagi seperti Pluto, yang merupakan planet terkecil.
Mula-mula planet tersebut mengorbit matahari dalam bentuk elips, dan semakin lama bentuk orbitnya mendekati bentu lingkaran. Hal ini disebabkan oleh adanya gesekan dengan debu-debu kosmis pada waktu terjadinya tarik-menarik antara matahari dan bintang.
Planet-planet itu sejak awal telah mendini. Proses mendininya berjalan lambat (untuk planet yang besar) dan berjalan cepat (untuk planet yang kecil).
Pada saat orbit masih berbentuk elit dan ketika planet tersebut dekat dengan matahari, terejadi gaya tarik-menarik antara planet dan matahari. Akibatnya banyak materi yang lepas dari planet dan terjadilah satelit dari planet. Peristiwa ini proses terjadinya planet.
5. BUMI DAN PERKEMBANGANNYA
Setelah bumi dan planet terlepas dari matahari, bumi masih dalam keadaan stadia kabut (nebula). Kabut asal ini mula-mula berbentuk tenaga penyinaran (cahaya), bukan berbentuk materi (atau zat). Kemudian energi (atau tenaga) ini berubah menjadi materi. Di dalam fisika modern banyak terjadi proses perubahan energi menjadi materi, dan sebaliknya.
Kabut kosmos ini mula-mula merupakan kabut gelap yang temperaturnya hanya beberapa derajat diatas titik nol mutlak. Dalam proses perubahan energi menjadi materi, timbil panas sehingga materi yang terbentuk menguap kembali. Akibatnya, terjadi kabut gas yang bercahaya.
Dari penyelidikan, terbuktilah bahwa cahaya matahari yang telah bermilyar-milyar tahun lamanya memancar tak pernah menunjukkan penurunan suhu sampai 2% atau 3%. Panas yang telah dipancarkan matahari selama ini setiap kali diisi atau diganti oelh panas yang baru dibentuk yang terjadi suatu proses peralihan dari energi ke matahari.
Acuan mutakhir :
Pendapat tentang terjadinya tata surya yang paling mutakhir lebih kurang sebagai berikut:
1. tata surya terbentuk dari awan gas hydrogen dan debu yang berputar lalu memadat dan menjadi bola dalam suhu yang panas dan bersinar lebih kurang 5 milyar tahun yang lalu. Dan juga karena grafitasi (gaya berat) awan tersebut menyusup. Akibatnya, tekanan dan suhunya bertambah tinggi.
2. batuan yang tertua di bumi kira-kira berumur 3,8 Milyar tahun, tetapi meteorit dan batuan dari bilan ada yang berumur sampai 4,6 Milyar tahun. Dalam hal ini para geologiwan berpendapat bahwa sesungguhnya bumi juga setua itu pula, tetapi tidak ada batuan yang setua meteorit tersebut ada, mungkin karena hancur akibat proses geologis.
3. para astronom berpendapat bahwa planet-planet terbentuk dalam awan yang ringan dan sedikit gas berat yang menjadi inti planet tersebut satelit terbentuk dengan cara yang sama dan mengorbit planet (bukan mengorbit matahari). Ada perbedaan mengenai asal mula bahan yang membentuk planet dan bulan yaitu :
Ø mungkin sisa dari gas yang memadat (dari awan) bentuk matahari.
Ø Sekali terbentuk, matahari menarik lebih banyak bahan dari antariksa yang memadat lalu membentuk planet dan bulan.
1` IMMANUEL KANT, 1724-1804
Pada tahun 1755 dalam bukunya Allgemeine Naturgeschichte Und Theorie des Himmels nach Newtonischen Grundsatzen behandelt (sejara umum dan teori tentang tata surya berdasarkan hokum Newton)Immanul kant mengatakan jika bumi (planet –planet serta bintang)memang terjadi, maka proses-proses terjadinya selalu menurut hukum alam.permulaan proses adalah sebagai berikut :
Di angkasa raya terdapat suatu ruangan yang berisi macam-macam gas (kabut)Gas yang besar Menarik gas yang kecil sehinga terjadi kabut yang besar.Dalam proses tersebut terjadi benturan bolah-bola gas sehinga timbullah panas.panas ini menyebabkan perputaran kabut asal.Kabut berputar makin cepat sehinga menjadi dingin,semakin cepat berputar ,semakin mendingin Di bagian khatulistiwa terjadi pemisaha fragmen dari kabut tersebut Fragmen yang dilemparkan keluar mendingin,mengembuin,mencair,dan hahirnya menjadi padat,dan membentuk planet-planet.
2. PIERE SIMON MARQUIS DE LAPLACE, (1749-1827)
Pada tahun 1776,filsuf matematikawan Perancis mengutarakan teori terjadinya bumi sebagai berikut:
Di angkasa terdapat kabut asal yang telah berputar,berpijar dan panas.putaran kabut asal yang berpijar itu perlahan lahan menjadi dingin,semakin ceppat berputar,gas tersebut semakin mendingin dan menyusut sehingga bentuknya menyurupai lingkaran.semakin cepat putarannya ,semakin cepat ekuator.karena gaya gravitasi,bentuk gumpalan gas di bagian tegah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen..Fragmen tersebut berbentuk seperti cinci atau gelang yang bergerak mengelilingi induknya.setelah gelang fragmen pertama terlepas dari induknya,terlepas juga cincin fragmen yang kedua,ketiga,dan seterusnya sampai yang kesembilan,cincin itu semakin mendingin menyusut,lalu membentuk planet.semua mengorbit induknya satelit atau bulan yang mengelilingi planet-planet tersebut terjadi dengan cara yang sama .
3. HIPOTESIS
Lebih kurang seratus tahun setelah kabut Kant-laplace, pada taun 1905,Thomas C.Chamberlin (geologiwan)dan Forest R Moulton (astronom) dari Chicago,USA mengemukakan teori baru yang disebut bteori Planettesimal.Yaitu pada awalnya ada matahari kemudian matahari itu didekati bintang sehinga terjadilah tarik-menarik dan terjadilah peladakan hebat yang menyebabkan banyak gas mecuat keluar dari atmosfir matahari.gas yang mecuat tersabut berbentuk seperti kabut pilin (spiral),lalu mengebung dan membeku menjadi planetesimal.
Bintang mendekati matahari dan menarik gas yang ada didalam gas yang keluar itu mencair lalu mengecil dan memadat. Kemudian bersama sama dengan planetesimals membentuk planet
Planetesimal itu tumbuh terus, menarik bagian-bagian yang kecil sehingga terjadi satelit atau bulan. Meteorit yang jatuh kebumi merupakan bukti bahwa proses pertumbuhan bumi ( dan juga planet-planet) terus tumbuh
Ada juga planetesimal .yang saling bertubrukan sehingga menghasilkan panas,dan menyebabkan brysfir menjadi panas dan planet pun berotasi, adapun orbit yang mengelilingi matahari sudah berlangsungnya sejak terbentuknya kabut spiral. Atmosfir bumi terbentuk ketika bumi mempunyai ukuran setengah dari ukuran sekarang.
4. HIPOTESIS PASANG SURUT GAS
Dua orang ilmuan dari inggris, yaitu Sir James M. Jeans (Astrofisikawan) dan Harold Jeffry (Geofisikawan) pada tahun 1917 mengemukakan hipotesisnya yang disebut hipotesis pasang surut gas. Teorinya adalah sebagai berikut :
Sekitar 2 milyar tahun yang lalu, matahari didekati oleh sebuah bintang yang besar (mungkin sebesar matahari), tetapi tidak saling bertabrakan. Karena gaya tarik-menarik, terjadilah tonjolan lidah api yang berpijar dan merupakan gas yang panas. Bintang tersebut menjauh kemudian tonjolan lidah api yang berpijar dari matahari tersebut lepas dari matahari (dan tidak kembali ke matahari). Bentuknya seperti cerutu, yang ujung-ujungnya runcing. Inilah sebabnya bentuk-bentuk planet dimulai dari kecil, misalnya marcurius, semakin membesar, seperti yupiter dan saturnus, kemudian mengecil lagi seperti Pluto, yang merupakan planet terkecil.
Mula-mula planet tersebut mengorbit matahari dalam bentuk elips, dan semakin lama bentuk orbitnya mendekati bentu lingkaran. Hal ini disebabkan oleh adanya gesekan dengan debu-debu kosmis pada waktu terjadinya tarik-menarik antara matahari dan bintang.
Planet-planet itu sejak awal telah mendini. Proses mendininya berjalan lambat (untuk planet yang besar) dan berjalan cepat (untuk planet yang kecil).
Pada saat orbit masih berbentuk elit dan ketika planet tersebut dekat dengan matahari, terejadi gaya tarik-menarik antara planet dan matahari. Akibatnya banyak materi yang lepas dari planet dan terjadilah satelit dari planet. Peristiwa ini proses terjadinya planet.
5. BUMI DAN PERKEMBANGANNYA
Setelah bumi dan planet terlepas dari matahari, bumi masih dalam keadaan stadia kabut (nebula). Kabut asal ini mula-mula berbentuk tenaga penyinaran (cahaya), bukan berbentuk materi (atau zat). Kemudian energi (atau tenaga) ini berubah menjadi materi. Di dalam fisika modern banyak terjadi proses perubahan energi menjadi materi, dan sebaliknya.
Kabut kosmos ini mula-mula merupakan kabut gelap yang temperaturnya hanya beberapa derajat diatas titik nol mutlak. Dalam proses perubahan energi menjadi materi, timbil panas sehingga materi yang terbentuk menguap kembali. Akibatnya, terjadi kabut gas yang bercahaya.
Dari penyelidikan, terbuktilah bahwa cahaya matahari yang telah bermilyar-milyar tahun lamanya memancar tak pernah menunjukkan penurunan suhu sampai 2% atau 3%. Panas yang telah dipancarkan matahari selama ini setiap kali diisi atau diganti oelh panas yang baru dibentuk yang terjadi suatu proses peralihan dari energi ke matahari.
Acuan mutakhir :
Pendapat tentang terjadinya tata surya yang paling mutakhir lebih kurang sebagai berikut:
1. tata surya terbentuk dari awan gas hydrogen dan debu yang berputar lalu memadat dan menjadi bola dalam suhu yang panas dan bersinar lebih kurang 5 milyar tahun yang lalu. Dan juga karena grafitasi (gaya berat) awan tersebut menyusup. Akibatnya, tekanan dan suhunya bertambah tinggi.
2. batuan yang tertua di bumi kira-kira berumur 3,8 Milyar tahun, tetapi meteorit dan batuan dari bilan ada yang berumur sampai 4,6 Milyar tahun. Dalam hal ini para geologiwan berpendapat bahwa sesungguhnya bumi juga setua itu pula, tetapi tidak ada batuan yang setua meteorit tersebut ada, mungkin karena hancur akibat proses geologis.
3. para astronom berpendapat bahwa planet-planet terbentuk dalam awan yang ringan dan sedikit gas berat yang menjadi inti planet tersebut satelit terbentuk dengan cara yang sama dan mengorbit planet (bukan mengorbit matahari). Ada perbedaan mengenai asal mula bahan yang membentuk planet dan bulan yaitu :
Ø mungkin sisa dari gas yang memadat (dari awan) bentuk matahari.
Ø Sekali terbentuk, matahari menarik lebih banyak bahan dari antariksa yang memadat lalu membentuk planet dan bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar