Cari Blog Ini

Rabu, 31 Juli 2013

materi bahasa indo psikologi semester 2



KELOMPOK 1

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Ada 2 metode dalam menalar yaitu metode deduktif dan metode induktif. Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus
Inferensi Merupakan suatu proses untuk menghasilkan informasi  dari  fakta  yang  diketahui.  Inferensi  adalah  konklusi  logis  atau  implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Implikasi itu artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang terjadi.
Unsur yang paling penting dalam suatu tulisan argumentatif adalah evidensi. Pada hakikatnya evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran.
Cara Menguji data
a.            Observasi
b.            Kesaksian
c.            Autoritas
Cara menguji fakta
a.            Konsistensi
b.            Koheren
Cara menguji autoritas
Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa pokok berikut :
·         Tidak mengandung prasangka
·         Pengalaman dan pendidikan autoritas :
·         Kemashuran dan prestise
·         Koherensi dan kemajuan

KELOMPOK 2

Pengertian Induksi
Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari satu arah atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran dimulai dari penelitian serta evaluasi dari fenomena yang ada untuk melangkah ke proses yang lebih jauh pada proses penalaran induktif, maka proses penalaran ini disebut sebagai suatu corak berfikir yang alamiah.
Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak belakang dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena – fenomena itu. Generalisasi akan mempunyai makna penting, jika kesimpulan yang diturunkan dari fenomena tadi bukan saja mencakup semua fenomena itu, tetapi juga harus berlaku pada semua fenomena-fenomena lain yang sejenis yang belum diselediki.
Hipotesis dan Teori
            Hipotese merupakan suatu dugaan yang bersifat sementara mengenai sebab – sebab atau relasi antara fenomena – fenomena, sedangkan teori merupakan hipotese yang telah diuji dan yang dapat diterapkan pada fenomena – fenomena yang relevan atau sejenis.
Analogi
Analogi adalah suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama.


Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagasan, ide, atau permasalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.
Induksi dalam metode eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
ΓΌ  Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Deduksi
            Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir silogismus yang secara sederhana digambarkan sebagai penyusunan dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.

KELOMPOK 3

Karangan
Karangan sering didefinisikan sebagai simbol-simbol grafis yang menyatakan pemakaian suatu bahasa sedemikian rupa sehingga orang lain dapat membaca simbol-simbol grafis itu sebagai bagian penyajian satuan-satuan ekspresi bahasa.
Macam, Sifat dan Bentuk Karangan
Macam Karangan
·         Karangan ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar.
·         Karangan non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.
·          Karangan ilmiah populer adalah karangan yang ditulis berpegang kepada standar ilmiah, yang lebih banyak menyajikan fakta pribadi dengan teknik sederhana dan ditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh masyarakat awam dan layout yang menarik sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membacanya. Namun, tetap disajikan secara sistematis.
Sifat Karangan
Sifat Karangan Ilmiah
1.      Lugas dan tidak emosional : mempunyai satu arti, sehingga tidak ada interprestasi yang lain.
2.      Logis : disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3.      Efektif : satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.      Efisien : hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5.      Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku dan formal.
Sifat Karangan Non Ilmiah :
1.      Emotif : tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2.      Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti dan   meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3.      Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4.      Kritik tanpa dukungan bukti.
Sifat Karangan Popular
1.      Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.      Fakta yang disimpulkan subjektif
3.      Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4.      Tidak memuat hipotesis
5.      Penyajian fakta di isi dengan sejarah
6.      Bersifat imajinatif
7.      Situasi di dramatisir, dan
8.      Bersifat persuatif
Bentuk Karangan
·         Bentuk Karangan Ilmiah
1.      Makalah
2.      Laporan Ilmiah Yang Dibukukan / Report
3.      Buku Ilmiah
·         Bentuk Karangan Non Ilmiah
1.      Cerpen                                     4.  Novel
2.      Dongeng                                 5.  Drama
3.      Roman
·         Bentuk Karangan Popular
a.       Artikel
b.      Editorial
c.       Tips
d.      Resensi buku
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan survei. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan objek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan bagaimana adanya.
Prosedur Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a.       Metode Observasi
b.      Metode Interview
c.       Metode Pembahasan



KELOMPOK 4

Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah sebuah proses berfikirnya seseorang dalam mengerjakan suatu proyek ilmiah yang disusun secara sistematis dan teratur berdasarkan bukti nyata yang digunakan untuk mencari suatu kebenaran ilmu pengetahuan.

Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah
Ada banyak tujuan dan manfaat seorang peneliti atau ilmuwan mempelajari metode ilmiah. Berikut manfaatnya :
1.      Mengetahui tata cara penulisan ilmiah
2.      Dapat menyusun fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis
3.      Menambah wawasan dalam menggunakan teknik yang cepat digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah.
4.      Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.

Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1)       Sikap Ingin Tahu
2)       Sikap Kritis
3)       Sikap Obyektif
4)       Sikap Ingin Menemukan
5)       Sikap Menghargai Karya Orang Lain
6)       Sikap Tekun
7)       Sikap Terbuka

Metode Deduktif dan Induktif
Metode Deduktif adalah cara analisis dari kesimpulan umum  yang diuraikan menjadi contoh-contoh kongkrit atau fakta-fakta untuk menjelaskan kesimpulan  tersebut. Metode Induktif adalah kebalikan dari metode deduktif. Contoh-contoh kongkrit dan fakta-fakta diuraikan terlebih dahulu, baru kemudian dirumuskan menjadi suatu kesimpulan.


Penelitian kualitatif dan kuantitatif
Penelitian kualitatif dalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus.

Langkah – langkah penulisan ilmiah biasanya sebagai berikut :
Bentuk laporan penulisan ilmiah, terdiri dari :
1.      Bagian Awal
BagianAwaliniterdiridari:
1. 
HalamanJudul
2.LembarPernyataan
3.LembarPengesahan
4.Abstraksi
5.HalamanKataPengantar
6.HalamanDaftarIsi
7.HalamanDaftarTabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
2.      Bagian Tengah. 
1.BabPendahuluan
2.BabLandasanTeori
3.MetodePenelitian
4.BabAnalisisDatadanPembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
3.      BagianAkhir.
1.Dafta
rPustaka
2. Lampiran
 
KELOMPOK 5

Tujuan Mempelajari Metode Penulisan Ilmiah
·         Mengetahui tata cara penulisan ilmiah.
·         Dapat menyusun fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis.
·         Menambah wawasan dalam menggunakan teknik yang cepat dan tepat untuk digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah.
·         Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.
·         Meningkatkan keterampilan dalam  mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis.
·         Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis.
·         Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah.

Pengertian dan Cara Menentukan Objek Penelitian
Obyek adalah apa yang akan diselidiki dalam kegiatan penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan obyek penelitian (Ratna, 2010: 16), yaitu sebagai berikut:
·         Obyek penelitian harus sesuai dengan latar belakang kita (peneliti), baik latar belakang sosial maupun akademis (khusus untuk penelitian individual).
·         Obyek harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peneliti sehingga penelitian menjadi menarik.
·         Jangan meneliti atau mengkaji bidang penelitian orang lain. Alasannya, selain melanggar etika akademis, kita nantinya juga dianggap tidak memiliki kompetensi terhadap bidang bersangkutan.
·         Obyek penelitian, baik besar ataupun kecil berada di sekitar kita
·         Obyek penelitian disarankan jangan berada di tempat kerja atau tempat berdomisili karena sangat sulit untuk mendapatkan obyektivitas.

Pengertian dan Cara Menentukan populasi dan Sampel Penelitian
Pengertian Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi objek penelitian adalah keseluruhan sifat atau keadaan seseorang, sesuatu benda, atau sesuatu lembaga yang menjadi sasaran penelitian.
Selain itu, jenis-jenis populasi juga dapat digolongkan menjadi:
·         Populasi sampling, contoh apabila kita mengambil mahasiswa sebagai sampel, sedangkan yang diteliti adalah anggota mahasiswa yang merupakan anggota BEM, maka seluruh mahasiswa adalah populasi sampling
·         Populasi sasaran, berdasarkan contoh di atas, maka seluruh BEM adalah populasi sasaran.
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk mewakili karakteristik populasi.

Pengertian dan Cara membuat Instrumen Penelitian
Pengertian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk membantu pengumpulan data penelitian
Cara Membuat Instrumen Penelitian
1.        Mengindentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian.
2.        Menjabarkan variabel tersebut menjadi sub variabel / dimensi.
3.        Mencari indikator / aspek setiap sub variabel.
4.        Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.
5.        Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.
6.        Melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar.
Cara Mengolah Data atau Hasil Penelitian
a. Editing : proses meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah data tersebut cukup baik.
Hal-hal yang perlu diedit pada data :
1) Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk.
2) Kelengkapan pengisian.
3) Dipenuhi tidaknya instruksi sampling.
4) Keserasian.
5) Apakah isi jawaban dapat dipahami.
b. Coding : pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama.

KELOMPOK 6

Skripsi

Pengertian Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang lebih 135 sks dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Utama dan DosenPembimbing II sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Pendidiksan S1 (Sarjana).

Tujuan Skripsi
Tujuan dalam Penulisan Skripsi adalah memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

Isi dan Materi
Isi dari Penulisan Skripsi  diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1.  Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2.  Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3.  Masalah dibatasi, sesempit mungkin.



Pelaksanaan Penyusunan Skripsi
a.       Penyusunan Skripsi
Mahasiswa yang akan menyusun skripsi diwajibkan mengikuti tata cara
sebagai berikut :
1.       Skripsi diajukan mulai Semester VII dengan judul dan permasalahan yang sesuai dengan disiplin ilmu kedokteran gigi di masing-masing bagian. Untuk itu akan diatur pelaksanaannya oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Jaminan Mutu.
2.       Mahasiswa yang dapat mengajukan usulan skripsi adalah mahasiswa yang telah menempuh sekurang-kurangnya 100 sks, dan telah menempuh mata kuliah Metodologi Penelitian, Biostatistik dan Filsafat Ilmu.
3.      Setiap mahasiswa wajib mendapatkan bimbingan 2 s/d 3 orang dosen, terdiri dari: dosen pembimbing maksimal satu, dan dosen pembimbing pendamping maksimal 2 orang.

b.      Percepatan Penyusunan Skripsi
Mahasiswa dapat mengajukan usulan penyusunan skripsi sebelum waktunya (percepatan) apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.       Mahasiswa telah menempuh 100 sks, dan telah atau sedang menempuh mata kuliah Metodologi Penelitian, Biostatistik, dan Filsafat Ilmu.
2.      Mahasiswa yang pada semester V memiliki Indeks Prestasi Kumulatif 3,50 atau mahasiswa yang telah lulus seleksi untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional dan sejenisnya (Program Kreativitas Mahasiswa Ilmiah, Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian dsb) atau mahasiswa yang mengikuti Lomba Karya Tulis Internasional yang disetujui oleh pimpinan fakultas.

Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam IlmuPendidikan.
Karakteristik Tesis
1.      Berfokus pada kajian mengenai salah satu isu sentral yang tercakup dalam salah satu disiplin dalam ilmu pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan.
2.      Merupakan pengujian empirik terhadap posisi teoritik tertentu.
3.      Menggunakan data primer sebagai data utama yang dapat ditunjang oleh data sekunder.
4.      Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing

KELOMPOK 7

PENGERTIAN LAPORAN
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan.
Laporan ilmiah adalah berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan. Dengan kata lain, laporan ilmiah adalah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

MACAM-MACAM LAPORAN
a. Laporan berbentuk Formulir Isian
b. Laporan berbentuk Surat
c. Laporan berbentuk Memorandum
d. Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan
e. Laporan Berkala
f. Laporan Laboratories
g. Laporan Formal dan Semi-formal

CIRI – CIRI LAPORAN
Laporan Ilmiah harus berisi :
1)      Pernyataan tentang masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian.
2)      Prosedur penelitian yang mencakup desain penelitian, metode penelitian yang dipilih,  sampel  yang  ditarik,  teknik  pengumpulan  data,  metode statistik yang digunakan baik dalam pengumpulan maupun analisis data.
3)      Hasil penelitian dan temuan-temuan.
4)      Implikasi yang dapat ditarik dari penelitian tersebut.

UNSUR – UNSUR KERANGKA LAPORAN
 Laporan ilmiah umumnya mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda,  bergantung  dari  bidang  yang  dikaji  dan  pembaca  laporan tersebut. Namun, umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
1.      Bagian Pendahuluan, terdiri atas:
a.       Judul
b.      Kata Pengantar
c.       Daftar Isi
2.      Bagian Isi, terdiri atas:
a.       Pendahuluan
b.      Bahan dan Metode
c.       Hasil Kegiatan
d.      Pembahasan
3.      Bagian Penutup, terdiri atas:
a.       Kesimpulan
b.      Saran
4.      Daftar Pustaka
5.      Lampiran


MANFAAT PENYUSUN LAPORAN
Penyusun  Laporan  akan  bermanfaat  khususnya  bagi  pihak-pihak sebagai berikut:
1.      Peneliti
Manfaat penyusunan laporan penelitian bagi peneliti adalah :
-       Merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu.
-       Untuk  menunjukkan  hasil  temuannya  agar  dikenal  oleh  banyakpihak (ilmuwan, pemerintah serta masyarakat).
-       Membuat hasil penelitian menjadi lebih bermakna
2.      Ilmuwan
Dengan penemuan melalui penelitian, ilmu pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula tempat berpijak bagi mereka dalam mengembangkan pengetahuan lebih lanjut.
3.      Pemerintah, Birokrat dan Pengambil Kebijakan
Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan sehingga daya dukung kebijakan tersebut cukup kuat karena berupa data aktual.
4.      Masyarakat Luas
Dengan adanya informasi dari penelitian ilmiah, kehidupan manusia menjadi lebih sempurna dan semakin mudah. Contoh penemuan listrik, telepon dan televisi.

BAB VIII – RANCANGAN USULAN PENELITIAN

Pengertian Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian.
Kegunaan Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian ini digunakan untuk keperluan penulisan disertasi. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.
Bentuk dan Isi Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu : bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
1.      Bagian Awal
§  Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
§  Identitas penyusun rancangan.
§  Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana
2.      Bagian Utama
§  Perumusan masalah
§  Tujuan dan kegunaan penelitian.
§  Kerangka pemikiran teoritis.
§  Rancangan hipotesis
§  Metode penelitian.
§  Jadwal penelitian.
3.      Bagian Akhir
§   Daftar pustaka
§   Daftar riwayat hidup
§  Rencana anggaran
Bahan dan Format
§  Bahan
§  Penyajian Naskah
§  Jarak Tepi
§  Nomor Halaman
§  Tabel dan Gambar
§  Berbagai Tingkatan Judul
§  Rujukan dan Kutipan

Sistematika Rancangan Usulan Penelitian
JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I       PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
B.       Rumusan Masalah
C.       Tujuan Penelitian
D.      Manfaat Penelitian
BAB II      TINJAUAN PUSTAKA
A.      Tinjauan Teori ( Berisi teori yang Disesuaikan dg. Variable penelitian)
B.       Kerangka Teori
C.       Kerangka Konsep
D.      Hipotesis / Pertanyaan Penelitian
BAB III     METODE PENELITIAN
A.      Desain / Rancangan Penelitian
B.       Lokasi Penelitian
C.       Populasi, Sample dan Teknik Sampling
D.      Variable Penelitian
E.       Definisi Operasional
F.        Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data
G.      Keterbatasan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
RENCANA JADWAL PENELITIAN
LAMPIRAN :
Instrument & Alat Ukur Penelitian
Surat – surat / Dokumen Penelitian





BAB IX - CURRICULUM VITAE
Pengertian Curriculum Vitae
Curriculum Vitae (CV) atau resume adalah gambaran diri seseorang.  CV adalah hal pertama yang dilihat perusahaan dari diri seorang pelamar saat melamar sebuah pekerjaan. CV atau Resume adalah sebuah dokumen yang menjelaskan secara ringkas mengenai siapa diri kita, apa saja pencapaian yang telah kita lakukan di masa lalu, bagaimana relevansi pengalaman kita terhadap posisi pekerjaan yang dilamar, serta apakah kita orang yang tepat atau tidak untuk dipilih diantara kandidat lainnya.
Unsur-unsur Curriculum Vitae
Ø  Data Pribadi
Bagian ini berisi nama, alamat, email, handphone dan identitas pribadi lainnya.
Ø  Pendidikan                           
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang pendidikan dan hubungannya dengan pekerjaan yang dilamar.
Ø  Pengalaman Kerja
Pada bagian ini pelamar harus menjelaskan secara detail apa yang di kerjakan, nama perusahaan tempat kerja sebelumnya, posisi pelamar, dan pekerjaan yang pelamar lakukan sehari-hari (job description).
Ø  Keterampilan Yang Dimiliki
Dalam CV, ada kalanya pelamar perlu menjelaskan keterampilan apa saja yang dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan sebelumnya.
Ø  Training Yang Pernah Diikuti
Masukkan daftar pelatihan/training apa saja yang pernah diikuti sebelumnya  untuk memberi gambaran sejauh mana pelamar telah berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki.
Ø  Prestasi
Pelamar bisa menjelaskan secara singkat prestasi di pekerjaan, pendidikan ataupun dalam bidang kemasyarakatan lainnya.
Ø  Kegiatan Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan
Pelamar perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa pelamar bisa membagi waktu dan memiliki wawasan yang lebih luas, tidak hanya sebatas pekerjaan.
Kiat membuat Curriculum Vitae yang baik
·         Rapi dan Mudah Dibaca
·         Memberikan Informasi Lengkap
·         Disajikan Secara Ringkas
·         Konsistensi Karir
·         Karir Progresif
·         Achievement
·         Custom Made

SURAT
Pengertian Surat
Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja.
Surat Pribadi, Surat Dinas, Surat Niaga
v  Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi (antara sesama teman atau keluarga). Ciri-ciri surat pribadi yaitu:
·         Tidak menggunakan kop surat
·         Tidak ada nomor surat
·         Salam pembuka dan penutup bervariasi
·         Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
·         Format surat bebas
v  Surat Dinas
Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Fungsi dari surat dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat instruksi. Ciri-ciri surat dinas:
·         Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan
·         Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
·         Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku
·         Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi
·         Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat
·         Format surat tertentu
v  Surat Niaga
Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat niaga terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan.

Format dan Struktur Surat Resmi
Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ciri-ciri surat resmi:
·         Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi
·         Ada nomor surat, lampiran, dan perihal
·         Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim
·         Penggunaan ragam bahasa resmi
·         Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi
·         Ada aturan format baku

Bagian-bagian surat resmi:
·         Kepala/kop surat
Kop surat terdiri dari:
1.                  Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar.
2.                  Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
3.                   Logo instansi/lembaga

·         Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
·         Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
·         Hal, berupa garis besar isi surat
·         Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
·         Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
·         Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
·         Isi surat
Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan.
·         Penutup surat
Penutup surat, berisi
1.                   Salam penutup
2.                   Jabatan
3.                   Tanda tangan
4.                   Nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)
·         Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan.

Jenis Surat berdasarkan bentuk fisik
a.       Surat bersampul, yakni lembaran surat yang dimasukkan ke dalam amplop
b.      Kartu pos, yakni surat berbentuk sehelai kartu berukuran I5 cm x 10 cm
c.       Warkat pos, yakni lembaran surat yang dapat dilipat sekaligus berfungsi sebagai amplop.
d.      Memorandum
e.       Telegram, yakni surat yang pengirimannya disalurkan melalui mesin telegraf.

Jenis Surat berdasarkan kepentingannya
a.       Surat sangat segera. yakni surat yang perlu secepatnya ditanggapi atau diselesaikan atau diketahui oleh penerima. Pengirimannya harus dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
b.      Surat segera, yakni surat yang isinya harus segera ditanggapi atau diselesaikan atau diketahui oleh penerimanya, tetapi tidak perlu dalam waktu sesingkat-singkatnya.
c.       Surat biasa, yakni surat yang isinya tidak memerlukan tanggapan atau penyelesaiannya secara cepat.

Jenis Surat berdasarkan kerahasiaannya
a.       Surat rahasia / konfidensial (biasa diberi kode “RHS” atau “R”). yakni surat atau dokumen yang isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain selain yang jelas dituju oleh surat itu.
b.      Surat sangat rahasia (biasa diberi kode “SRHS” atau “SR”), yakni surat yang tingkat kerahasiannya sangat tinggi, biasanya yang berhubungan erat dengan keamanan negara.
c.       Surat biasa yakni surat rutin yang kalau isinya terbaca oleh orang lain tidak akan menimbulkan sesuatu yang berakibat buruk bagi pihak-pihak yang terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar