KELOMPOK 1
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.
Ada 2 metode dalam menalar yaitu metode deduktif dan metode
induktif. Metode berpikir induktif adalah metode yang
digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus
Inferensi Merupakan suatu proses
untuk menghasilkan informasi dari fakta yang
diketahui. Inferensi adalah konklusi logis
atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Implikasi itu
artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya
implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu
peristiwa hukum yang terjadi.
Unsur yang paling penting dalam suatu tulisan
argumentatif adalah evidensi. Pada hakikatnya evidensi adalah semua fakta yang
ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang
dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran.
Cara Menguji data
a.
Observasi
b.
Kesaksian
c.
Autoritas
Cara menguji fakta
a.
Konsistensi
b.
Koheren
Cara menguji autoritas
Untuk menilai suatu autoritas, penulis
dapat memilih beberapa pokok berikut :
·
Tidak mengandung
prasangka
·
Pengalaman dan
pendidikan autoritas :
·
Kemashuran dan
prestise
·
Koherensi dan kemajuan
KELOMPOK 2
Pengertian Induksi
Induksi adalah suatu proses berpikir yang
bertolak dari satu arah atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan
suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran dimulai dari penelitian serta
evaluasi dari fenomena yang ada untuk melangkah ke proses yang lebih jauh pada
proses penalaran induktif, maka proses penalaran ini disebut sebagai suatu
corak berfikir yang alamiah.
Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak
belakang dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi
yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena – fenomena itu. Generalisasi
akan mempunyai makna penting, jika kesimpulan yang diturunkan dari fenomena
tadi bukan saja mencakup semua fenomena itu, tetapi juga harus berlaku pada
semua fenomena-fenomena lain yang sejenis yang belum diselediki.
Hipotesis dan Teori
Hipotese merupakan suatu dugaan yang
bersifat sementara mengenai sebab – sebab atau relasi antara fenomena –
fenomena, sedangkan teori merupakan hipotese yang telah diuji dan yang dapat
diterapkan pada fenomena – fenomena yang relevan atau sejenis.
Analogi
Analogi adalah suatu perbandingan yang mencoba
membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan
gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama.
Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan keterkaitan
atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagasan, ide, atau permasalahan.
Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau
sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum
mengalami akibat.
Induksi
dalam metode eksposisi
Eksposisi adalah salah satu
jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan
tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang
singkat, akurat, dan padat.
ΓΌ Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang
dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Deduksi
Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang
bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir
silogismus yang secara sederhana digambarkan sebagai penyusunan dua buah
pernyataan dan sebuah kesimpulan.
KELOMPOK 3
Karangan
Karangan sering
didefinisikan sebagai simbol-simbol grafis yang menyatakan pemakaian suatu
bahasa sedemikian rupa sehingga orang lain dapat membaca simbol-simbol grafis
itu sebagai bagian penyajian satuan-satuan ekspresi bahasa.
Macam, Sifat
dan Bentuk Karangan
Macam
Karangan
·
Karangan ilmiah
adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan
lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta
umum serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar.
·
Karangan non ilmiah
sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung
fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya
bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.
·
Karangan
ilmiah populer adalah karangan yang ditulis berpegang kepada
standar ilmiah, yang lebih banyak menyajikan fakta pribadi dengan teknik
sederhana dan ditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh
masyarakat awam dan layout yang menarik sehingga masyarakat lebih tertarik
untuk membacanya. Namun, tetap disajikan secara sistematis.
Sifat
Karangan
Sifat
Karangan Ilmiah
1. Lugas
dan tidak emosional : mempunyai satu
arti, sehingga tidak ada interprestasi yang lain.
2. Logis
: disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
: satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. Efisien
: hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. Ditulis
dengan bahasa Indonesia yang baku dan formal.
Sifat Karangan
Non Ilmiah :
1. Emotif
: tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif:
penilaian fakta tanpa bukti dan
meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup
informative.
3. Deskriptif
: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik
tanpa dukungan bukti.
Sifat Karangan
Popular
1.
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
2.
Fakta yang
disimpulkan subjektif
3.
Gaya
bahasa formal, sederhana, dan popular
4.
Tidak
memuat hipotesis
5.
Penyajian
fakta di isi dengan sejarah
6.
Bersifat
imajinatif
7.
Situasi di
dramatisir, dan
8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan
·
Bentuk Karangan Ilmiah
1.
Makalah
2.
Laporan Ilmiah Yang
Dibukukan / Report
3.
Buku Ilmiah
·
Bentuk Karangan Non
Ilmiah
1. Cerpen 4. Novel
2. Dongeng 5. Drama
3. Roman
·
Bentuk Karangan
Popular
a. Artikel
b. Editorial
c. Tips
d. Resensi buku
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan menggunakan survei. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses
pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan objek
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan bagaimana adanya.
Prosedur Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Metode Observasi
b. Metode
Interview
c. Metode Pembahasan
KELOMPOK 4
Pengertian
Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah sebuah proses berfikirnya
seseorang dalam mengerjakan suatu proyek ilmiah yang disusun secara sistematis
dan teratur berdasarkan bukti nyata yang digunakan untuk mencari suatu
kebenaran ilmu pengetahuan.
Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah
Ada
banyak tujuan dan manfaat seorang peneliti atau ilmuwan mempelajari metode
ilmiah. Berikut manfaatnya :
1. Mengetahui tata cara penulisan ilmiah
2. Dapat menyusun fakta yang nyata dan
data tersusun secara sistematis
3. Menambah wawasan dalam menggunakan
teknik yang cepat digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah.
4. Mengetahui bahasa yang digunakan pada
tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.
Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan
sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Sikap Ingin Tahu
2)
Sikap Kritis
3)
Sikap Obyektif
4)
Sikap Ingin Menemukan
5)
Sikap Menghargai Karya Orang Lain
6)
Sikap Tekun
7)
Sikap Terbuka
Metode Deduktif
dan Induktif
Metode Deduktif
adalah cara analisis dari kesimpulan umum
yang diuraikan menjadi contoh-contoh kongkrit atau fakta-fakta untuk
menjelaskan kesimpulan tersebut. Metode Induktif adalah kebalikan dari
metode deduktif. Contoh-contoh kongkrit dan fakta-fakta diuraikan terlebih
dahulu, baru kemudian dirumuskan menjadi suatu kesimpulan.
Penelitian
kualitatif dan kuantitatif
Penelitian kualitatif
dalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan.
Penelitian
kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan
informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan
grup fokus.
Langkah – langkah penulisan ilmiah
biasanya sebagai berikut :
Bentuk laporan penulisan ilmiah,
terdiri dari :
1. Bagian Awal
BagianAwaliniterdiridari:
1. HalamanJudul
2.LembarPernyataan
3.LembarPengesahan
4.Abstraksi
5.HalamanKataPengantar
6.HalamanDaftarIsi
7.HalamanDaftarTabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
1. HalamanJudul
2.LembarPernyataan
3.LembarPengesahan
4.Abstraksi
5.HalamanKataPengantar
6.HalamanDaftarIsi
7.HalamanDaftarTabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
2. Bagian Tengah.
1.BabPendahuluan
2.BabLandasanTeori
3.MetodePenelitian
4.BabAnalisisDatadanPembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
2.BabLandasanTeori
3.MetodePenelitian
4.BabAnalisisDatadanPembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
3.
BagianAkhir.
1.DaftarPustaka
2. Lampiran
1.DaftarPustaka
2. Lampiran
KELOMPOK 5
Tujuan Mempelajari Metode Penulisan Ilmiah
·
Mengetahui tata cara
penulisan ilmiah.
·
Dapat menyusun fakta
yang nyata dan data tersusun secara sistematis.
·
Menambah wawasan dalam
menggunakan teknik yang cepat dan tepat untuk digunakan dalam menyusun sebuah
tulisan ilmiah.
·
Mengetahui bahasa yang
digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.
·
Meningkatkan
keterampilan dalam mengorganisasikan dan
menyajikan fakta secara sistematis.
·
Meningkatkan
keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis.
·
Meningkatkan
pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah.
Pengertian dan Cara Menentukan Objek Penelitian
Obyek
adalah apa yang akan diselidiki dalam kegiatan penelitian. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan berkenaan dengan obyek penelitian (Ratna, 2010: 16), yaitu
sebagai berikut:
·
Obyek penelitian harus
sesuai dengan latar belakang kita (peneliti), baik latar belakang sosial maupun
akademis (khusus untuk penelitian individual).
·
Obyek harus merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari peneliti sehingga penelitian menjadi menarik.
·
Jangan meneliti atau
mengkaji bidang penelitian orang lain. Alasannya, selain melanggar etika
akademis, kita nantinya juga dianggap tidak memiliki kompetensi terhadap bidang
bersangkutan.
·
Obyek penelitian, baik
besar ataupun kecil berada di sekitar kita
·
Obyek penelitian
disarankan jangan berada di tempat kerja atau tempat berdomisili karena sangat
sulit untuk mendapatkan obyektivitas.
Pengertian dan Cara Menentukan populasi dan Sampel
Penelitian
Pengertian Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi objek penelitian adalah keseluruhan sifat atau keadaan seseorang, sesuatu
benda, atau sesuatu lembaga yang menjadi sasaran penelitian.
Selain
itu, jenis-jenis populasi juga dapat digolongkan menjadi:
·
Populasi
sampling, contoh apabila kita mengambil mahasiswa sebagai sampel, sedangkan
yang diteliti adalah anggota mahasiswa yang merupakan anggota BEM, maka seluruh
mahasiswa adalah populasi sampling
·
Populasi
sasaran, berdasarkan contoh di atas, maka seluruh BEM adalah populasi sasaran.
Sampel adalah
bagian populasi yang digunakan untuk mewakili karakteristik populasi.
Pengertian dan Cara membuat Instrumen Penelitian
Pengertian
Instrumen
penelitian adalah alat yang digunakan untuk membantu pengumpulan data
penelitian
Cara Membuat Instrumen Penelitian
1.
Mengindentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul
penelitian.
2.
Menjabarkan
variabel tersebut menjadi sub variabel / dimensi.
3.
Mencari indikator / aspek setiap sub variabel.
4.
Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.
5.
Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.
6.
Melengkapi
instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar.
Cara Mengolah Data atau Hasil Penelitian
a. Editing : proses meneliti kembali data yang telah
terkumpul untuk mengetahui apakah data tersebut cukup baik.
Hal-hal yang perlu diedit pada data :
1) Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk.
2) Kelengkapan pengisian.
3) Dipenuhi tidaknya instruksi sampling.
4) Keserasian.
5) Apakah isi jawaban dapat dipahami.
b. Coding : pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang
termasuk dalam kategori yang sama.
KELOMPOK 6
Skripsi
Pengertian Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang
telah menyelesaikan kurang lebih 135 sks dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Utama dan DosenPembimbing II sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Pendidiksan S1 (Sarjana).
Tujuan Skripsi
Tujuan dalam Penulisan Skripsi adalah memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
Isi dan Materi
Isi dari Penulisan Skripsi diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1. Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah dibatasi, sesempit mungkin.
Pelaksanaan
Penyusunan Skripsi
a. Penyusunan
Skripsi
Mahasiswa
yang akan menyusun skripsi diwajibkan mengikuti tata cara
sebagai
berikut :
1. Skripsi diajukan mulai Semester VII dengan
judul dan permasalahan yang sesuai dengan disiplin ilmu kedokteran gigi di
masing-masing bagian. Untuk itu akan diatur pelaksanaannya oleh Wakil Dekan
Bidang Akademik dan Jaminan Mutu.
2. Mahasiswa yang dapat mengajukan usulan skripsi
adalah mahasiswa yang telah menempuh sekurang-kurangnya 100 sks, dan telah
menempuh mata kuliah Metodologi Penelitian, Biostatistik dan Filsafat Ilmu.
3. Setiap
mahasiswa wajib mendapatkan bimbingan 2 s/d 3 orang dosen, terdiri dari: dosen pembimbing
maksimal satu, dan dosen pembimbing pendamping maksimal 2 orang.
b. Percepatan
Penyusunan Skripsi
Mahasiswa
dapat mengajukan usulan penyusunan skripsi sebelum waktunya (percepatan)
apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Mahasiswa telah menempuh 100 sks, dan telah
atau sedang menempuh mata kuliah Metodologi Penelitian, Biostatistik, dan
Filsafat Ilmu.
2. Mahasiswa
yang pada semester V memiliki Indeks Prestasi Kumulatif ≥3,50 atau
mahasiswa yang telah lulus seleksi untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah
Tingkat Nasional dan sejenisnya (Program Kreativitas Mahasiswa Ilmiah, Program
Kreativitas Mahasiswa Penelitian dsb) atau mahasiswa yang mengikuti Lomba Karya
Tulis Internasional yang disetujui oleh pimpinan fakultas.
Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang
ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2),
yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan
dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara
analisis kristis. Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian
dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam IlmuPendidikan.
Karakteristik Tesis
1. Berfokus pada kajian mengenai salah
satu isu sentral yang tercakup dalam salah satu disiplin dalam ilmu pendidikan
sesuai dengan program studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan.
2. Merupakan pengujian empirik terhadap
posisi teoritik tertentu.
3. Menggunakan data primer sebagai data
utama yang dapat ditunjang oleh data sekunder.
4. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing
KELOMPOK 7
PENGERTIAN LAPORAN
Laporan ialah suatu
wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang
kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk
tulisan.
Laporan ilmiah adalah
berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian,
pengamatan ataupun peninjauan. Dengan kata lain, laporan ilmiah adalah sejenis
karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam
kesempatan tertentu.
MACAM-MACAM LAPORAN
a. Laporan berbentuk Formulir Isian
b. Laporan berbentuk Surat
c. Laporan berbentuk Memorandum
d. Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan
e. Laporan Berkala
f. Laporan Laboratories
g. Laporan Formal dan Semi-formal
CIRI – CIRI LAPORAN
Laporan Ilmiah harus berisi :
1) Pernyataan tentang masalah yang ingin
dipecahkan dalam penelitian.
2) Prosedur penelitian yang mencakup
desain penelitian, metode penelitian yang
dipilih, sampel yang ditarik, teknik pengumpulan data, metode
statistik yang digunakan baik dalam pengumpulan maupun analisis data.
3) Hasil penelitian dan temuan-temuan.
4) Implikasi yang dapat ditarik dari
penelitian tersebut.
UNSUR – UNSUR KERANGKA LAPORAN
Laporan ilmiah umumnya mempunyai garis besar isi
(outline) yang berbeda-beda, bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan
tersebut. Namun, umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu
pendahuluan, isi, dan penutup.
1. Bagian Pendahuluan, terdiri atas:
a.
Judul
b.
Kata Pengantar
c.
Daftar Isi
2. Bagian Isi, terdiri atas:
a. Pendahuluan
b. Bahan dan Metode
c. Hasil Kegiatan
d. Pembahasan
3. Bagian Penutup, terdiri atas:
a.
Kesimpulan
b.
Saran
4. Daftar Pustaka
5. Lampiran
MANFAAT PENYUSUN LAPORAN
Penyusun Laporan akan bermanfaat khususnya bagi pihak-pihak
sebagai berikut:
1. Peneliti
Manfaat
penyusunan laporan penelitian bagi peneliti adalah :
- Merupakan bukti bahwa peneliti telah
menemukan sesuatu.
- Untuk menunjukkan hasil temuannya agar dikenal oleh banyakpihak
(ilmuwan, pemerintah serta masyarakat).
- Membuat hasil penelitian menjadi lebih
bermakna
2. Ilmuwan
Dengan
penemuan melalui penelitian, ilmu pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan
ilmu berarti bertambah pula tempat berpijak bagi mereka dalam mengembangkan
pengetahuan lebih lanjut.
3. Pemerintah, Birokrat dan Pengambil Kebijakan
Informasi
yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan
sehingga daya dukung kebijakan tersebut cukup kuat karena berupa data aktual.
4. Masyarakat Luas
Dengan
adanya informasi dari penelitian ilmiah, kehidupan manusia menjadi lebih
sempurna dan semakin mudah. Contoh penemuan listrik, telepon dan televisi.
BAB VIII – RANCANGAN USULAN PENELITIAN
Pengertian
Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan
usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah
yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan
penelitian.
Kegunaan
Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan
usulan penelitian ini digunakan untuk keperluan penulisan disertasi. Rancangan
usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai
melakukan penelitian secara mandiri.
Bentuk dan Isi
Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan
usulan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu : bagian awal, bagian
utama, dan bagian akhir.
1. Bagian
Awal
§ Judul
penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
§ Identitas
penyusun rancangan.
§ Tanggal
pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana
2. Bagian
Utama
§ Perumusan
masalah
§ Tujuan
dan kegunaan penelitian.
§ Kerangka
pemikiran teoritis.
§ Rancangan
hipotesis
§ Metode
penelitian.
§ Jadwal
penelitian.
3. Bagian
Akhir
§
Daftar pustaka
§
Daftar riwayat hidup
§ Rencana
anggaran
Bahan dan
Format
§ Bahan
§ Penyajian
Naskah
§ Jarak
Tepi
§ Nomor
Halaman
§ Tabel
dan Gambar
§ Berbagai
Tingkatan Judul
§ Rujukan
dan Kutipan
Sistematika
Rancangan Usulan Penelitian
JUDUL
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
Penelitian
D.
Manfaat
Penelitian
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan
Teori ( Berisi teori yang Disesuaikan dg. Variable penelitian)
B.
Kerangka
Teori
C.
Kerangka
Konsep
D.
Hipotesis
/ Pertanyaan Penelitian
BAB
III METODE PENELITIAN
A.
Desain
/ Rancangan Penelitian
B.
Lokasi
Penelitian
C.
Populasi,
Sample dan Teknik Sampling
D.
Variable
Penelitian
E.
Definisi
Operasional
F.
Pengumpulan
Data dan Teknik Analisa Data
G.
Keterbatasan
Penelitian
DAFTAR
PUSTAKA
RENCANA
JADWAL PENELITIAN
LAMPIRAN
:
Instrument
& Alat Ukur Penelitian
Surat
– surat / Dokumen Penelitian
BAB IX -
CURRICULUM VITAE
Pengertian Curriculum Vitae
Curriculum
Vitae (CV) atau resume adalah gambaran diri seseorang. CV adalah hal
pertama yang dilihat perusahaan dari diri seorang pelamar saat melamar sebuah
pekerjaan. CV atau Resume adalah sebuah dokumen yang
menjelaskan secara ringkas mengenai siapa diri kita, apa saja pencapaian yang
telah kita lakukan di masa lalu, bagaimana relevansi pengalaman kita terhadap
posisi pekerjaan yang dilamar, serta apakah kita orang yang tepat atau tidak
untuk dipilih diantara kandidat lainnya.
Unsur-unsur Curriculum Vitae
Γ
Data Pribadi
Bagian ini berisi nama, alamat, email, handphone dan
identitas pribadi lainnya.
Γ
Pendidikan
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang
pendidikan dan hubungannya dengan pekerjaan yang dilamar.
Γ
Pengalaman Kerja
Pada bagian ini pelamar harus menjelaskan secara detail apa yang di kerjakan,
nama perusahaan tempat kerja sebelumnya, posisi pelamar, dan pekerjaan yang
pelamar lakukan sehari-hari (job description).
Γ
Keterampilan Yang Dimiliki
Dalam CV, ada kalanya pelamar perlu menjelaskan
keterampilan apa saja yang dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman
dari pekerjaan sebelumnya.
Γ
Training Yang Pernah Diikuti
Masukkan daftar pelatihan/training apa saja yang
pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana pelamar telah berkembang dan wawasan apa saja
yang sudah dimiliki.
Γ
Prestasi
Pelamar bisa menjelaskan secara singkat prestasi di
pekerjaan, pendidikan ataupun dalam bidang kemasyarakatan lainnya.
Γ
Kegiatan Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan
Pelamar perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan
yang dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa pelamar bisa membagi
waktu dan memiliki wawasan yang lebih luas, tidak hanya sebatas pekerjaan.
Kiat membuat Curriculum Vitae yang baik
·
Rapi dan Mudah Dibaca
·
Memberikan Informasi Lengkap
·
Disajikan Secara Ringkas
·
Konsistensi Karir
·
Karir Progresif
·
Achievement
·
Custom Made
SURAT
Pengertian Surat
Surat adalah sarana komunikasi untuk
menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya
mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan;
alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja.
Surat
Pribadi, Surat Dinas, Surat Niaga
v Surat
Pribadi
Surat
pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi (antara sesama teman atau keluarga). Ciri-ciri surat pribadi yaitu:
·
Tidak menggunakan kop surat
·
Tidak ada nomor surat
·
Salam pembuka dan penutup bervariasi
·
Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
·
Format surat bebas
v
Surat Dinas
Surat dinas
digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas
kantor. Fungsi dari surat dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat
pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan
instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat
instruksi. Ciri-ciri surat dinas:
·
Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan
·
Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
·
Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku
·
Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi
·
Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat
·
Format surat tertentu
v
Surat Niaga
Surat niaga digunakan bagi badan
yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa.
Surat niaga terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan.
Format
dan Struktur Surat Resmi
Surat
resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan,
instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat
pemberitahuan. Ciri-ciri surat resmi:
·
Menggunakan kop surat apabila
dikeluarkan organisasi
·
Ada nomor surat, lampiran, dan
perihal
·
Menggunakan salam pembuka dan
penutup yang lazim
·
Penggunaan ragam bahasa resmi
·
Menyertakan cap atau stempel dari
lembaga resmi
·
Ada aturan format baku
Bagian-bagian surat resmi:
·
Kepala/kop surat
Kop surat terdiri dari:
1.
Nama instansi/lembaga, ditulis
dengan huruf kapital/huruf besar.
2.
Alamat instansi/lembaga, ditulis
dengan variasi huruf besar dan kecil
3.
Logo instansi/lembaga
·
Nomor surat, yakni urutan surat yang
dikirimkan
·
Lampiran, berisi lembaran lain yang
disertakan selain surat
·
Hal, berupa garis besar isi surat
·
Tanggal surat (penulisan di sebelah
kanan sejajar dengan nomor surat)
·
Alamat yang dituju (jangan gunakan
kata kepada)
·
Pembuka/salam pembuka (diakhiri
tanda koma)
·
Isi surat
Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat,
dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan
ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan.
·
Penutup surat
Penutup surat, berisi
1.
Salam penutup
2.
Jabatan
3.
Tanda tangan
4.
Nama (biasanya disertai nomor induk
pegawai atau NIP)
·
Tembusan surat, berupa
penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan.
Jenis
Surat berdasarkan bentuk fisik
a.
Surat bersampul, yakni lembaran surat yang dimasukkan ke dalam amplop
b.
Kartu pos, yakni surat berbentuk sehelai kartu berukuran I5 cm x 10 cm
c.
Warkat pos, yakni lembaran surat yang dapat dilipat sekaligus berfungsi
sebagai amplop.
d.
Memorandum
e.
Telegram, yakni surat yang pengirimannya disalurkan melalui mesin telegraf.
Jenis Surat berdasarkan kepentingannya
a.
Surat sangat segera. yakni surat yang perlu secepatnya ditanggapi atau
diselesaikan atau diketahui oleh penerima. Pengirimannya harus dilakukan dalam waktu
sesingkat-singkatnya.
b.
Surat segera, yakni surat yang isinya harus segera ditanggapi atau
diselesaikan atau diketahui oleh penerimanya, tetapi tidak perlu dalam waktu
sesingkat-singkatnya.
c.
Surat biasa, yakni surat yang isinya tidak memerlukan tanggapan atau
penyelesaiannya secara cepat.
Jenis Surat berdasarkan kerahasiaannya
a.
Surat rahasia / konfidensial (biasa diberi kode “RHS” atau “R”). yakni
surat atau dokumen yang isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain selain
yang jelas dituju oleh surat itu.
b.
Surat sangat rahasia (biasa diberi kode “SRHS” atau “SR”), yakni surat yang
tingkat kerahasiannya sangat tinggi, biasanya yang berhubungan erat dengan
keamanan negara.
c.
Surat biasa yakni surat rutin yang kalau isinya terbaca oleh orang lain
tidak akan menimbulkan sesuatu yang berakibat buruk bagi pihak-pihak yang
terkait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar