“PENDIDIKAN BERMUTU UNTUK SEMUA”
Judul :
Psikologi Pendidikan Inovatif
Penulis :
Dr. Eti Nurhayati, M.Si.
Penerbit :
Pustaka Pelajar
Cetakan :
I, Juni 2009
Tebal Buku dan jumlah
halaman : 2,2 cm/442 halaman
ISBN :
978-602-9033-82-3
Kebutuhan
pendidikan berbasis masyarakat. Tentunya, kenyataan menunjukan praktik
pendidikan selama ini masih cenderung berjalan monoton, indoktrinatif,
teacher-centered, top down, mekanis, verbalisme, lebih besar menekankan aspek
kognitif dan misi pendidikan telah misleading. Indikator-indikator inilah yang
menurut Freire, bahwa sekolah itu memang menindas dan membelenggu, tidak
dipungkiri angka partisipasi masyarakat dalam berpendidikan semakin meningkat,
tetapi itu semata karena didasari motivasi yang diciptakan oleh sisitem
kapitalis borjuis. Hampir sebagian besar petani, nelayan, dan buruh didesa,
“memaksakan diri” untuk menyekolahkan anak-anaknya, dengan menjual hartanya
yang terbatas, seperti sawah, ladang, kerbau dan sebagainya demi anak dengan
menyimpan harapan agar masa depan anak lebih baik kehidupan ekonomi daripada
orang tuanya.
Sepintas
tidak ada yang salah dengan tekad dan pengorbanan orang tua kepada anaknya,
karena telah sedemikian rupa sisitem kapitalis borjuis tercipta, yang
memaksakan siapapun bertaruh dengan sistem tersebut, dan siapa yang sanggup
melawan dan meruntuhkan sistem tersebut?! Alih-alih bermaksud meruntuhkan
sistem kapitalis, kita sendiri mungkin hidup konyol jika tidak siap betul
menghadapinya. Tulisan ini mengajak berbagai pihak yang peduli untuk melakukan
pembelaan terhadap anggota atau masyarakat yang tertindas maupun yang kurang
memiliki akses ekonomi, sosial, dan politik melalui pendidikan, setiap personal
dan elemen masyarakat, sesungguhnya memiliki kemampuan unuk berbuat sesuatu
yang berarti dan bermanfaat bagi masyarakatnya. Pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah atau swasta dikota, dapat diikuti oleh masyarakat sepanjang
tidak termotivasi oleh sistem kapitalis borjuisdan sambil terus mengkritisi,
bukan sebatas soal keuangan saja tetapi menyangkut soal lain seperti mutu,
output, dan outcome pendidikan yang diselenggarakan selama ini. Untuk melakukan
fungsi kritis itumasyarakat perlu pendampingan, agar mereka tumbuh rasa percaya
terhadap kemampuannya sendiri, karena pada dasarnya masyarakat memiliki
kehebatan yang belum disadarinya, sehingga patut digali dan dimunculkan.
Sementara itu, pendidikan yang diselengarakan ditengah masyarakat dapat
diformat menjadi pendidikan berbasis masyarakat.
Setidaknya
ada empat istilah pendidikan itu berbasis masyarakat, yaitu : pendidikan
emansipatori, pendidikan populer, pendidikan partisipatif, dan pendidikan
rakyat. Pendidikan berbasis masyarakat dalam sistem pendidikan di
Indonesia adalah pendidikan yang dinisiasi oleh masyarakat dengan tidak
mengikuti kurikulum/silabus pendidikan formal atau non-fomal dan lebih
mengikuti perkembangan sosial masyarakat, menjawab kebutuhan masyarakat dan
difasilitasi oleh masyarakat.
Pendidikan
berbasis masyarakat merupakan aliran dalam pendidikan untuk pembelaan,
pemberdayaan, dan kebebasan. Pendidkan berbasis masyarakat haruslah berbentuk
suatu usaha yang mengarah pada cita-cita ideal dan positif bagi masyarakat. Ia
berfungsi sebagai usaha refleksi kritis, terhadap ideologi dominan kearah
transformasi sosial. Tugas utama pendidikan masyarakat adalah menciptakan ruang
agar masyarakat dapat dan tetap bersikap kritis terhadap sistem. Dan untuk
mengembangkan masyarakat, ada berapa prinsip yang harus ditumbuhkan
keberadaannya dalam menelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat, yaitu : pemerataan
atau kesetaraan, berkelanjutan, produktivitas, dan pemberdayaan.
Sedangkan
implementasinya, pendidikan berbasis masyarakat samapi sekarang masih terbatas
mendapat pengakuan sebagai jenjang formal dan non-formal dalam sistem
pendidikan diindonesia. Berbeda dengan sisitem pendidikan di skandinavia.
Denmark, yang mengakui sekolah yang berbasis masyarakat yaitu ‘hojskol’ (highschools). Dalam pendidikan tersebut, seseorang bebas menentukan
minatnya dalam bidang budaya, sosial dan keterampilan. Bagi seorang yang teah
dengan baik mengikuto pendidkan ‘hojskol’
dan dinyatakan telah mengikutinya akan diterima disekolah formal sebagai
seorang yang ‘lulus’ dari pendidikan tersebut. Dalam proses pembelajarannya,
misalnya seorang pembelajar dapat belajar kepada tukang kayu yang tanpa
bergelar sarjana, atau lulusan pendidikan formal lainnya, yang bisa mengajarkan
bagaimana cara bertukang kayu yang baik dan dia tetap disebut sebagai pengajar
atau guru.
Berbeda
dengan seorang guru atau pengajar di Indonesia harus mempunyai pengkuan lulusan
dari pendidikan formal tertentu untuk mengajarkan keterampilan tertentu. Pada
akhir masa pembelajaran tidak dilaksanakan evaluasi, validitas instrumen
evaluasi, dan kelulusan yang dinyatakan dengan surat kelulusan. Kualitas
pendidikan bukan karena seorang pembelajar itu mempunyai nilai sembilan atau
sepuluh dalam ijazahnya, tetapi kalau mereka sanggup memcahkan persoalan
kehidupan, kreatif, mandiri, beretika, dan bersemangat mengembangkan
pengetahuannya, sehingga merasa hidup sejahtera dan berguna bagi orang lain.
Kelemahan
Dalam buku ini tidak
dijelaskan spesifik upaya-upaya yang lebih mendalam untuk menggunakan sistem
pendidikan berbasis masyarakat terhadap masyarakat yang tinggal didaerah,
karena pada dasarnya pendidikan berbasis masyarakat adalah pendidikan yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang ada dipelosok negeri indonesia, selain
itu dalam buku ini tidak dijelaskan pentingnya peranan pemerintah dalam
mewujudkan upaya pendidikan berbasis masyarakat karena jika tidak adanya
peranan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan berbasis masyarakat tentunya
pendidikan berbasis masyarakat akan sulit untuk diwujudkan. Alih-alih tetap
menggunakan sistem kapitalis borjuis juga yang tentunya tidak berpihak kepada
masyarakat.
Kelebihan
Buku psikologi
pendidikan inovatif layak dibaca oleh siapapun untuk memperoleh bahan masukan,
dan stimulan guna memformulasikan model ideal pendidikan dan pembelajaran dalam
rangka mengoptimalkan capaian tujuan pendidikan yang diidealkan.
Selain
itu, buku ini sangat rinci menjelaskan bagaimana cara pendidikan berbasis
masyarakat dapat digunakan atau diwujudkan dalam kehidupan nyata terlebih lagi
buku ini memberikan contoh nyata dan sederhana bagaimana mewujudkan pendidikan
berbasis masyarakat, walaupun tidak adanya peranan pemerintah. namun, buku ini
lebih mengoptimalkan peranan masyarakat dalam mewujudkan pendidikan tersebut.
Sebuah buku yang patut dibaca untuk mengkritisi pendidikan kita yang sebenarnya
belum berpihak kepada sebagian besar masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Pendidikan berbasis
masyarakat berusaha menghapus kelas dan diskriminasi gender dalam masyarakat
yang tercermin dalam dunia pendidikan dengan melakukan refleksi kritis terhadap
the ideology dominant ke arah transformasi sosial.
Pendidikn berbasis masyarakat ingin
merubah masyarakat dari penderitaan melalui perlawanan terhadap perbudakan dan
penindasan. Pendidikan tidak mungkin dan tidak bisa bersikap netral, bersikap
objektif, maupun berjarak dengan masyarakat. Tugas utama pendidikan adalah
memanusiakan kembali manusia yang mengalmi dehumanisasi karena sistem dan
struktur yang tidak adil.
Pendidikan harus menekankan pilihan
bebas dan penentuan nasib sendiri dalam sebuah latar belakang sosial yang
humanistik sebagai salah satu ciri penting pendidikan emansipatori. Pendidikan
berbasis masyarakat memiliki minat praktis untuk memperbaiki kehidupan
masyarakat, membantu masyarakat memahami kehidupan sosial dan politik yang
mengungkungnya, sehingga masyarakat menyadari bahwa dirinya sebagai subjek dan
aktif menentukan pandangan hidupnya.
Pendidikan
berbasis masyarakat berupaya melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dengan
menyentuh pada tataran kesadaran dan kebebasan individu untuk berbuat, guna
membangun dirinya sendiri, memperbaiki keadaan dari segala penderitaan dan
keburukan, dengan melawan segala bentuk penindasan, perbudakan, dan
ketidak-adilan.
Praktik
pembelajaran pendidikan berbasis masyarakat menggunakan subjek aktif dengan
menggunakan model pembelajaran aktif untuk dapat menciptakan ruang dan
kesempatan bagi setiap individu terlibat dalam suatu proses penciptaan struktur
yang secara fundamental baru dan lebih baik yang dilakukan secara menyenangkan
dan tidak terpaksa.
Resensi Buku
Nama : Farid
Hikmatullah
Kelas : 1PA08
NPM :12512773
JUDUL BUKU
“Psikologi Pendidikan
Inovatif”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar