BAB II
PEMBAHASAN
Pengantar
Bunyi
merupakan Vibrasi (GETARAN) di Udara
yang hanya dapat di dengar oleh telinga manusia 20 – 20.000 Hz. Vibrasi berjalan melalui
udara sekitar 1,238 km/jam.
à
Menunjukkan hubungan antara dimensi fisik dari bunyi dan persepsi pendengaran
yang dilakukkan manusia.
Persepsi manusia terhadap bunyi yang
keras tergantung amplitudonya, sedangkan terhadap bunyi yang tinggi tergantung
bunyi frekuensinya. Dan terhadap kualitas bunyi (timbre) berkaitan dengan
kompleksitas vibrasi. Bunyi yang didengar sehari-hari adalah kombinasi dari
berbagai gelombang dan kombinasi tertentu dari gelombang menyebabkan tiap bunyi
memiliki kualitas atau karakteristik tertentu. Contohnya saat kita mendengarkan
musik, kita dapat membedakan mana suara gitar, dram, biola dan lain-lain.
1.1 Indera Pendengaran
A. Pengertian
telinga
Telinga adalah organ
penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan keseimbangan).
Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan
pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi.
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam
keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada manusia berfungsi untuk menjaga
keseimbangan dan lokalisasi suara.
B.
Anatomi telinga
Telinga terdiri dari beberapa bagian :
a.
Bagian luar (Auris
External), terdiri dari:
-
Daun telinga, yang
berfungsi menangkap dan mengarahkan suara.
-
Cuping telinga
-
Liang telinga
-
Gendang telinga/membran
timfani , terdiri dri beberapa frekuensi berlainan.Getaran akan diteruskan oleh
tulang pendengaran (ausicula auditiva) menuju sel-sel pendengar atau organon
corti.
b.
Bagian Tengah (Auris
Media), terletak dibelakang membran timfani dan terdapat saluran yang
menghubungkan dengan rongga tekak (tuba auditiva eustachi). Pada bagian ini terdaoat
rumah siput atau cochlea yang mempunyai lubang elips yang ditutup selaput
lendir (fonestra ovalis). Pada bagian ini mempunyai tulang-tulang pendengaran
yaitu:
-
Tulang pukul, yang
bersandar pada membran tifani atau milius
-
Tulang incus atau
landasan, yang terletak di tengah
-
Tulang sangurdi, yang
menghubungkan incus dengan fonestra ovalis.
c.
Bagian Dalam (Auris
Interna), terdiri atas 2 ruangan yang berhubungan satu dengan yang lain.
Ruangan itu tidak teratur dan disebut
labirin. Ada 2 macam labirin:
-
Labyrinthus Ossesus
(dinding tulang) yang terdir dari serambi (vestibulum) saluran gelung (canalis
semi circular), dan rumah siput (cochela).
-
Labyrinthus Membranicus
(dinding membran), terletak dalam labirin tulang. Terdiri dari sacula, otricula
yang terletak dalam serambi, tiga buah saluran gelung dan rumah siput yang
merupakan bagian yang berhubungan dengan sakula donatrikula.
Organon
Auditus adalah alat pendengaran yang berfungsi sebagai pengindera bunyi.
Reseptornya adalah Organum Spirale pada Organum Vestibulo Cochlearis (sebagai
mekano reseptor atau interoceptive sensory system yang merupakan lawan dari
exteroceptive sensory system). Sel-sel inderea yang menyebar di sepanjang
membrana basilaris memiliki kepekaan yang berbeda-beda. Contohnya stimulasi
bunyi yang memiliki frekuensi tinggi, akan mengaktifkan sel-sel indera yang
terletak dekat oval window (fonestra ovalis). Sistem pendengaran ini mengacu
pada konsep tonotopic (pada organ mata disebut konsep retinotopic), yaitu bahwa
neuron yang palimg berperan dalam pembentukan struktur pendengaran, berkumpul
di bagian yang paling responsif. Cara kerja sel-sel reseptor itu adalah sebagai
berikut:
Bila membrana basilaris
bergerak ke atas (ke membrana tectoria) karena desakan perilymphe, maka sel-sel
indera atau rambut tertahan oleh membrana tectoria sehingga membengkok.
Bengkokan ini menimbulkan aliran listrik yang disebut aliran mikrofon yang
bekerja sebagai potensial generator sehingga terjadi implus dalam dendrit
neuron bipoler itu.
C.
Mekanisme pendengaran
Secara umum jalannya impuls dari
telinga ke primary auditory cortex
bermula dari adanya suara yang kita dengar. Suara itu menggetarkan membrana
tympani yang selanjutnya menggetarkan tulang-tulang maleus, incus, dan stapes
secara berturut-turut. Getaran states mendorong perilymphe pada skala petibuli
kemudian perilymphe menggetarkan membrana bsilliaris dimana terdapat organon
corti yang menuju otak. Berjalannya ke otak dimulai dari akson-akson disinapsis
saraf-saraf pendengaran bagian ipsilateral dari cochlearnuclei kemudian
diteruskan ke nucleus superior olivary dari inverior colliculi mereka melakukan
sinapsis dengan neuron yang menuju nucleus medial geniculate di thalamus yang
akhirnya akan menuju ke auditori kortex.
Sebagian besar primary auditory kortex
dan daerah secondary auditori kotex terletak dibagian lateral fissure. Untuk
kemampuan berbahasa umumnya dikontrol dari hemispheere bagian kiri, sedangkan
sebagian auditori kotex sebelah kanan mengontrol analisi pengucapan atau
speech.
Bunyi dapat didengar manusia melalui
transmisi getaran bunyi, ada 2 macam transmisi getaran bumi:
a. Transmisi
Hawa (Aerotymponal) yaitu jalannya getaran melalui penghantar hawa. Jalannya
impuls sebagai berikut : sumber suara
menggenarkan udara à daun telinga à
meatus acusticus externus à
menggetarkan membrana thympani à
osicula auditiva à menggetarkan perilymphe à
membrana basalis bergetar à
organon corti (reseptor pendengaran) bergetar à
membrana tectoria à menstimulasi ujung rambut
neuroepithel à nervus cochlearis à
otak (lobus temporalis) à
sadar akan bunyi
b. Transmisi
Tulang (Craniotymponal) yaitu jalan getaran melalui penghantar tulang. Jalannya
impuls sebagai berikut : getaran sumber suara à
menggetarkan tulang kepala à
menggetarkan perilymphe pada skala vestibuli à
skala tymphani à dan proses selanjutnya sama dengan
penghantaran melalui hawa.
Helmholtz
mengemukakan 2 teori mengenai pemdengaran, yaitu:
1) Teori
resonansi, yang menyatakan bahwa serabut-serabut pada membrana basalis dapat
disamakan dengan senar pada alat musik. Panjang tiap-tiap senar itu tidak sama,
masing-masing mempunyai nada sendiri sesuai frekuensinya dan serabut serabut
yang mempunyai frekuensi sama akan turut bergetar.
2) Place
theory, yang merupakan pembaharuan teori resonansi yang menyatakan bahwa bukan
serabut-serabut yang begetar, melainkan suatu tempat yang bergetar pada
membrana.
D.
Organisasi Tonotopic
dari Primary Auditory Cortex
Pada
awalnya, auditory cortex dibagi menjadi bagian-bagian tertentu sesuai dengan
kepekaannya, tetapi menurut Woolsley (1960; dalam Pinel, 1993), bagian anterior
dari primary auditory cortex paling peka terhadap nada-nada frekuensi tinggi,
sedangkan bagian prosteriornya cenderung peka terhadap frekuensi yang rendah.
E.
Lokasilasi Suara
Jika
suatu sumber bunyi muncul secara terus menerus maka asal bunyi tidak dapat
diketahui, tetapi jika salah satu misalkan bunyi berasal dari arah kiri maka
asal bunyi dapat diketahui asalnya. Oleh karena itu jika mendengarkan bunyi
dengan tujuan untuk mengetahui sumber bunyi jangan didengarkan terus-menerus
melainkan terputus- putus.
F.
Efek Kerusakan di
Auditory Cortex
Auditory
Cortex manusia terletak didalam fissurre sehingga tidak mudah rusak. Kerusakan
pada primary dan secondary auditory cortex hanya akan menyebabkan kekurangan
pendengaran permanen namun tidak terlalu parah. Kosekuensi dari hambatan
pendengaran ini umumnya berkaitan dengan fungsi organ yang lain, contohnya word
deafness yang merupakan hambatan dalam mempresepsikan pengucapan karena
ketidakmampuan mendeteksi suara dengan jelas. Umumnya muncul setelah terjadi
kerusakan bilateral pada auditory cortex.
G.
Gangguan Indera Pendengaran
Ada dua jenis gangguan pendengaran :
1. Gangguan Konduktif
Biasanya terjadi
akibat kelainan telinga luar, seperti infeksi serumen, atau kelainan telinga
tengah, seperti otitis media atau otosklerosis. Pada keadaan seperti itu,
hantaran suara efisien suara melalui udara ke telinga dalam terputus. Dengan
kata lain ketika gelombang suara terhalang masuknya dari lubang telinga dan
gendang telinga menuju ke rumah siput ( koklea ) dan Saraf Pendengaran(Auditory
Nerve).
2. Gangguan Sensoris
Melibatkan kerusakan koklea atau saraf vestibulokoklear. Selain kehilangan
konduktsi dan sensori neural, dapat juga terjadi kehilangan pendengaran
campuran begitu juga kehilangan pendengaran fungsional. Pasien dengan
kehilangan suara campuran mengalami kehilangan baik konduktif maupun sensori
neural akibat disfungsi konduksi udara maupun konduksi tulang. Kehilangan suara
fungsional (atau psikogenik) bersifat inorganik dan tidak berhubungan dengan
perubahan struktural mekanisme pendengaran yang dapat dideteksi biasanya
sebagai manifestasi gangguan emosional.
H.
Penyakit pada Indera Pendengaran
o
Sakit Telinga
Sakit telinga sangat beragam
bentuknya. Bisa terasa berdenyut samar sampai seperti rasa menusuk yang sangat
ngilu. Sakit telinga dapat disebabkan oleh beberapa hal, yakni:
·
infeksi di saluran telinga bagian luar;
·
infeksi akut pada telinga bagian tengah;
·
peradangan telinga bagian dalam (labyrinthitis)
akibat infeksi viral;
·
hilangnya keseimbangan tekanan udara antara bagian tengah
dan luar telinga, biasanya terjadi saat sedang demam atau hidung tersumbat (barotrauma);
·
penyumbatan oleh kotoran telinga.
Semua kasus sakit telinga dapat
dihilangkan dengan meminum aspirin cair atau parasetamol dengan dosis sesuai
anjuran dokter. Selain itu, meletakkan sebotol air hangat pada telinga juga
dapat meredakan sakit.
o
Telinga Berdenging
Jika telinga mendenging, mendering,
atau mendesis, Anda mungkin mengalami suatu gejala yang dikenal bernama tinnitus.
Penyebab telinga berdenging antara lain:
·
hilangnya keseimbangan tekanan udara antara bagian tengah
dan luar telinga, biasanya saat sedang demam atau hidung tersumbat
(barotrauma);
·
obat-obatan tertentu dapat menyebabkan efek samping berupa
bunyi-bunyian di telinga;
·
kemasukan serangga atau air juga dapat menyebabkan telinga
terasa berdenging.
o
Penyakit Meniere
Penyakit meniere adalah penyimpangan
akibat meningkatnya jumlah cairan di dalam labyrin. Penyakit ini biasanya
dialami orang-orang setengah baya. Jika ini terjadi, Anda harus memeriksakannya
ke dokter.
o
Othematoma
Pada beberapa kasus kelainan pada
telinga terjadi kelainan yang disebut othematoma atau popular dengan sebutan
‘telinga bunga kol’, suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada tulang rawan
telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan
telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan
ini diakibatkan oleh hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir, atau
yang disebut dengan encharta ensiklopedi.
o
Tuli
Ketulian, gangguan pendengaran
terhadap beberapa atau semua suara, dapat timbul berangsur-angsur dalam jangka
waktu tertentu. Bisa terjadi pada salah satu atau kedua telinga sekaligus.
Ketulian dapat disebabkan oleh infeksi telinga bagian luar atau tengah atau pun
penyumbatan saluran eustasio karena demam atau alergi.
Untuk gangguan pendengaran, Anda
dapat melakukan pengujian pendengaran dengan cara audiometri. Bagian pertama
tes ini adalah mengukur kemampuan mendengar suara yang diatur melalui udara.
Kedua, mengukur kemam puan mendengar
suara-suara yang sama melalui tulang kepala.
Selain itu, dapat dilakukan tes
hambatan akustik. Tes ini digunakan untuk menentukan gerakan gendang telinga,
yang mungkin melemah akibat kerusakan di telinga bagian tengah. Suatu alat
berisi pemancar suara dimasukkan ke saluran telinga luar. Udara dipompakan
melalui alat tadi dan kemampuan dari gendang telinga untuk memantulkan suara
dikirimkan oleh pemancar suara pada berbagai tingkat tekanan udara. Dari hasil
itu dapat ditentukan setiap kelemahan pada gendang telinga dan kemungkinan
penyebabnya.
o
Penyumbatan
Kotoran telinga (serumen) bisa
menyumbat saluran telinga dan menyebabkan gatal-gatal, nyeri serta tuli yang
bersifat sementara. Dokter akan membuang serumen dengan cara menyemburnya
secara perlahan dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari
telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang telinga atau terdapat infeksi
telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi.
Jika terdapat perforasi gendang
telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk
infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan menggunakan alat yang tumpul
atau dengan alat penghisap. Biasanya tidak digunakan pelarut serumen karena
bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit saluran telinga, dan
tidak mampu melarutkan serumen secara adekuat.
o
Perikondritis
Perikondritis adalah suatu infeksi
pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis bisa terjadi akibat:
-Cedera
-Gigitanserangga
- pemecahan bisul dengan sengaja.
-Gigitanserangga
- pemecahan bisul dengan sengaja.
Nanah akan terkumpul diantara
kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah
menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada
kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun
bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan
gejala-gejala yang ringan.
Untuk membuang nanahnya, dibuat
sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago. Untuk infeksi yang
lebih ringan diberikan antibiotik per-oral, sedangkan untuk infeksi yang lebih
berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan
beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya. Ada banyak lagi gangguan yang terjadi
pada alat pendengaran kita ini, misalnya tumor, cedera, eksim, otitis dan
lain-lain.
o
Radang telinga atau biasa disebut
dengan otitas media
Penyakit ini disebabkan karena virus
dan juga bakteri , sering menyerang anak kecil . Penyakit ini mempunyai
beberapa gejala yang diantaranya sakit pada daerah telinga, demam panas, dan
juga pendengaran agak sedikit berkurang. Telinga juga mengeluarkan nanah dan
kelainan ini dapat berbahaya karena bisa memecahkan gendang telinga yang
selanjutnya mengakibatkan tuli.
o
Labirintitis
Labirintitis adalah gangguan pada labirin
di dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh bebarapa faktor yang di
antaranya infeksi, gegar otak, dan juga alergi. Penyakit ini memiliki beberapa
gejala antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan pendengaran
juga berkurang.
1.2 Indera Keseimbangan
Indera
keseimbangan merupakan indera khusus yang terletak didalam telinga. Indera keseimbangan secara
struktural terletak dekat indera pendengaran, yaitu bagian belakang telinga
dalam yang membentuk strukur utrikulus dan sakulus, serta kanalis semirkularis.
Ø Sakulus
dan utrikulus
Alat
keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf
yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat padaotolith, yaitu butiran natrium karbonat.
Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls
yang akan dikirim ke otak.
Ø Kanalis semirkularis
Suatu
struktur yang terdiri atas 3 tulang setengah lingkaran, tersusun menjadi satu
kesatuan dengan posisi berlainan, yaitu ada yang horisontal, vertikal atas dan
vertikal belakang. Setiap kanalis berisi endolimfe, dan pada setiap pangkalnya
membesar disebut ampula, dan berisi reseptor keseimbangan yang disebut cristae
ampularis. Kelembaman endolimfe yang terdapat dalam kanalis semisirkularis akan
menyebabkan ia bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah putaran sehingga
kita dapat merasakan adanya perubahan posisi tubuh.
Struktur-struktur diatas berfungsi dalam pengaturan keseimbangan dari
syaraf otak VIII. Syaraf otak VIII
mengandung dua komponen, yaitu komponen pendengaran dan komponen keseimbangan.
·
Alat keseimbangan
Alat ini berupa saluran setengah lingkaran dan setiap saluran menggembung
pada salah satu ujungnya yang disebut ampula. Di dalam ampula terdapat reseptor
yang berupa kelompok sel saraf sensori yang memiliki rambut dalam tudung
gelatin yang berbentuk kubah, disebut kupula. Selain tiga saluran setengah
lingkaran terdapat alat keseimbangan yuang terletak di dalam utrikulus dan
sakulus yang berupa sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang
melekat pada otolit, yaitu bola- bola kalsium karbonat yang ukurannya sangat kecil.
Perubahan posisi kepala menyebabkan otolit bergeser possisinya, akibatnya
timbul impuls yang akan dikirim ke otak, sehingga kita merasakan sedang miring
atau tegak. Gerakan melingkar pada kepala mengakibatkan terjadinya cairan limfe
dan menggerakan otolit meskipun kita sudah berhenti berputar. Akibatnya kita
merasa pusing. Keseimbangan dibagi menjadi dua, yaitu keseimbangan statis dan
keseimbangan dinamis.
·
Keseimbangan Statis
Keseimbangan statis ini merupakan keseimbangan yang berhubungan dengan orientasi
letak kepala (badan) terhadap gravitasi bumi. Yang berperan pada keseimbangan
statis ini adalah sakulus dan ultrikulus( pada kanalis semi sirkularis).Bila
kepala miring ke satu arah, otolith yang berat akan tertauk ke bawah oleh
gravitasi bumi, hal ini akan menarik lapisan gelatin ke bwah yang kemudin
merangsang sel-sel rambut. Impuls keseimbangan ini kemudian dijalarkan melalui
bagian vetibularis dari syaraf ke VIII medula kemudian ke korteks otak.
·
Keseimbangan Dinamis
Keseimbangan ini merupakan suatu upaya pertahanan keseimbangan tubuh
terhadap gerakan-gerakan berbagai arah, misalnya berputar, jatuh, percepatan,
dsb. Bila kepala bergerak kesegala arah, maka cairan didalam canalis semi
sirkularis akan bergerak ke arah sebaliknya sehingga akan menekukan cupula.
Dengan demikian sel-sel rambut terangsang dan timbul ilmpuls menuju syaraf ke
VIII. Karena ketiga canalis semisircularis ini letaknya saling tegak lurus maka
gerakan kepala kesegala arah dapat terkontrol oleh alat keseimbangan
v Gangguan Keseimbangan
Masalah dengan keseimbangan terjadi
setiap kali ada gangguan di salah satu sistem vestibular, visual,
proprioceptive atau kognitif.
Gejala gangguan keseimbangan mungkin
termasuk pusing, vertigo (berputar), ketidakseimbangan (off keseimbangan dan
jatuh), pre-syncope (headedness ringan).
Kelainan dalam keseimbangan fungsi
dapat menunjukkan berbagai patologi dari penyebab seperti tekanan darah rendah
ke otak stroke atau tumor.
Banyak istilah yang berbeda sering
digunakan untuk menggambarkan apa yang secara kolektif dikenal sebagai pusing.
Deskripsi umum termasuk kata-kata
seperti pening, mengambang, pusing, pusing, bingung, tak berdaya atau kabur.
Vertigo, ketidakseimbangan dan Pre-syncope adalah istilah yang digunakan oleh
kebanyakan dokter.
o
Vertigo
Vertigo adalah istilah medis khusus
yang digunakan untuk menjelaskan sensasi berputar atau memiliki ruang spin
tentang Anda. Kebanyakan orang menemukan vertigo sangat mengganggu dan laporan
terkait mual dan muntah.
o
Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan adalah sensasi
yang kehilangan keseimbangan, dan paling sering ditandai oleh sering jatuh
dalam arah tertentu. Kondisi ini tidak sering dikaitkan dengan mual atau
muntah.
o
Pre-syncope
Pre-syncope paling sering
digambarkan sebagai pening atau merasa lemah. Pingsan, sebaliknya, adalah
benar-benar pingsan.
o
Motion sickness
Pernahkah
anda naik wahana tornado di dunia fantasi? apa yang Anda rasakan setelah naik
wahana tersebut?apakah Anda merasa pusing? atau ketika dalam perjalanan di
laut, udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam rasa mual, pusing, dan
juga muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan atau biasa
disebut dengan motion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan
pada fungsi keseimbangan. Hal ini disebabkan oleh rangsangan yang terus menerus
oleh gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik darat,
laut maupun udara. Biasanya disertai dengan muka agak pucat, berkeringat dingin
dan juga pusing.
v Gangguan keseimbangan yang berkaitan
dengan indera pendengaran
Penyebab pusing yang berkaitan
dengan telinga sering dicirikan oleh vertigo (berputar) dan mual. Nistagmus
(berkedip-kedip mata, berkaitan dengan VOR) sering terlihat pada pasien dengan
penyebab perifer akut pusing.
·
Jinak Paroxysmal posisional Vertigo (BPPV) - penyebab paling
umum vertigo. Biasanya digambarkan sebagai singkat, intens sensasi berputar
yang terjadi karena perubahan tertentu di posisi kepala. Seorang individu
mungkin mengalami BPPV ketika berguling ke kiri atau kanan, setelah mendapatkan
keluar dari tempat tidur di pagi hari, atau ketika mencari objek di rak tinggi.
Penyebab BPPV adalah kehadiran kristal normal tapi tempatnya yang disebut
otoconia. Otoconia biasanya ditemukan di utricle dan saccule dan digunakan
untuk merasakan gerakan. Ketika longgar kanal-kanal semicircular, mereka dapat
mengubah rasa gerakan, menyebabkan ketidaksesuaian antara gerakan kepala yang
sebenarnya dan informasi yang dikirim ke otak oleh telinga dalam, ini dianggap
sebagai berputar.
·
Labyrinthitis - batin telinga infeksi atau peradangan yang
menyebabkan pusing (vertigo) dan pendengaran.
o
Vestibular neuronitis - infeksi vestibular saraf, umumnya
virus, menyebabkan vertigo
o
Koklea neuronitis - infeksi saraf cochlear, umumnya virus, menyebabkan
tiba-tiba tuli tetapi tidak vertigo
o
Trauma - cedera tengkorak dapat menyebabkan patah tulang
atau gegar otak untuk organ keseimbangan. Dalam kedua kasus cedera kepala akut
akan sering mengakibatkan pusing dan tiba-tiba kehilangan fungsi vestibular.
o
Penyakit Ménière - telinga dalam fluid balance gangguan yang
menyebabkan abadi episode vertigo berfluktuasi pendengaran, tinnitus (dering
atau mengaum di telinga), dan sensasi kepenuhan di telinga. Penyebab penyakit
Ménière tidak diketahui.
o
Perilimfe fistula - kebocoran cairan telinga dalam dari
telinga dalam. Ini dapat terjadi setelah cedera kepala, operasi, tenaga fisik
atau tanpa diketahui penyebab.
o
Canal unggul dehiscence syndrome - keseimbangan dan
mendengar gangguan yang disebabkan oleh perbedaan dalam tulang temporal, menuju
disfungsi Terusan yang unggul.
o
Bilateral diacak - kondisi yang melibatkan kehilangan
keseimbangan telinga dalam fungsi di kedua telinga. Ini mungkin disebabkan oleh
antibiotik tertentu, anti-kanker, dan obat-obatan lain atau oleh bahan kimia
seperti pelarut, logam berat, dll, yang gangguan; atau penyakit seperti
syphillis atau penyakit autoimun; atau penyebab lain.
v Gangguan keseimbangan yang berkaitan
dengan otak
Otak berhubungan penyebab kurang
sering dikaitkan dengan (terisolasi vertigo) dan nistagmus tetapi masih dapat
menghasilkan tanda-tanda dan gejala yang meniru penyebab perifer.
Ketidakseimbangan ini sering ciri menonjol.
·
Degeneratif: usia terkait penurunan fungsi keseimbangan
·
Menular: meningitis ensefalitis epidural abses, sifilis
·
Sirkulasi: otak atau cerebellar iskemia atau hypoperfusion,
stroke, sindrom medullary lateral (Wallenberg's syndrome)
·
Autoimmune: Cogan sindrom
·
Struktural: Arnold-Chiari malformasi, hidrosefalus
·
Sistemik: multiple sclerosis, penyakit Parkinson
·
CNS atau neoplasms posterior, jinak atau ganas
- Lain - sana adalah sejumlah penyebab lain pusing yang tidak berhubungan dengan telinga.
- Mal de debarquement adalah kelainan langka ketidakseimbangan yang disebabkan oleh sedang dalam sebuah kapal. Pasien yang menderita dari kondisi ini mengalami rasa mabuk laut bahkan ketika mereka turun kapal.
- Mabuk - konflik antara masukan dari berbagai sistem yang terlibat dalam keseimbangan menyebabkan sensasi yang tidak menyenangkan. Untuk alasan ini memandang ke luar jendela mobil yang bergerak jauh lebih menyenangkan daripada mencari di dalam kendaraan.
- Migrain
- Racun, obat-obatan, obat-obatan
DAFTAR PUSTAKA
Puspitawati, Ira. 1998. Psikologi Faal. Depok: Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar