Indera Penciuman
(menurut buku j.pinel)
Olfaction
(penciuman) disebut kimiawi karena fungsi meraka adalah untuk memantau
kandungan kimia lingkunga. Penciuman adalah respon sistem olfaktori terhadap
bahan-bahan kimia yang ada diudara, yag ditarik dengan menghirup napas melalui
reseptor-reseptordalam saluran-saluran nasal.
Konttribusi
penciuman terhadap rasa sering kurang diperhitungkan, tetapi tidak akan
melakukan kesalahan Yang sama bila anda ingat bahwa orang yang tidak memiliki
indra penciuman mengalami kesulitan dan membedakan ada rasa apel dan bawang.
Kemungkinan
bahwa manusia melepasakan meromon seksual telah menerima cukup banyak perhatian
karena potensi finansial dan kreasional. Sebagai contoh:
·
Sensitivitas olfaktori
perempuan paling tinggi ketika mereka sedang berovulasi atau hamil
·
Siklus-siklus menstrual
perempuan-perempuan yang telah bersama cenderung tersinkronisas
Organisme penciuman
berupa hidung berperan sangat dominan dalam menentukan selera makan kita.
Apabila Anda sakit pilek atau demam, Anda tidak dapat mencium aroma lezat
masakan. Keadaan ini menyebabkan Anda makan tanpa selera.
Selain aroma makanan, hidung juga dapat mencium bau wangi dan bau tak sedap seperti sampah. Hidung juga mampu mencium bau yang berasal dari alam misalnya bau tanah yang terkena air hujan, bau rumput yang dipotong, dan sebagainya. untuk mengatahui bagian-bagian indra penciuman.
Selain aroma makanan, hidung juga dapat mencium bau wangi dan bau tak sedap seperti sampah. Hidung juga mampu mencium bau yang berasal dari alam misalnya bau tanah yang terkena air hujan, bau rumput yang dipotong, dan sebagainya. untuk mengatahui bagian-bagian indra penciuman.
Rangsang
yang diterima indra penciuman tersebut berupa bau. Bau merupakan molekul bahan
kimia yang menguap dan melayang di udara. Mekanisme kerja indra penciuman
sebagai berikut.
Sistem
Olfaktori
Reseptor-reseptor olfaktari
berlokasi dibagian atas hidung, melekat pada lapisan jaringan tertutup-lendir
disebut olfactoriy mucosa (mukosa olfaktori). Dendrit-dendrit mereka berlokasi disaluran-saluran
nasal, dan akson-aksonnya melalui sebuah bagian porus ditulang tengkorak
(cribriform plate) dan memasuki olfactary bulbs (bulbus olfaktari), yang
bersinapsis pada neuron-neuron yang berproyeksi melalui taktrus alfaktori ke
otak.
Profil-profil aktivitas yang berbeda
pada tipe-tipe reseptor yang jumlahnya relatif kecil diperkirakan menghasilkan
resepsi berbagai bau. Pada mamalia, masing-masing sel reseptor olfaktari hanya
berisi hanya satu tipe molekul protein reseptor. (serizawa et al., 2003).
One-olfactory-receptor-one-neuro-rule (lowcock & Read, 2003)
Terlepas dari fakta ahwa
masing-masing jenis reseptor olfaktori tampak tersebar diseluruh mukosa
olfaktori, entah bagaimana reseptor olfaktori dengan protein reseptor yang sama
berproyeksi kelokasi umum di olfactory blub. Dengan demikian, bebagai bau
menghasilkan pola-pola spasial aktivitas yang berbeda pada bulbus olfaktori,
pola pola yang dapat diditektorsi dengan teknik 2-deoksiglukosa. Karena
masing-masing reseptor merespons dengan derajat yang bervariasi ke ragam yang
bau yang begitu luas, masing-masing bau tampak
dikode oleh pemeroseskan komponen.
Sel-sel reseptror olfaktori berbeda
dnan sel-sel reseptor sisyem sensori lain dalam sebuah aspek yang tinggi.
Sel-sel reseptor olfaktori barudiciptakan disepanjang hidup sesesorang Begitu
diciptakan, sel reseptor baru itu mengembangkan akso., yang tumbuh sampai
mereka mencapai tempat yang tempat dibulbus
olfaktori, setiap se reseptor olfaktori baru hanya bertahan lama neneapa
hidup selama beberapa minggu sebelum
akhirnya digantikan.
Kerusakan
otak dan indra – indra kimiawi
Ketidak mampuan untuk mencium
disebut anosmia: penyebab neurologis paling lazim anosmia adalah pukulan
dikepala yang menyebabkan displacement otak dalam tengkorak dan memotong
saraf-saraf olfaktori yang berjalan memalui cribiform plate (pelat sribriform)
INDERA PENCIUMAN (menurut buku kimbal)
Manusia mendeteksi bau (odor) dengan menggunakan sel- sel reseptor
yang terletak di keduaepitelolfaktorijauh di dalamronggahidung. Daerah
inimasing- masingberukuransekitar 250 mm2, yaituseluasperangko.
Udara yang masukmelaluilubanghidungmelewatinya. Molekul- molekul yang
larutdalam air danlemak yang ada di udaralarutdalamlapisanmukus yang menutupi epitel
dan menimbulkan sensasi penciuman.Bersin yang kua tmemperbaiki bukan epitel olfaktori
terhadap benda- benda yang terbawa udara.
Biasanya indera penciuman kita itu dianggap salah satu indera yang
paling lemah. Memang benar bahwa kepekaan dan kekuatan diskriminasi (kemampuan untuk
membeda-bedakan bau- bau yang serupa )
Pada hewan seperti anjing dan rusa agak lebih baik dari pada milik
manusia. Meskipun demikian, kita mampu mendeteksi berbagai bau- bauan yang
sebenarnya tidak terbatas macamnya (namun hanya satu sekaligus!) dan dalam banyak
kasus pada ambang yang sangat rendah. Umpamanya kita dapat mendeteksi vanilin seberat
0,0000000002 g (bahan aktif penyedap vanili) yang diluap kan dalam 100 liter
udara.
Mekanisme yang menjadikan kita mampu mendeteksi banyak ragam bau
yang berlain- lainya telah menyebabkan para ahli bertanya- tanya sejak lama.
Hanya dua sel reseptor yang dapat dibedakan dalam epitel olfaktori karena struktusrnya
.Namun rupa- rupanya ada beberapa (sepertinya tujuh) yang dapatdibedakan karena
fungsinya. Menurut sebuah teori, masing- masing dari ketujuh macam reseptorini bereaksi
terhadap molekul dari suatu kelompok tertentu. Dalam kebanyakan kasus,
Bentuk molekul itu menentukan
kelompoknya dan dengan demikian pada reseptor maan molekul itu akan menempel untuk
sementara. Setiap kelompok molekul menghasilkan bau primer, seperti misalnya
mask, pep permint, bau menusuk, dan lain- lain. Bau yang komplek timbul apabila
molekul mempunyai bentuk yang memungkinkannya menempel pada lebih dari satu reseptor.
Bau- bau inidapat pula timbul dalam bermacam- macam molekul memancarkan zat berbau.
Sebenarnya bau- bauan merupakan pengaruh gabungan bermacam- macam bahan kimia
yang kompleks. Sebagai contoh, lebih dari
100 zat berperan serta dalam pembuatan bau geranin.
Sebagian dari keterangan terhadap rendahnya indera penciuman kita ialah
bahwa indera penciuman tidak terlalu berperan penting dalam hidup kita. Akan
tetapi, hewan- hewan lain sangat bergantung pada penciuman agar mereka dapat menentukan
tempat jodoh, makanan, dan menjauhi pemangsanya. Ngengat ulat sutera jantan dapat
mencium feromon yang dikeluarkan ngengat
betina yang jauhnya dua sampai tiga mil. Reseptor baunya, sebagaimana kebanyakan
insekta, terdapat pada antena.
Kemampuan luar biasa kan salmon pantai pasifik untuk kembali,
setelah rentang waktu empat atau lima tahun dilautan rupa- rupanya melibatkan indera
penciuman (atau rasa-sebenarnya tidak banyak perbedaan antara keduanya itu untuk
seekor hewan yang hidup dikelillingi air). Reseptor bau pada salmon sebagaimana
juga pada kebanyakan ikan bertulang terletak dalam dua ruang kecil tepat didepan
mata. Air masuk dan keluar ruang- ruang melalui pintu- pintu terpisah, yaitu lubang
hidung. Amat menarik untuk menyadari bahwa lubang hidung lah yang mula- mula berguna
sebagai pendeteksi bau pada nenek moyang vertebrata kita. Barulah kemudian,
ketika vertebrata menjadi penghirup udara maka lubang hidup itu digunakan untuk
mengambil udara ke dan dari paru- paru.
Ular dan kadal mempunyai organ reseptor bau (atau rasa) yang amat baik,
yaitu organ jacobson, yang terletak dilangit- langit mulut. Secara bergantian mereka
mengeluarkan lidahnya keudara dan kemudian kedalam organ jacobson. Jadi mereka
“merasakan” udara dan mendeteksi adanya bau.
Hidung
Hidung adalah indera
yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatudari aroma
yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang
sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium
aroma makanantersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor
untuk mengenali bau. anatomi dan fisiologi penafasan bagian atas yaitu:
·
Rongga Hidung
meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan bagian internal berupa
rongga hidung sebagai alat penyalur udara. Hidung bagian luar tertutup oleh
kulit dandisupport oleh sepasang tulang hidung.
·
Rongga hidung
terdiri atas :Vestibulum yang
dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi. Dalam rongga hidung terdapat rambut yang berperan sebagai penapis udara
struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena
struktu nya yang berlapis. Sel silia yang berperan untuk mlemparkan benda asing
ke luar dalam usaha untuk membersihkan jalan napas.
·
Bagian
internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga
hidungkanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum.
Masing-masing rongga hidung dibagi menjadi 3 saluran oleh penonjolan turbinasi
atau konka dari dinding lateral. Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa
yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir
di sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel goblet yang melapisi permukaan
mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan
silia.Rongga hidung dimulai dari Vestibulum,
yakni pada bagian anterior ke bagian posterior yang berbatasan dengan nasofaring.
·
Rongga hidung
terbagi atas 2 bagian, yakni secaralongitudinal oleh septum hidung dan secara
transversal oleh konka superior, medialis, daninferior.
Proses Mencium Sesuatu
Pada saat kita bernapas, zat kimia
yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. zat kimia yang merupakan
sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan merangsang
rambut-rambut halus pada sel pembau. sel pembau akan meneruskan rangsang ini ke
otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia
tersebut
Penyakit pada hidung
Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang
atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai
ujung saraf pembau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada
hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak. Kita harus selalu membersihkan
hidung dari kotoran dan merapikan bulu-bulunya supaya penciuman kita tidak
terganggu.
Bagian-bagian hidung:
Fungsi
bagian-bagian indra pembau :
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak
Terdapat 3
fungsi Rongga Hidung, antara lain :
1. Dalam hal pernafasan, udara yang diinspirasi melalui rongga
hidung akan menjalani proses yaitu penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan
pelembaban. Penyaringan dilakukan oleh membran mukosa pada rongga hidung yang
sangat kaya akan pembuluh darah dan glandula serosa yang mensekresikan mukus
cair untuk membersihkan udara sebelum masuk ke Oropharynx. Penghangatan
dilakukan oleh jaringan pembuluh darah yang sangat kaya pada ephitel nasal dan
menutupi area yang sangat luas dari rongga hidung. Dan pelembaban dilakukan
oleh concha, yaitu suatu area penonjolan tulang yang dilapisi oleh
mukosa.
2. Epithellium olfactory pada bagian meial rongga hidung
memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau.
3. Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan
suara-suara fenotik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.
Faring
Faring
merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yangmenghubungkan
nasal dan rongga mulut kepada larynx pada dasar tengkorak. Faringterdiri
atas:a. Nasopharinxada saluran penghubung antara nasopharinx dengan telinga
bagian tengah, yaitu TubaEustachius dan Tuba Auditoryada Phariyngeal tonsil
(adenoids), terletak pada bagian posterior nasopharinx, merupakan bagian
dari jaringan Lymphatic pada permukaan posterior lidah b.
OropharynxMerupakan bagian tengah faring antara palatum lunak dan tulang hyoid.
Refleks menelan berawal dari orofaring menimbulkan dua perubahan, makanan
terdorong masuk kesaluran pencernaan (oesephagus) dan secara simultan katup
menutup laring untuk mencegah makanan masuk ke dalam saluran pernapasanc.
Laring opharynx merupakan posisi terendah dari faring. Pada bagian bawahnya,
sistem respirasi menjadi terpisah dari sistem digestil. Makanan masuk ke bagian
belakang, oesephagus dan udaramasuk ke arah depan masuk ke laring.
Laring-Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6 Cartilago kecil dan 3 Cartilago
besar ). Terbesar adalah Cartilago thyroid yang berbentuk seperti kapal,
bagian depannya mengalami penonjolan membentuk “adam’s apple”, dan di
dalam cartilago ini ada pita suara. Sedikit di bawah cartilago thyroid terdapat
cartilago cricoid. Laring menghubungkan Laring opharynx dengan trachea,
terletak pada garis tengah anterior dari leher pada vertebrata cervical 4
sampai 6. Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi.
Laring juga melindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda asing dan
memudahkan batuk. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
a.
Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama
menelan
b. Glotis :
ostium antara pita suara dalam laring
c.
Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea,
Kelainan
pada penciuman
1.
Anosmia
Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui, merupakan kelainan yang paling sering ditemui. Penciuman bisa dipengaruhi oleh beberapa perubahan di dalam hidung, di dalam saraf yang berasal dari hidung menuju ke otak atau di dalam otak. Misalnya jika rongga hidung tersumbat karena pilek, maka penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke penerima bau. Kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada penderita pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak. Sel-sel penciuman kadang mengalami kerusakan sementara oleh virus flu, beberapa penderita tidak dapat membaui atau merasa dengan baik selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu setelah mengalami flu. Kadang hilangnya penciuman atau pengecapan berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bersifat menetap. Sel-sel penciuman bisa mengalami kerusakan atau kehancuran oleh infeksi sinus hidung yang serius atau karena terapi penyinaran untuk kanker. Penyebab tersering dari hilangnya penciuman yang menetap adalah cedera kepala. Serabut-serabut dari saraf olfaktorius (saraf yang mengandung penerima bau) terletak pada dasar tengkorak yang memisahkan rongga intrakranial dengan rongga hidung.
Gejala yang terdapat
pada anosmia, diantaranya:
·
Perubahan pada suara.
·
Tidak lagi peka
terhadap sensasi bau dan rasa.
·
Sakit kepala dan
kebiasaan mendengkur.
·
Timbulnya polip yang
memblokir saluran udara yang bisa mengarah pada sinusitis.
·
Wajah dan telinga
cenderung membesar.
·
Terjadinya
penglihatan ganda karena pembesaran polip memberi tekanan pada saraf yang
mengirim sinyal dari mata ke otak.
·
Pasien yang telah
menjalani trakeostomi -prosedur bedah yang membuat lubang ke dalam trakea di
mana tabung dimasukkan untuk menyediakan saluran udara- lebih rentan
mengalami anosmia.
·
Periksa riwayat
trauma kepala (anosmia bisa disebabkan oleh kerusakan otak), diabetes,
penyakit Alzheimer, penyakit Huntington, skizofrenia, penyakit Parkinson, dan
multiple sclerosis karena memperbesar risiko anosmia.
·
Defisiensi zinc juga merupakan faktor yang
bisa membuat seseorang mengalami anosmia.
2. Hipernosnia
Hipersomnia adalah penciuman yang berlebihan, lebih jarang terjadi.
3. Disosmia
Disosmia
adalah berubahnya penciuman yang menyebabkan penderita merasa mencium bau
yang tidak enak. Disosmia bisa disebabkan oleh:
·
Infeksi di dalam sinus
·
Kerusakan parsial pada saraf olfaktorius
·
Kebersihan mlut yang
jelek, sehingga terjadi infeksi mulut yang berbau tidak enak dan tercium oleh
hidung
·
Depresi.
Beberapa
penderita kejang yang penyebabnya berasal dari bagian otak yang merasakan bau
(saraf olfaktorius) akan merncium bau yang tidak menyenangkan (halusinasi olfaktori). Hal ini
merupakan bagian dari kejang, bukan merupakan disosmia.
|
Ada beberapa hal yang memicu kerusakan pada saraf penciuman:
Diabetes
Bukan hal yang mengejutkan jika dikatakan bahwa salah satu komplikasi dari penyakit diabetes adalah kerusakan saraf atau neuropati. Penelitian di University Hospital Henri Mondor membuktikan, 68 pasien diabetes memiliki kemampuan mencium yang rendah akibat kerusakan saraf tersebut.
Bukan hal yang mengejutkan jika dikatakan bahwa salah satu komplikasi dari penyakit diabetes adalah kerusakan saraf atau neuropati. Penelitian di University Hospital Henri Mondor membuktikan, 68 pasien diabetes memiliki kemampuan mencium yang rendah akibat kerusakan saraf tersebut.
Obat-obat tekanan darah tinggi
Meski jarang, beberapa obat antihipertensi seperti Enalapril bisa memicu efek samping berkurangnya kemampuan mencium bau. Tidak diketahui pasti mengapa bisa demikian, namun sebaiknya segera menghubungi dokter jika mengalaminya.
Meski jarang, beberapa obat antihipertensi seperti Enalapril bisa memicu efek samping berkurangnya kemampuan mencium bau. Tidak diketahui pasti mengapa bisa demikian, namun sebaiknya segera menghubungi dokter jika mengalaminya.
Penuaan
Lebih dari 25 persen dari lansia di atas usia 60 tahun mengalami penurunan kemampuan mencium bau. Tingkat penurunannya bisa naik lagi menjadi 62,5 peresn pada usia 80-97 tahun sehingga gangguan ini seringkali memang tidak terhindarkan sebagai bagian dari proses penuaan.
Lebih dari 25 persen dari lansia di atas usia 60 tahun mengalami penurunan kemampuan mencium bau. Tingkat penurunannya bisa naik lagi menjadi 62,5 peresn pada usia 80-97 tahun sehingga gangguan ini seringkali memang tidak terhindarkan sebagai bagian dari proses penuaan.
Kehamilan
Diperkirakan 30 persen ibu hamil mengalami masa-masa hilangnya kemampuan mencium bau, terutama di trimester kedua dan ketiga. Pemicunya diduga adalah peningkatan hormon esterogen, sehingga aliran darah meningkat lalu pembuluh darah di hidung membengkak.
Diperkirakan 30 persen ibu hamil mengalami masa-masa hilangnya kemampuan mencium bau, terutama di trimester kedua dan ketiga. Pemicunya diduga adalah peningkatan hormon esterogen, sehingga aliran darah meningkat lalu pembuluh darah di hidung membengkak.
Produk-produk pembersih
Terlalu sering melakukan mencuci dan bersih-bersih juga bisa memicu hilangnya sensitivitas hidung dalam mencium bebauan. Produk-produk pembersih seperti bleach atau pemutih diketahui bisa merusak sel-sel penerima rangsang bau di hidung jika terlalu sering digunakan.
Terlalu sering melakukan mencuci dan bersih-bersih juga bisa memicu hilangnya sensitivitas hidung dalam mencium bebauan. Produk-produk pembersih seperti bleach atau pemutih diketahui bisa merusak sel-sel penerima rangsang bau di hidung jika terlalu sering digunakan.
Infeksi gigi
Sakit gigi yang disebabkan oleh infeksi bakteri seringkali menyebar sampai ke sinus, yakni daerah sekitar hidung yang juga dekat dengan saraf-saraf pemerima rangsang bau. Apabila tidak diobati, maka infeksi yang semula hanya memicu nyeri di gigi lama-lama juga bisa mengurangi kemampuan mencium bau.
Sakit gigi yang disebabkan oleh infeksi bakteri seringkali menyebar sampai ke sinus, yakni daerah sekitar hidung yang juga dekat dengan saraf-saraf pemerima rangsang bau. Apabila tidak diobati, maka infeksi yang semula hanya memicu nyeri di gigi lama-lama juga bisa mengurangi kemampuan mencium bau.
Cedera kepala
Menurut penelitian di Montreal University, cedera kepala dengan intensitas sedang hingga berat bisa memicu kerusakan pada saraf-saraf penciuman. Tidak selalu di hidung, kerusakan itu juga bisa terjadi di otak yang merupakan pusat dari seluruh sistem saraf.
Menurut penelitian di Montreal University, cedera kepala dengan intensitas sedang hingga berat bisa memicu kerusakan pada saraf-saraf penciuman. Tidak selalu di hidung, kerusakan itu juga bisa terjadi di otak yang merupakan pusat dari seluruh sistem saraf.
Kurang vitamin
Salah satu fungsi vitamin B12 adalah melindungi saraf-saraf dari kerusakan, termasuk saraf untuk menerima rangsang bau. Sumber vitamin B12 yang mudah ditemukan antara lain adalah daging, telur dan produk-produk berbahan susu.
Salah satu fungsi vitamin B12 adalah melindungi saraf-saraf dari kerusakan, termasuk saraf untuk menerima rangsang bau. Sumber vitamin B12 yang mudah ditemukan antara lain adalah daging, telur dan produk-produk berbahan susu.
Kasus Terhadap Indera Penciuman
Tak Bisa Mencium Bau Apa-apa
Selama 37 Tahun
Jakarta,
Saat flu atau pilek orang akan merasa terganggu karena kemampuan mencium bau
akan terganggu. Tapi June Blythe berhasil melalui waktu 37 tahun tanpa bisa
mencium bau atau aroma apapun.
June (65 tahun) diketahui kehilangan indera rasa dan bau karena memiliki kondisi rhinosinositis kronis pada tahun 1975. Akibat kondisi ini, selama 37 tahun ia tidak bisa mengendus rasa atau bau apapun.
Kondisi ini turut pula membuatnya tidak bisa bernapas melalui hidung sehingga membuat penyakit asma yang dimilikinya semakin memburuk. Namun kini ia bisa merasa lega, karena operasi selama 3 jam yang dilakukan dokter bisa mengembalikan kemampuan indera rasa dan baunya.
"Saya seperti hidup di dunia yang berbeda. Saya tidak pernah berpikir bisa mencium kembali setelah 37 tahun tidak ada rasa atau bau sama sekali," ujar June, seperti dikutip dari Mirror.co.uk Selasa (18/9/2012).
June yang tinggal di Taverham, Norfolk mendatangi James Paget University Hospital di Gorleston, Norfolk dan menjalani operasi selama 3 jam untuk membersihkan polip dari rongga sinusnya.
Sebelumnya June sudah pernah menjalani operasi namun tidak berhasil, kondisi ini membuat June tidak memiliki harapan yang tinggi bahwa suatu hari ia bisa mencium rasa dan bau lagi.
Namun ternyata operasi yang dilakukan selama 3 jam memberikannya harapan baru. Sekitar 10 hari setelah dioperasi tiba-tiba ia menyadari bahwa dirinya bisa mencium aroma lemon, seketika ia pun menangis sukacita.
June (65 tahun) diketahui kehilangan indera rasa dan bau karena memiliki kondisi rhinosinositis kronis pada tahun 1975. Akibat kondisi ini, selama 37 tahun ia tidak bisa mengendus rasa atau bau apapun.
Kondisi ini turut pula membuatnya tidak bisa bernapas melalui hidung sehingga membuat penyakit asma yang dimilikinya semakin memburuk. Namun kini ia bisa merasa lega, karena operasi selama 3 jam yang dilakukan dokter bisa mengembalikan kemampuan indera rasa dan baunya.
"Saya seperti hidup di dunia yang berbeda. Saya tidak pernah berpikir bisa mencium kembali setelah 37 tahun tidak ada rasa atau bau sama sekali," ujar June, seperti dikutip dari Mirror.co.uk Selasa (18/9/2012).
June yang tinggal di Taverham, Norfolk mendatangi James Paget University Hospital di Gorleston, Norfolk dan menjalani operasi selama 3 jam untuk membersihkan polip dari rongga sinusnya.
Sebelumnya June sudah pernah menjalani operasi namun tidak berhasil, kondisi ini membuat June tidak memiliki harapan yang tinggi bahwa suatu hari ia bisa mencium rasa dan bau lagi.
Namun ternyata operasi yang dilakukan selama 3 jam memberikannya harapan baru. Sekitar 10 hari setelah dioperasi tiba-tiba ia menyadari bahwa dirinya bisa mencium aroma lemon, seketika ia pun menangis sukacita.
"Dulu
saat saya tidak bisa mencium, saya harus mengandalkan ingatan untuk mengingat
bagaimana barang yang berbau dan terasa. Tapi sekarang saya seperti keluar adri
vakum dan bisa mencium serta merasa apapun," ujar June.
Rhinosinositis
kronis didefinisikan sebagai kelompok gangguan yang ditandai dengan peradangan
pada mukosa hidung dan sinus paranasal minimal selama 12 minggu. Hal ini
membantu dokter membuat diagnosis yang lebih akurat sehingga dapat memberikan
perawatan klinis yang tepat.
Kondisi ini biasanya didiagnosis berdasarkan gejala yang muncul saja, tetapi mekanisme patofisiologis banyak berperan dalam penyakit dan untuk menentukan penyebabnya. Jika penyebabnya diketahui maka bisa diberikan rencana pengobatan yang efektif
Kesimpulan
Indera Penciuman / Pencium = HidungHidung adalah
indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatudari
aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang
sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium
aroma makanantersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor
untuk mengenali bau.
Daftar pustaka
Daftar pustaka
buku Jonh J.P. Pinel edisi ketujuh
buku kimball jilid 2 edisi kelima
This is the most interesting information and fit obat hidrokel into our topic. bahaya penyakit amandel I want to share it with my friends Obat Amandel Herbal Thankyou for QNC Jelly Gamat
BalasHapus